Di antara isakan tangisnya, Skyla meletakkan remasan tissue-nya dan menerima sapu tangan dari Frans.
"Look at me, Girl," lirih Frans sekali lagi sambil tersenyum, membuat Skyla mengangkat wajah dan membalas tatapan Frans. Sebenarnya barusan akting nangisnya hampir gagal, tapi karena Skyla mengingat baik-baik gimana perlakuan Revalina, juga hari dimana keperawanannya dilenyapkan orang-orang bejat itu, tangis Skyla jadi semakin terlihat natural.
"Thanks," ucap Skyla seraya mengusap ekor matanya. "Dan maaf jadi merepotkan."
Frans menggeleng. "Kalau ada yang ingin diceritakan, ceritakan saja, Girl, saya siap mendengarkan." Tiba-tiba Frans mengulurkan tangannya yang dilingkari jam jangan Alexandre Cristie warna silver.
Nada suaranya cukup menggoda nih, batin Skyla sambil menundukkan kepala.
"Saya Frans Hendrawan."
Skyla pun dengan lembut menjabat tangan lelaki itu dan mengusapnya lembut, ia masih pura-pura menangis. "Skyla," jawab Skyla lirih.
"Saya panggil Skie, ya?"
Skyla mengangguk-angguk lalu meletakkan sapu tangan Frans.
"Apa yang dilakukan pacar kamu terhadapmu, Skie?"
"Kami baru putus," tutur Skyla.
"Pria yang bodoh, memutuskan hubungan dengan gadis secantik kamu."
Skyla membuang pandangan ke arah samping karena ada derap langkah kaki yang menaiki tangga. Ternyata seorang waiters tadi yang sudah membawakan pesanananya.
Begitu pesanan disajikan di hadapan Skyla dan waiters itu berlalu. Frans kembali menatap Skyla. "Jangan bersedih, Skie, jangan buang air mata kamu demi pria yang nyata bodohnya."
"Tapi kami sudah menjalin hubungan selama satu tahun, Frans. Hiks!" Skyla terisak lagi, kali ini ia berani menyebut nama pria di hadapannya itu, pria yang sesaat setelahnya jadi tersenyum dan merasa akrab dengan Skyla.
"Saya paham, saya paham perasaan kamu." Frans mengangguk-angguk. "Minumlah dulu, supaya pikiranmu melega."
Skyla menyeka air matanya dan terus menunduk, sementara Frans terus memandanginya dengan kekaguman mendalam.
"Andai kamu ada waktu, Skie. Saya pengen menghibur kamu."
Skie mengangkat wajahnya dan memandang ke arah Frans, mereka beradu tatap.
"Dengan cara apa, Frans? Hatiku sedang remuk, sukar dipulihkan." Skyla menatap wajah tampan Frans yang berkulit putih, wajah bertulang rahang tegas dengan cambang yang dicukur bersih. Pria itu berhidung mancung melengkung bagai paruh elang, tatapannya begitu teduh dan bibirnya tampak manis.
Yes! Sepertinya dia mulai tertarik sama gue, batin Skyla puas saat tiba-tiba Frans mengambil sapu tangannya dan mengusapkannya di pipi Skyla. "Tersenyumlah dulu, Skie."
Skyla tersenyum tipis dan menangkap tangan Frans. Detik itu juga pegangan tangan mereka tertahan cukup lama, sedangan tatapan mereka terus beradu, Skyla berusaha menampakkan rona kagum kepada lelaki itu.
"Nah, saat tersenyum seperti itu, kamu jadi terlihat tegar. Saya paham cinta itu tidak bisa ditebak bagaimana ujungnya, tapi kalau kamu menjalaninya dengan senyum, saya yakin kamu akan cepat move on, Skie."
"Trims, Frans." Skyla melepas pengangan tangannya, ia lalu meraih secangkir espresso-nya dan menghirup aromanya melalui asap yang mengepul.
Frans tersenyum. "Hari ini agenda kamu apa, Skie?"
"Tidak ada, aku libur kerja," dusta Skyla sambil menyeruput kopinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KUPU-KUPU MALANG ✓ (selesai - lengkap - terbit)
RomanceSkyla Salvanda, seorang mahasiswi semester akhir di sebuah universitas ternama, melibatkan dirinya dalam sebuah club malam bernama Red Devil. Namun yang dicarinya bukan uang karena ia terlahir dari keluarga kaya raya, melainkan untuk menggaet seoran...