I LOVE YOU

S e v e e n t e e n

Hai All 😍😍
Lama tak jumpa nieh 😂😂
Semoga kalian sehat selalu yah

Sebelumnya jangan lupa di vote dlu yah biar author semakin semangat bikin ceritanya ❤❤

Biar kalian greget (Jangan sampai es-mosi yah 😂😂)

Untuk up part selanjutnya nanti author kasih tau yah di pengumuman jadi buat kalian jangan sampai ketinggalan cek pengumumannya 😍😍😍

Baca ceritanya sambil dengerin musik yang sudah author siapkan (pasti feelnya dapat, coba aj deh 😂)

Semoga part ini kalian suka yah 😂😂😂😂Buat kalian yg baca dan menemukan banyak typo atau salah kata jangan lupa di comment dan dicek yah Terimaksih 🙏🙏🤗

Happy Reading....

***

Revan yang merasa tak enak hati itu pun memanggil Stela " Stel-"

"Udahlah nggak papa"
"Lagi pula cuma luka kecil kok"
"Aku cukup tau diri, aku janji nggak akan bakal repotin kamu lagi" ucap Stela dingin sambil melanjutkan kegiatannya, tanpa menghiraukan kehadiran Revan yang berada disampingnya.

Revan yang melihat sikap dingin Stela itu merasakan sesuatu yang berbeda di hatinya. Apalagi waktu itu dirinya pernah mengatakan Stela wanita murahan. Tapi apa ternyata, semua yang ia katakan dan lontarkan itu ternyata salah.

Stela yang ia pikir wanita murahan itu ternyata menjaga baik dirinya, bahkan Revan sendiri lah yang mengambil kesucian istrinya itu.

Dengan posisi yang masih berdiri disamping Stela, Revan menatap istrinya itu.
"Stela" panggil Revan yang masih memandangi wajah pucat milik istrinya.

Stela yang mendengar namanya itu dipanggil hanya bisa menghela napas dan menjawab "Ya" bala Stela yang masih sibuk dengan urusannya.

"Emm-"
"Untuk yang semalam aku minta maa-"

Sebelum Revan menyelesaikan perkataanya itu, terlebih dahulu Stela memotong perkataan itu.

Stela yang sudah merasakan sakit hati sejak tadi mendengar perkataan Revan langsung menjawab dengan hati yang bertambah sakit.

Apalagi Revan ingin meminta maaf untuk kejadian semalam, jujur saja hati Stela terasa sangat terluka.

Sakit tapi tak berdarah itulah keadaan yang Stela rasakan, dengan wajah yang pucat dan mata yang menahan tangisan Stela berkata "Kamu nggak perlu minta maaf, lagi pula itu kesalahanku"
"Maaf" ucap Stela dengan suara yang pelan.

Revan yang mendengar perkataan Stela itu jadi merasa pusing dan rumit, Jujur saja Revan bermaksud minta maaf bukan karena menyesal telah melakukannya dengan Stela, tapi ia ingin meminta maaf untuk perilakunya selama ini, dan untuk kegiatan semalam yang mereka lakukan.

Revan yang masih berdiri itu, melamun dengan pemikiran di otaknya.
"Apakah miliknya masih sakit??"
"Atau perih??" tanya Revan dalam hati sambil menatap punggu kecil istrinya yang sedang sibuk menyiapkan sarapan pagi.

Sambil melamun Revam masih saja berdiam diri mematap Stela yang sekarang sudah menyajikan sarapan pagi seperti biasanya.

Berbeda dengan Revan yang masih melamun dengan pemikirannya, Stela yang sudah selesai menyiapkan makanan itu dengan cepat ingin meninggalkan meja makan dan Revan suaminya.

"Tes"
"Tes"
"Tes"

Tanpa Stela sadari cairan kental merah itu keluar kembali dari hidungnya. Dengan wajah yang pucat pasi dan kepala yang sangat sakit Stela memegang kepalanya dengan satu tangan kiri yang memegang meja makan, menahan dirinya agar tidak terjatuh.