Bisakah kau datang ke kantor besok?|
|Oh, sure. Why not?
***
Cahaya mentari yang begitu terang pagi ini, mengusik Sejeong yang sedang tertidur lelap. Ditambah dengan suara bising yang datang dari dapur.
Ia menginjakkan kakinya ke lantai, dengan pandangan yang masih kabur dan nyawanya yang juga belum sepenuhnya terkumpul.
"Kenapa berisik sekali? padahal ini baru pukul tujuh pagi" gumamnya selama perjalanan menuju dapur, sambil sesekali menguap, "eh?"
"Kenapa?" Sontak Sehun bertanya saat melihat ekspresi terkejut sang asisten.
"K-kau?"
Ya, sekarang Sehun tengah membuat sarapannya sendiri di dapur. Tentu saja hal seperti ini membuat Sejeong terkejut dan heran sekaligus. Karena biasanya dia tidak pernah begini sebelumnya.
"Hari ini kau bisa berangkat ke kantor sendiri kan? karena aku harus pergi lebih awal" Sela Sehun ditengah lamunan asistennya tersebut.
"Hah? kenapa memangnya? apa sepenting itu sampai harus berangkat se pagi ini? lalu kenapa kau tidak membangunkanku?" Protesnya.
"Kau ingat? aku ini CEO, aku sangat sibuk. Kedua, aku ini majikan mu, jadi bukan urusanku jika aku tidak membangunkanmu" Jelas Sehun panjang lebar, namun tangannya masih fokus menyusun buah buahan diatas roti.
Sejeong memilih bungkam, tidak membalasnya dengan sepatah kata pun, kemudian pergi meninggalkan dapur.
"Oh ya jangan lupa saat kau berangkat, bawa berkas yang ada disana" Perintah Sehun mengedikkan dagu ke meja di ruang televisi.
***
Jam menunjukkan pukul 08.30 sementara itu Sejeong tengah membuat sarapan. Tidak ada yang spesial, hanya selembar roti dioleskan dengan selai coklat, dan segelas susu vanilla.
Jujur saja, sedari tadi, sejak majikannya itu mengatakan bahwa dia akan berangkat lebih awal, hatinya sudah mulai dongkol. Ia sendiri tidak mengerti kenapa dia melakukannya secara tiba tiba.
Saking kesal dan dongkolnya, Sejeong mengucapkan sumpah serapah di setiap gigitan roti yang masuk kedalam mulutnya.
Lantaran ia sudah malas melihat orang gila itu mengamuk lagi, maka ia mempercepat sarapannya agar tidak terlambat datang ke kantor.
Selepas itu, ia sesegera mungkin mencuci piring, mengambil tas di dalam kamar, dan tidak lupa dengan berkas yang tadi diminta oleh atasannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Careless Assistant [Sehun x Sejeong]
FanficPada umumnya untuk menjadi asisten adalah orang yang rajin, dan pintar. Apalagi jika menjadi asisten seorang CEO. Tapi bagaimana jadinya jika seorang wanita pemalas, bodoh, dan tidak mengerti apapun. Harus menjadi asisten CEO yang penakut, dan mes...