Chapter 6

352 62 1
                                    

Sejeong benar benar tidak percaya dirinya bisa melewati semalam bersama CEO menjengkelkan itu. Bahkan saking tidak percaya nya, ia tidak ingat bagaimana dirinya semalam. 

Ah tidak, tepatnya ia tidak ingin mengingat. 

Tadi pagi, saat keduanya tengah sarapan di ruang makan, Sehun sempat memberitahu nya bahwa ia tidak perlu lagi bekerja sebagai sekretaris. Dia bilang sudah menemukan sekretaris pengganti. 

Oh ya, sang CEO juga memberitahu siapa sekretaris itu. Dia seorang laki laki tampan yang merupakan adik dari temannya sewaktu kuliah dulu. Dia seumuran dengan Sejeong dan kebetulan masih belum mendapat pekerjaan setelah lulus kuliah. 

Namun juga bukan berarti dia menganggur. Selama ini dia membantu kakaknya yang menjadi seorang CEO seperti Sehun. 

Ya meskipun sang CEO sudah menemukan sekretaris baru, Sejeong tetap harus ikut ke kantor setiap hari, dan bahkan ia rasa pekerjaannya akan  menjadi lebih berat untuk kedepannya. 

Bagaimanapun itu ia harap semuanya cepat berakhir, dirinya tidak ingin menjadi budak seorang CEO gila hingga akhir hidupnya. Ah, itu gila dan menjengkelkan, ia rasa jika ada peluang untuk mendapat pekerjaan lain ia tidak boleh menyia-nyiakan itu. 

"Kenapa dia sangat lama?" desis Sehun, merasa resah dan hilang kesabaran menunggu kedatangan sekretaris baru itu. 

"Sabar sebentar lagi dia pasti datang" Kata Sejeong menenangkan keadaan. 

"Bukan begitu, aku ada urusan lain setelah ini. Tapi ada pekerjaan lain yang harus segera di selesaikan" 

"Ter- 

Kata kata Sejeong terputus ketika seorang laki laki tampan yang mendekat dari kejauhan dan memasuki ruangan. 

"Annyeonghaseyo" Sapa nya sambil membungkuk ketika memasuki ruangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Annyeonghaseyo" Sapa nya sambil membungkuk ketika memasuki ruangan. 

Sejeong sempat terpaku selama beberapa detik, ia tertegun dengan ketampanan sekretaris baru ini. Beruntung Sehun yang menyadarinya segera menginjak kaki wanita itu agar bisa menutup mulutnya dan tidak membuat malu. 

Bukan apa apa, kesan pertama itu sangat penting bagi Ooh Sehun. Ya walaupun hal itu tidak berlaku saat pertama kali bertemu Sejeong. Ia benar benar tidak peduli seberapa buruk kesan pertama wanita itu padanya. 

Sebelumnya Sehun sudah menjawab sapaan dari sekretaris baru itu, begitu pun Sejeong setelah mulutnya bisa kembali tertutup.

Beberapa saat kemudian dia mengenalkan diri, namun Sehun lebih dulu menyudahi, bahkan sebelum dia menyebutkan namanya. Hal ini dikarenakan ia sudah tahu benar profil sekretaris barunya itu.

Tapi, itu terlihat tidak adil bukan?

Sejeong juga ingin mengetahui nama sekretaris baru itu. Tidak bisakah dia membiarkan laki laki disampingnya tetap memperkenalkan diri?

Careless Assistant [Sehun x Sejeong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang