18. Takdir

44 6 44
                                    

Karena tidak semua orang yang beruntung mendapatkan cinta

~Risa Rathore~

🖤🖤🖤

Karan melepas pelukannya, ia memegang tangan Myra dan berjalan menuju pintu untuk pergi.

"Kakak aku mohon" pinta Kiran sambil menangis

Kiran melihat kepada Aagas yang datang lagi bersama Mawar, Alya dan juga Iim.

"Bunda, aku mohon cegah kakak" pinta Kiran.

"Ayah aku-" Kiran menghentikan katanya saat Aagas memberi isyarat untuk diam.

"Berhenti Aditya" pinta Aagas.

Karan dan Myra pun langsung menghentikan langkahnya dan mereka memutar badan untuk melihat ke arah Aagas.

"Kau mau kemana? jika kau berniat pergi lagi, maka aku tidak akan pernah memaafkanmu" ucap Aagas.

"Bukan nya ayah-"

"Apa? kau kemaren pergi tanpa pamit. Apa kau tidak memikirkan ayah dan bunda yang merindukanmu" kata Aagas.

Aagas merentangkan tangannya lebar, seperti kode untuk Karan agar memeluknya.

Karan yang mengerti langsung menghapus air matanya dan berlari memeluk Aagas.

"Ayah" ucap Karan di tengah pelukannya.

"Jangan pernah berfikir untuk pergi lagi, karena aku tidak akan membiarkan itu" ucap Aagas.

Mawar menghampiri Aagas dan Karan, begitu juga dengan Kiran yang Kini ikut memeluk Karan.

Mereka ber-empat pun saling berpelukan layaknya keluarga yang sempurna.

******

"Seperti ini sayang" ucap Mawar pada Risa.

Kini Mawar, Alya dan Risa berada di dapur menyiapkan makan malam.

Sebenarnya ada pelayan dan koki. namun, kalau soal masak selalu Mawar. Sebab kalau bukan Mawar, Aagas dan Kiran tidak akan suka memakannya.

Kini Mawar berusaha mengajari Risa memasak, agar Risa bisa mendapatkan cinta dari suaminya.

"Kamu harus pandai masak untuk menjaga suamimu" ucap Mawar.

Risa diam. Ia tidak tahu harus berkata apa, karena faktanya Alim hanya menikahi Risa untuk tanggung jawab bukan cinta

Alim hanya mencintai Kiran, dan akan sangat sulit untuk bisa mencintainya.

"Ibu"

Mawar berhenti dengan aktifitasnya memotong wortel.

"Apa boleh aku membantu?" tanya Myra.

"Peraturan di rumah ini yang boleh memasak untuk makanan keluarga hanya wanita anggota keluarga saja, dan kamu Myra, kau bukan anggota keluarga kami. Lebih baik kau siapkan piring, atau ikut memasak untuk makanan pelayan saja" kata Mawar sinis

Myra diam dan mengagguk paham. Lalu ia pun mengambil piring-piring dan menyusunnya di meja makan.

Malamnya....

"Wah kayaknya enak nih" ucap Alim

Semua anggota keluarga sudah berdatangan ke meja makan untuk makan malam bersama.

Hatiku Pergi (Selesai)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang