Skyla mengetuk-ngetukkan kuku-kuku tangannya di atas meja kayu pada taman belakang kampus siang ini, di seberang meja itu ada Ajeng. Sekira setengah jam lagi kelas akan dimulai, tapi Skyla tak terlalu memikirkannya, pikirannya sedang tertuju ke Krisna yang sedang menjalankan misi pencarian informasi suami Revalina sejak pagi tadi, cowok satu itu kuliah siang dan sore sehingga punya banyak waktu senggang sejak pagi, kalau Ajeng sendiri, waktu senggangnya kebanyakan malam hari.
"Udah ada kabar belum, Jeng, dari Krisna?"
"Wait, Skie, dia lagi mengetik pesan."
Sontak mata Skyla terbelalak, enggak sabar sama kabar terbaru penyelidikan itu setelah semalam mereka mendapat informasi alamat rumah Revalina, sekaligus nama suaminya, namanya Frans Hendrawan.
"Skie, Kirsna nge-chat, yesss! Dia bilang dia dapat informasi penting!"
"OMG! Yesss!" Skyla tampak girang, sesaat setelahnya ia dibuat senang bukan main saat Krisna menelvon ponsel Ajeng.
"Halo, Skie," ucap Krisna begitu Ajeng mengangkat telepon itu dan menyerahkan ponselnya kepada Skyla.
"Halo, halo, Kris!" jawab Skyla cepat setelah menerima ponsel itu.
Suasana taman yang sejuk di antara cuaca panas siang ini memang membuat tempat itu jadi ramai oleh mahasiswa-mahasiswa yang sedang menghabiskan waktu santai mereka sambil menunggu kelas selanjutnya dimulai.
Tapi Ajeng bisa mengatasinya, ia bisa memastikan bahwa pembicaraan Skyla dan Krisna tidak didengar oleh siapapun.
"Skie, setelah gue ngedatengin rumahnya, Revalina ini ternyata horang kayah," tutur Krisna di ujung telepon, membuat Skyla mengangguk-angguk.
"Lalu?" tanyanya yang semakin penasaran.
"Frans Hendrawan ini seorang pengacara muda."
"Woah, gilak."
"Dan asal lo tau, tadi dia ketemu seseorang yang gue rasa itu kliennya, mereka ketemu di restoran sebuah hotel ternama, The Palais Hotels."
Skyla mengangguk-angguk paham, pikirannya seolah langsung menggaris bawahi bahwa Frans ini adalah orang yang tajir dan loyal. "Berapa lama mereka ketemuan? Abis itu Frans kemana lagi?"
"Cuma sekira satu jam, habis itu dia keluar dan pergi nge-gym."
"Oke, oke, oke, semua alamat tempat dia berkunjung catet dulu ya, Kris, nanti serahin ke gue malem aja."
"Oke siap."
"Habis nge-gym kemana lagi dia?"
"Tadi pas dia minum di kafe depan tempat latihan kebugaran tersebut, gue duduk tepat di belakang dia lho, Skie, dan dia nelvon seseorang."
"Uwaaa Krisnaaa! Lo totalitas banget, gue jadi saluut. Eh, eh, mereka ngobrolin apa, dan siapa kira-kira yang dia telvon?"
"Gue enggak tau pasti ya, Skie, tapi dia bahas soal Red Devil."
"Nama club ya? Gue pernah denger."
"Betul banget, lebih tepatnya club buat orang-orang high class yang aman kalau soal privasi pengunjungnya."
"Frans mau ke sana? Sama Revalina?"
"Nooo, justru di sini kita menemukan titik terang, Skie, bahwa Frans ini suka dunia hiburan untuk dirinya sendiri."
"Astaga, itu bagus banget, sekarang gue jadi tau tempat buat mepet dia."
"Yeah, thats right! Satu lagi, dia mau ke sana tiga hari lagi, dia udah kangen melantai katanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
KUPU-KUPU MALANG ✓ (selesai - lengkap - terbit)
RomanceSkyla Salvanda, seorang mahasiswi semester akhir di sebuah universitas ternama, melibatkan dirinya dalam sebuah club malam bernama Red Devil. Namun yang dicarinya bukan uang karena ia terlahir dari keluarga kaya raya, melainkan untuk menggaet seoran...