Chapter 4

391 75 6
                                    

Sejeong menundukkan kepalanya dihadapan Sehun yang tengah duduk di kursi nya sambil sesekali memijat pelipisnya. "Kecerobohan apalagi yang akan kamu lakukan selanjutnya?" tanya Sehun.

"Maaf CEO, saya janji ini adalah yang terakhir" Jelas Sejeong. 

Sehun menghembuskan nafasnya panjang, seakan mengisyaratkan bahwa dirinya sudah tidak sanggup walau untuk 2 hari ini. Tidak bisa dibayangkan olehnya jika akan ada banyak kegagalan terjadi yang disebabkan oleh kecerobohan wanita didepannya. 

"Entahlah, saya rasa omonganmu tidak dapat dipegang. lakukan saja pekerjaanmu" Tukas Sehun. 

Jujur saja, rasanya Sejeong ingin sekali mengakhiri hidupnya di saat saat seperti ini. Ia sendiri lelah menjadi orang yang bodoh dan ceroboh, dirinya selalu berharap bisa merubah kebiasaan buruk tersebut. 

Namun kebanyakan orang bilang, sikap dan kebiasaan seseorang akan sulit dirubah jika sudah 15 tahun keatas. Maka dari itu, ia rasa dirinya akan hidup dalam kesengsaraan untuk selama lamanya.

Siang ini rasanya kekhawatiran terbesar nya seakan terjadi sekarang, selain itu sang CEO juga terlihat sudah tidak bisa mempercayai dirinya lagi. Apa boleh buat, yang dirinya lakukan saat ini hanyalah melakukan pekerjaan dengan lebih baik lagi. 

Sejeong akhirnya beranjak dari tempatnya berdiri, ke meja putih berukuran sedang, tempatnya bekerja yang letaknya tidak jauh dari meja milik Sehun. Sementara itu, sang CEO pun kembali melanjutkan pekerjaannya dan berusaha melupakan kecerobohan yang dibuat Sejeong. 

Dan detik itu juga suasana di dalam ruangan berubah menjadi hening, terkecuali suara dari keyboard milik Sehun, saat keduanya tengah memulai bekerja.

Semua kegiatan berlangsung begitu saja hingga jam istirahat makan siang tiba. Beberapa karyawan langsung pergi ke dapur untuk mengambil roti atau minuman, namun beberapa ada juga yang meninggalkan kantor untuk mencari menu makan siang lain. 

Sehun yang sudah menyelesaikan setengah dari pekerjaannya lantas meregangkan otot otot tubuhnya agar tidak keram lantaran terlalu lama duduk. Dan kini dirinya berniat meminta bantuan sekretarisnya untuk mengambilkan minum di dapur kantor.

"Ya! bisakah kau turun ke bawah dan membawakan softdrink?" Pinta Sehun. 

"Nde.."

Mendapatkan permintaan tolong dari sang CEO, Sejeong yang baru saja menyelesaikan gambarnya segera turun ke bawah untuk mengambil softdrink yang diminta Sehun, lalu kembali ke ruangan untuk memberikannya.

Tidak banyak bicara, ketika kembali ke dalam ruangan Sejeong hanya meletakkannya di atas meja tanpa sepatah kata pun, lalu kembali ke kursi nya untuk tidur. 

Sehun yang heran melihat Sejeong memilih tidur daripada makan siang, lantas menanyakan mengapa sekretarisnya itu tidak makan siang. Dan jawaban yang didapat dari adalah dia sedang melakukan sedang diet.

"Untuk apa melakukan diet?" Tanya Sehun penasaran. 

"Keuanganku terlalu krisis untuk makan siang. jika aku makan siang aku tidak akan bisa makan malam. jika aku tidak makan malam aku tidak akan bisa tidur" Jelas Sejeong lalu kembali melanjutkan tidurnya.

***

Saat Sejeong tertidur, Sehun sempat memesan 2 porsi ayam. Hanya perlu 45 menit untuk menunggu ayam nya tiba.

Dan ketika pesanan nya sudah tiba, Sehun membangunkan Sejeong dengan memukul pelan kepalanya menggunakan kotak yang berisikan ayam tersebut, "Ya! ireona. kau tidak boleh tidur terlalu lama. temani saya makan ayam" Kata Sehun.

Merasa tidur siangnya terganggu, dan mendengar permintaan aneh dari sang CEO, lantas Sejeong terbangun dari tidurnya untuk menuruti permintaan Sehun, "Nde.." Jawab Sejeong dengan samar samar.

Careless Assistant [Sehun x Sejeong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang