Bab 14 [98% Rencana Sukses]

4.2K 298 21
                                    

Hola, gimana kabar, aku kembali nih, mau lanjutin kisah si Skyla, ekekeke. Happy reading! Jangan bingung yo, lanjutan ini tuh kalau kalian jeli, sebenarnya adalah adegan di prolog waktu itu.

***

  Waktu tengah malam telah terlewat, di antara dinginnya suasana malam di depan Red Devil Club, Skyla duduk di dalam mobilnya, mengatur napas sambil mengetuk-ngetukkan kuku-kuku tangannya yang dicat merah ke dashboard mobil. Di samping tempat duduknya, ponselnya menyala, baru saja ia mengakhiri obrolan panggilan dengan Ratsy, kakaknya, seorang kakak yang selalu mewanti-wanti keadaan adiknya kapanpun, dan baru saja Skyla beralasan sedang mengerjakan tugas kuliah dan janji akan segera tidur.

  Skyla mengakhiri panggilan itu karena ketukan di pintu mobilnya, pelakunya adalah pria yang ia tunggu-tunggu sejak jam 22:00 tadi, seorang pria yang lima hari terakhir sibuk mengurus perceraian dengan sang istri dan siang tadi tiba-tiba mengabari Skyla, selain mengabari, pria itu juga mentransfer uang senilai 70 Juta Rupiah ke rekening Skyla, dialah Frans Hendrawan.

  Dengan jantung berdebar kencang, Skyla membuka kunci pintu mobilnya dan seketika Frans membuka pintu lalu masuk, napas pria itu memburu. "Skie, maafkan saya baru menemuimu," lirih Frans seraya duduk, memegang tangan Skyla. Wajah Frans menyiratkan kerinduan mendalam kepada Skyla.

  Skyla cemberut. "Lima hari loh ya Frans, kamu gak nongol, nggak ngabarin aku," marahnya sambil menggelembungkan pipi imutnya, marah-marah manja.

  "Sssshhh," desis Frans seraya menempelkan telunjuknya di depan bibir Skyla. Detik itu juga aroma parfum di tubuh Frans menguar, aroma yang selalu Skyla sukai dari pria 30 tahun berbadan gagah dan tampan itu.

  Mereka saling tatap lama, hingga bibir mereka berdekatan.

  Cups!

  Tiba-tiba Frans melumat bibir Skyla dengan khidmat sambil memejamkan mata, membuat Skyla tersentak sesaat namun ia menikmatinya.

   "Saya kangen sama kamu, Skyla, sangat," ucap Frans hampir mirip desahan, pria itu lalu memeluk Skyla erat-erat dan dibalas Skyla dengan usapan lembut di tengkuk pria itu.

  "Akupun sama, Frans," balas Skyla lalu kembali menikmati bibir tebal Frans yang beraroma rokok namun nikmat.

  "Lima hari terakhir ini saya sibuk dengan kerjaan, belum lagi mengurus berkas perceraian dengan Revalina," tutur Frans penuh rasa bersalah.

"Iya nggak pa-pa, aku paham kok, tapi lain kali kalau sibuk kabari aku ya Frans ya." Skyla bermanja-manja di dada Frans dan pria itu dengan gemas mengusap-usap rambut Skyla.

  "Saya janji. Saya janji setelah proses perceraian ini berakhir, saya akan nikahi kamu, Skyla."

  Dalam pelukan hangat di dada bidang Frans, Skyla tersenyum menyeringai.

  "Kamu dari mana saja, Frans, kok baru sampai? Aku nunggu lama di sini," ucap Skyla lirih.

  "Maafkan saya, Skie, saya baru pulang dari rumah hakim yang besok siang akan hadir di sidang perceraian saya dengan Revalina. Jadi begini, sidang perceraian saya akan dilaksanakan besok pukul 13:00, hakimnya adalah teman saya sendiri sehingga pasti akan memenangkan saya di persidangan tersebut."

  Woah! batin Skyla sambil mendongakkan wajah, menatap wajah tampan Frans dengan seksama, ada kejujuran di sana, juga senyum tulus. Skyla pun tersenyum sementara Frans mengusap-usap pundaknya dengan lembut.

  "Maafkan saya sekali lagi, Skie, membuatmu lama menunggu," lirih Frans lalu mengecup ubun-ubun Skyla penuh kasih sayang.

  Skyla mengangguk-angguk. "Anyway, apakah uang yang kamu kirimkan ke rekeningku siang tadi nggal berlebihan, Frans?"

  "Shhh, maaf cuma sedikit, jangan dibahas lagi," ucap Frans sambil tersenyum.

  Skyla dan Frans lalu terlibat obrolan dengan masih bermesraan, Frans merangkul Skyla sementara Skyla menyandarkan kepalanya di pundak Frans. Tatapan mereka lurus ke depan.

  "Kamu datang sendiri, Skie?"

  Jujur aja kali ya, biar nggak jadi tanda tanya besar di benak Frans, batin Skyla sambil tersenyum. "Ada temenku di dalam, Frans, namanya Ajeng, dan ini mobil Ajeng," ucapnya akhirnya.

  Frans mengangguk-angguk paham.

  "So, boleh aku nanya sesuatu, Frans?"

  "Silakan, Skie."

  "Siang tadi kamu bilang, sulit mau pergi dari kekangan istri kamu, apakah separah itu dia yang sebenarnya?"

  Frans mengangguk. "Saya sampai stres dibuatnya, Skie. Sikap dia sangat kacau akhir-akhir ini, siang tadi dia sampai mendatangi saya di rumah orang tua saya di Kemayoran dan memohon di kaki saya untuk membatalkan rencana perceraian ini, tapi saya meninggalkannya, dia benar-benar toxic bagi saya, Skie. Itu sebabnya saya ingin segera lepas dari dia."

  Skyla mengangguk-angguk paham dan meraih jemari tangan Frans, membukanya lalu menggenggamnya erat. "Semoga besok sidangnya lancar ya, Frans, aku turut prihatin sama keadaan kamu."

  Frans tersenyum dan mencium ubun-ubun Skyla lama. "Saya sudah tak sabar untuk bebas darinya, Skie, sehabis perceraian besok sukses, kamu mau kan merayakannya bersama saya?"

  "Tentu," balas Skyla dengan suara manja.

  "Terima kasih, Skie, sudah jadi penyemangat saya untuk menghadapi masalah ini."

  "Sama-sama, Frans."

  Mereka berdua pun terus bermesraan.

  "Saya antar pulang sekarang ya, Skie. Mobil saya ada di belakang mobil ini."

  "Yakin? Kamu nggak akan melepas penat dengan masuk ke ruangam club barang sebentar saja?"

  Frans terkekeh. "Semula saya pikir karena saya mengecewakanmu yang telah menunggu lama, kamu sudah bosan di dalam."

  "Aku dari tadi di sini," dusta Skyla, padahal dari tadi ia sudah dugem di dalam cukup lama sama Ajeng.

  "Baiklah, kita akan melepas penat sama-sama malam ini, Sayang," ucap Frans sambil mencium telinga Skyla, membuat Skyla tersenyum senang.

  "Bawa aku ke dalam, Frans, kita akan menikmati malam sama-sama," manja Skyla di leher Frans. Ia lantas menggigit bibir. Yesss! Ini nih yang namanya membuat suami orang jatuh ke pelukan gue, batinnya senang. Tinggal fokus ke rencana selanjutnya, memporak-porandakan nasib Revalina, kelar deh abis itu balas dendam gue!

  Malam kian melarut, Frans lalu mengajak Skyla keluar dari mobil. Pria itu merangkul Skyla memasuki Red Devil Club yang malam ini semakin ramai.

  "Saya tak sabar mengajakmu ke kota Dubai, Skie."

  Skyla tersenyum dalam rangkulan Frans.

  Begitu memasuki ruangan club, Frans memesan dua gelas wine dan mengajak Skyla duduk-duduk menikmatinya, juga menikmati musik yang terus menghentak meriah. Saat mengedarkan pandangan, Skyla melihat Ajeng mengacungkan jempol ke arahnya, Skyla sempat dibuat terkekeh, melihat Ajeng menggaet pria muda berwajah korea yang setengah mabuk.

Bersambung....

  Aku mau double up nih, stay tuned! Vomment dulu yang ini ya, bab selanjutnya menyusul secepatnya, tunggu sebentar...

KUPU-KUPU MALANG ✓ (selesai - lengkap - terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang