Bab 9 [Ketertarikan]

4.4K 308 45
                                    

Selamat sore dan selamat melanjutkan, Gengs!

🦋🦋🦋

  Gue nggak mau terkesan manggil dia, gue harus berakting seolah-olah enggak lihat Frans, batin Skyla saat dilihatnya mobil Mistubishi Pajero putih milik Frans sudah terparkir.

  "Mas, Mas! Request lagi, Mas!" ucap Krisna begitu lagu pertama berakhir, setelah ia Skyla dan Ajeng saling adu lirikan, mereka bertiga segera bersikap seolah-olah tidak menyadari kedatangan Frans.

  "Lagu apa lagi, Kak?" tanya si penggitar dengan ramahnya.

  "Sayangnya Via Vallen, Mas!" ucap Krisna cepat.

  "Nah! Cocok nihhh!" Ajeng ikut mendukung sambil tersenyum lebar, sementara Skyla tepuk tangan karena tak sabar.

  "Siap!" Timpal mas-mas pemegang ketipung.

  Jrenggg!

  Intro musik dari petikan gitar pun mengalun lagi, membuat Skyla dan kawan-kawannya bertepuk tangan kagum, begitupun sang satpam, sementara itu tukang parkir —yang baru saja mengurus pemarkiran mobil Frans— mendekat lagi.

  "Sayang...
  Opo kowe krungu…
  Jerite atiku, mengharap engkau kembali…"

  Tepuk tangan kembali meramaikan suasana, terlebih karena semuanya kagum dengan suara penyanyinya.

  "Sayang, nganti memutih rambutku…
Ra bakal luntur tresnaku…"

  "O A O E!" Krisna jadi kalap dengan seruannya, ia lantas mulai menjoget ketika suara ketipung mengalun rancak, membuat Skyla dan Ajeng terkekeh.

  Skyla terus menepukkan tangannya. Duh, Tuhan, kenapa hiburan sesederhana ini justru membuat saya sangat bahagia ketimbang hiburan mewah seperti di club, batinnya senang, tanpa Skyla sadari, tiba-tiba seseorang berdiri di sampingnya, dialah Frans Hendrawan, pria yang menyenggol lengan Skyla dengan lembut.

  Atas senggolan itu, Skyla menoleh ke arah Frans dan mereka…

  Yap, mereka beradu tatap, lama. Frans menampakkan ekspresi bahagia di wajahnya, bahagia sekaligus tak menyangka, begitupun Skyla.

  "Ya Tuhan, Frans, kita bisa bertemu lagi akhirnya," ucap Skyla seraya mengulurkan tangan.

  "Takdir kita memang bagus, Skie, saya percaya rencana Tuhan selalunya bagus," ucap Frans seraya tersenyum semringah dan menjabat tangan Skyla. Sesaat setelahnya, sambil menampakkan rona kebahagiaan di wajah masing-masing, mereka bertepuk tangan seraya menikmati alunan lagu yang dibawakan si pengamen hingga akhirnya lagu tersebut berakhir.

  "Ada request lagi, Kak?" tanya si penggitar seraya memandang ke sekeliling, membuat Skyla dan kawan-kawannya tampak berpikir, begitupun Frans dan yang lainnya.

  "Um, Mas, boleh pinjam gitarnya sebentar," ucap Frans tiba-tiba kepada pengamen tersebut.

  "Boleh, boleh, silakan Pak, silakan," timpal mas-mas itu yang lantas melepas selempang gitar di pundaknya dan menyerahkan alat musik petik berwarna cokelat itu kepada Frans.

  Apa yang akan dia lakukan? batin Skyla sambil memandangi Frans yang tampak luwes setelah mengalungkan selempang gitar di pundaknya.

  Skyla memandangi penampilan Frans dengan tatapan terpana, siang ini pria tersebut mengenakan kaos army ketat yang menampakkan otot-otot dan dada bidangnya, celana bahan hitam panjang dan boots cokelat mengkilat yang membuat kharisma gagahya terpancar dengan indah. Apa dia bisa memainkan gitar? tanya Skyla dalam hati seraya menggigit bibir bawahnya.

KUPU-KUPU MALANG ✓ (selesai - lengkap - terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang