2. Bertemu

196 8 16
                                    

Bertemu denganmu adalah salah satu takdirku yang telah ditulis

🖤🖤🖤

Mawar sedang menyuapi Karan. dan Kiran? ia hanya melihati cemburu pada mereka.

Sementara Aagas sudah pergi ke kantor dengan alasan mendadak.

"Bunda Karan sudah kenyang" ucap Karan

"Satu lagi ya" kata Mawar

Dengan terpaksa Karan menuruti keinginan ibunya dengan menambah satu suapan lagi.

"Bunda sudah, kakak sudah kekenyangan" kata Kiran

"Baikalah sekarang selesai" kata Mawar

Saat Mawar sudah selesai dengan acaranya menyuapi Karan, tiba-tiba....

"Karan" teriak Alim

"Anak itu, bener-bener tidak sopan. Teriak-teriak di rumah orang, dia kira hutan aja, bukannya ucap salam malah teriak-teriak" ucap Kiran

"Bun, Karan kedepan dulu temuin Alim" ucap Karan, lalu ia pergi meninggalkan Mawar dan Kiran di meja makan.

"Alim? kenapa kau baru datang? kamu juga tidak ikut menjemput ke bandara" kata Karan

"Wah... bahasa Indonesiamu sangat lancar" ucap Alim

"Luar biasa. Menurutmu jika aku lama tidak berada di Indonesia aku akan melupakan bahasaku? tentu tidak, aku mencintai Negriku, dan bagaimana mungkin aku bisa melupakan bahasa ku" ucap Karan

"Kamu belum menjawab pertanyaanku" lanjut Karan

"Maaf teman, tadi aku mengurus gadis di rumah sakit" jawab Alim

"Gadis? luar biasa. kamu punya kekasih? apa dia sedang sakit atau dia hamil?" cerocos Karan

Pletak

"Sudah jadi manusia berpendidikan, sifatnya belum berubah juga" ucap Alim

Karan memegang bekas jitakan dari Alim.

"Risa tidak sengaja menabrak seorang gadis" kata Alim

"Aku ingin bertemu dengannya, kesihan Risa" ucap Karan

"Tunggu Karan" ucap Alim

"Ada apa?"

"Ada yang menelfon" jawab Alim.

Alim mengangkat telfonnya dan...

"Apa?! Kabur?"

Ditempat lain....


Myra  membuka matanya dan ia melihat ke sekelilingnya,

"Aku dimana" kata Myra. "Hah Rumah sakit?! kenapa bisa?"

"Aku ingat, tadi aku ditabrak mobil" Myra berkata. "Tidak! aku harus pergi, aku tidak punya uang untuk membayar rumah sakit"

Myra pun bangun dari brankar rumah sakit, lalu menyatukan kedua tangannya.

"Dokter, siapapun kamu terimaksih sudah mengobati Myra. Tapi maaf, Myra tidak punya uang, jadi Myra bayar dengan doa saja ya, dan sekarang Myra izin kabur" tutur Myra

Hatiku Pergi (Selesai)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang