Bab 4 [Eksekusi]

5.5K 358 111
                                    

  Udara pagi berembus segar di depan Miracle Salon ketika Skyla selesai melakukan perawatan, ia duduk di bangku besi tempa pada teras salon kecantikan itu sambil memainkan ponsel, menunggu jemputan Krisna.

  Ajeng ada kuliah pagi jadi tak bisa membersamai pada penyelidikan hari kedua ini, sementara Skyla sendiri, nanti ia harus ngampus jam 11, jadi ia pikir melakukan perawatan adalah cara terbaik untuk menghibur diri sambil menunggu kabar selanjutnya dari Krisna, sebab bagi kebanyakan wanita, setelah melakukan perawatan itu rasanya mood bagusnya jadi meningkat.

  Creambath udah, menipedi udah, Spa juga udah, ah nikmat banget hidup gue pagi ini, batin Skyla seraya menengok notifikasi yang muncul di layar ponselnya pada pukul 07:30 ini. Krisna?

  Mata Skyla terbelalak senang melihat siapa yang mengiriminya pesan Whatsapp, ia pun segera membukanya.

  Krisna: Skie! Ada kabar bagus banget!

  Skyla pun buru-buru membalas.

  Skyla: Apa, apa Kris?

  Menunggu sekira satu menit dan tak mendapat balasan, Skyla pun segera menelpon sahabatnya itu.

  Tak butuh waktu lama telepon pun diangkat Krisna.

  "Kabar apa, Bray?" tanya Skyla penasaran.

  "Sorry ya gak bisa bales pesan, lagi nyetir ini."

  "Iyo. Ada apa?"

  "Soal Frans, Skie. Pagi ini dia ada di sebuah kafe di kawasan Tendean, setelah gue telurusuri, namanya kafenya Johnson Coffee."

  "Ah iya iya, gue tau tempat itu." Skyla langsung antusias mendengar nama kafe yang beberapa kali dikunjunginya saat weekend itu. "Dia kesana sama siapa, Kris?"

  "Gue rasa sendiri, Skie, soalnya gue abis ngehubungi Ajeng, Bu Revalina lagi ada di kampus sekarang."

  "Jiahhh, mak lampir itu nggak diajak berarti ya. Oke, oke, gimana kalau lo anterin aja gue ke sana?"

  "Ke Johnson Coffee? Itu dia yang lagi gue rencanain, Skie."

  "Ah, otak lo memang encer banget, Kris."

  "Tapi nanti sebelum masuk, gue ingin mastiin dulu dia di sana lagi ketemuan sama siapa."

  "Itu gampang Kris, gue bisa eksekusi, gue cuma lagi pengen menciptakan ketertarikan pertama dia ke gue."

  "Nah, iya, bagus itu, Skie. Apalagi lo abis nyalon kan? Mantul nih idenya."

  "Ho'oh, gue udah siap pokoknya."

  "Ya udah, tunggu kedatangan gue ya, ini kesempatan bagus, Skie."

  "Siappp, ditunggu."

✳️✳️✳️

  Menuju Johnson Coffee bersama Krisna, Skyla terus menguprek tas make-up nya untuk sedikit merias wajah, lagu Nobody Love-nya Tory Kelly mengiringi perjalanan mereka yang kini sudah memasuki kawasan tendean itu.

  "Berarti lo yang harus nyiptain meet cute ya, Skie?" tanya Krisna sambil mengangguk-anggukan kepala mengikuti irama lagu nge-bit itu.

  "Ho'oh. Kalau di drakor-drakor, meet cute itu kan alamiah kejadiannya, kalau ini gue yang harus buat. Jadi, apa ide lo, Kris?"

  "Apa ya?"

  "Numpahin kopi jelas bukan cute momments, apalagi nubruk-nubruk. Iya kalau dia nangkep gue kayak di FTV FTV, kalau enggak, bisa patah kaki gue yang ber-high heels tujuh senti ini."

KUPU-KUPU MALANG ✓ (selesai - lengkap - terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang