Sehun memperhatikan Sejeong dari dalam mobil untuk mencari tahu dimana wanita itu tinggal. Hingga saat ia sudah mengetahuinya, ia segera tancap gas, meninggalkan tempat tersebut untuk pulang ke rumah, dan menghabiskan waktu perjalanan selama 1 jam.
Setibanya dirumah, terlihat sang kakak. Suho, tengah mengemasi pakaiannya ke dalam koper. Sehun yang kebingungan, lantas bertanya kepada kakaknya, "Hyung, untuk apa hyung mengemasi semua ini?" Tanyanya.
"Aku ada pekerjaan di luar negeri" Jawab sang kakak sambil terus melipat pakaiannya.
"Kenapa sangat tiba tiba? seharusnya hyung memberitahu ku lebih awal agar aku bisa mencari pembantu rumah tangga untuk menemani ku dirumah selama hyung tidak disini" Ucap Sehun terus mengoceh tanpa henti.
"Ini adalah pekerjaan yang sangat mendadak" Jelas Suho.
Merasa kesal dan kecewa dengan apa yang dikatakan kakaknya, Sehun lantas merajuk, lalu meninggalkan Suho, ke sofa di ruang tengah.
"Ya! lepaskan" Ketus Sehun.
"Dongsaeng ku yang imut dan tampan. Kau sudah tumbuh besar. Untuk apa takut tinggal seorang diri?" Bujuk Suho, agar adiknya itu tidak merajuk lagi padanya.
"Tapi kan hyung tau, aku sulit beradaptasi dengan orang baru. Orang yang menemani ku harus seseorang yang sudah ku kenal dengan baik."
"Sungguh? kau bahkan tidak terlihat canggung sama sekali saat menghadapi wanita yang waktu itu. Kau sangat cepat beradaptasi dengannya. Coba kau suruh dia untuk tinggal disini" Kata Suho memberi saran.
"Wanita yang menolong ku itu?" Tanya Sehun yang dijawab anggukan oleh Suho. "Ya! aku tidak canggung karena dia terlihat begitu bodoh. dan saranmu itu sangat bodoh hyung, semuanya akan menjadi berantakan jika dia tinggal denganku" Lanjut Sehun.
"Ya terserah padamu. Aku rasa dia bisa menjadi asisten mu selama aku pergi"
Merasa kebingungan dan frustasi, lantas Sehun menggaruk kepalanya tidak gatal, dan pergi ke kamar untuk membaringkan tubuhnya di kasur, sambil berpikir tindakan apa yang harus ia ambil untuk menyelamatkan hidupnya.
Sejujurnya, tidak akan terlalu buruk jika Sejeong hanya menjadi seorang asisten. Tapi yang menjadi masalah terbesarnya adalah, Sehun masih takut untuk tidur seorang diri. Dari dulu sampai sekarang ia masih tidur bersama sang kakak.
Ia benar benar kebingungan saat ini, namun setelah beberapa menit berpikir, akhirnya sebuah ide cemerlang melintas di otak Sehun.
***
Akhirnya, mulai saat ini ia tidak perlu lagi berpakaian rapi dan formal, karena ia tidak akan bekerja di kantor lagi, melainkan di rumah sang CEO, sebagai asisten rumah tangga.
Semalam, ketika sang CEO sedang menelpon nya, dia menyuruh Sejeong untuk membawa semua pakaiannya lalu menunggu di halaman rumah sampai dia datang. Sebenarnya Sejeong sendiri masih heran, bagaimana bisa CEO nya mengetahui tempat tinggalnya. Padahal ia rasa, dirinya tidak pernah memberitahu dimana ia tinggal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Careless Assistant [Sehun x Sejeong]
Hayran KurguPada umumnya untuk menjadi asisten adalah orang yang rajin, dan pintar. Apalagi jika menjadi asisten seorang CEO. Tapi bagaimana jadinya jika seorang wanita pemalas, bodoh, dan tidak mengerti apapun. Harus menjadi asisten CEO yang penakut, dan mes...