Sejeong melakukan pekerjaannya dengan sangat baik, namun hal itu tidak membuat Sehun bangga dengannya. Lantaran tugas yang dilakukan Sejeong hanyalah hal sederhana yang bisa dilakukan oleh siapapun.
Setelah melakukan pertemuan, di tengah perjalanan Sehun menyempatkan diri untuk mampir ke sebuah restoran sushi ternama di Seoul untuk makan siang bersama Sejeong.
Saat Sehun memesankan makanan untuk Sejeong, wanita itu merasa sedikit ragu dan takut jika ia harus membayarnya sendiri. Tetapi Sehun meyakinkan dia dan berkata bahwa makan siang ini adalah bentuk terimakasih nya.
Berbagai macam sushi disajikan dengan sangat rapih dan cantik di atas meja restoran tersebut hingga membuat Sehun maupun Sejeong, tidak sabar untuk melahapnya.
Lima belas menit kemudian, Sehun selesai lebih dulu sebelum Sejeong. Ia memperhatikan wanita di hadapannya tengah melahap dan mengunyah satu persatu sushi yang ada di dalam mulutnya.
"Cepat habiskan makan siangmu" Tegur Sehun.
"Nde.." Balas Sejeong dengan mulut yang penuh dengan sushi.
Lantaran Sehun memintanya untuk makan lebih cepat, mau tak mau Sejeong harus melakukannya, walaupun ia merasa sudah terlalu kenyang untuk menghabiskannya.
"Aku sudah selesai" Seru Sejeong ketika tenggorokan nya berhasil meneguk setengah gelas air.
Setelah wanita itu menyelesaikan makan siangnya, Sehun segera bangkit dari kursi untuk kembali berkendara.
Karena ini adalah perjalanan pulang, dan sepertinya juga tidak ada lagi pekerjaan yang harus dilakukannya, akhirnya di perjalanan Sejeong memilih untuk tidur. Wanita itu memiliki kebiasaan buruk, yakni dia akan tertidur jika merasa kekenyangan. Jadi tak heran jika dia berani melakukannya ketika sedang bersama sang CEO.
Sementara Sehun yang melihat Sejeong tertidur, hanya menggeleng gelengkan kepala, bingung dengan perilaku wanita disampingnya.
Setelah melakukan 45 menit perjalanan akhirnya mereka tiba di kantor, namun Sejeong masih tertidur pulas. Sementara Sehun memilih bersikap tak acuh dan meninggalkannya sendirian di dalam mobil.
**
Entah sudah berapa lama Sejeong berada didalam mobil, namun sekitar pukul 1 siang ia terbangun dari tidurnya dan tidak mengingat apapun untuk beberapa saat, sebelum akhirnya ia menyadari bahwa dirinya baru saja melakukan sebuah kesalahan.
Keringat dingin membasahi seluruh tubuhnya, dan mulai ketakutan jika dirinya akan dipecat.
Beruntung Sehun tidak menguncinya, sehingga ia bisa segera keluar dari dalam mobil dan berlari menuju ruangan CEO untuk meminta maaf atas kesalahan yang dirinya perbuat.
"Maaf CEO saya tidak sengaja melakukannya. Tolong jangan pecat saya" Ucap Sejeong memohon pada Sehun.
Sehun tersenyum smirk mendengar ucapan Sejeong, "Kamu bilang pecat? Memangnya sejak kapan saya menerima kamu?" Ungkap Sehun yang kemudian tertawa terbahak bahak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Careless Assistant [Sehun x Sejeong]
FanfictionPada umumnya untuk menjadi asisten adalah orang yang rajin, dan pintar. Apalagi jika menjadi asisten seorang CEO. Tapi bagaimana jadinya jika seorang wanita pemalas, bodoh, dan tidak mengerti apapun. Harus menjadi asisten CEO yang penakut, dan mes...