Chapter 8

355 57 6
                                    

Sebelumnya mau disclaimer dulu. Ini target audience nya 13-18 taun. Tolong yang merasa masih umur 8-12 taun keluar dari ff ini. Chap ini emang bukan 17+ tapi i think 15 taun baru cukup umur buat baca ini. Semua ada waktunya kok ^^





Waktu ternyata berlalu dengan begitu cepat, entah ini sudah hari yang ke berapa Sejeong tinggal bersama CEO nya, dan ia juga bingung, entah bagaimana dirinya bisa melewati semua hal hal menyebalkan di dunia ini. 

Meski ia sendiri tidak tahu bagaimana dirinya bisa berjalan sejauh ini, yang pasti ia melakukan semua hal karena...uang. 

Tidak, Sejeong bukan tipe wanita materialisme. Ia membutuhkannya untuk ke berlangsungan hidupnya selama di Seoul. 

Ia juga merasa segala hal yang semula terasa canggung mulai cair begitu saja, sikap sang CEO pun tidak se menyebalkan sebelumnya, meski sedikit. 

Hanya saja..

Kalian tahu sekretaris baru itu? sampai detik ini bahkan Sejeong belum mengetahui nama lelaki tersebut, tidak ada kesempatan sedikitpun baginya walau hanya sekedar menanyakan nama. 

Sang CEO tidak pernah membiarkan keduanya bersamaan meski untuk satu detik saja. Ini gila, memang nya kenapa pula? berteman dengan orang yang seumuran itu normal. Lagi pula, Sejeong rasa teman teman kampusnya menghilang begitu saja setelah lulus. 

Dia sangat pandai bermain dan membuat strategi. Baiklah, lihat saja nanti, Sejeong tidak akan pernah putus asa untuk mengenal laki laki yang benar benar menjadi tipenya. 

Maaf, itu sedikit berlebihan. 

Tidak ada kegiatan yang menyenangkan di kantor, setiap harinya selalu saja duduk di meja, melamun, dan sesekali melakukan kegiatan ketika disuruh. 

"Apa tidak ada pekerjaan lain untukku? ini benar benar membosankan" Keluh Sejeong. 

"Tidak. Jika kau bosan tinggal masuk ke dapur dan memakan beberapa camilan. Mumpung jam istirahat masih berlangsung" Sehun menghentikan kalimatnya sejenak, "Tapi tolong tunggu disini dulu sebentar, aku butuh ke kamar kecil" Lanjutnya. 

Lantas Sehun meninggalkan ruangan lalu pergi ke kamar kecil, sementara Sejeong yang sendirian di dalam ruangan, hanya mengangguk paham dan menenggelamkan kepalanya ke tangan. 

"Maaf" Seseorang tiba tiba saja muncul di depan pintu dengan membawa map berwarna kuning.

Sejeong lantas mendongakkan kepalanya, melihat siapa yang sedang berdiri di pintu, "A-ah, Sekretaris, silakan masuk" Ucapnya ramah sambil menebar senyum manisnya. 

"Aku datang kesini untuk memberikan laporan ini" Dia membalas senyuman Sejeong. 

"Letakkan saja di meja, dia sedang ke kamar kecil sebentar" Kali ini Sejeong mulai beranjak keluar dari meja nya mendekati sekretaris itu. 

Sang sekretaris hanya mengangguk kan kepalanya paham lalu meletakkan map kuning tersebut diatas meja. 

Ayo Kim Sejeong, ini sebuah kesempatan besar. 

"Maaf, kalau boleh tau, siapa namamu?" Tanya Sejeong. 

Menyadari pertanyaan wanita disampingnya, lantas sekretaris itu menolehkan kepalanya menghadap Sejeong, "Ah~ namaku Doyoung" Jawabnya ramah. 

"Hmm, Doyoung. Oh ya, aku asisten CEO, Kim Sejeong." Doyoung hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum. 

"Ekhemm" Itu suara Sehun, dia berdiri di depan pintu, dengan gaya orang yang pura pura batuk. 

Careless Assistant [Sehun x Sejeong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang