Chapter 10

359 58 9
                                    

Nada dering alarm dari ponsel mengusik dua orang yang tengah terlelap. Salah satu dari mereka mengeluh dengan kebisingan tersebut,hingga membuat sang pemilik, meraba raba ke meja disamping tempat tidur untuk mematikan alarm nya. 

Lantas ia bangun dengan posisi terduduk. Diam, beberapa menit sembari mungumpulkan nyawa dan meregangkan ototnya. "Ya! bangun." Ujarnya, membangunkan Sejeong.

Namun dia masih  tak kunjung bangun dari tidurnya, hingga membuat Sehun geram, sampai harus melempar bantal ke bawah sana untuk membangunkan wanita itu. 

Jujur saja, ia benar benar tidak suka seorang wanita yang bangun terlambat dan pemalas. Bukan tanpa alasan dirinya tidak menyukai wanita seperti itu. Hanya saja, ia rasa dirinya membutuhkan lebih banyak perhatian.

Asal kalian tahu, ia pernah bercerita kepada kakaknya, jika suatu saat nanti dirinya ingin menikah dengan wanita yang rajin, dewasa, dan juga imut. 

Ya tentu saja, dari tipe yang disebutkannya, Sejeong tidak termasuk kedalam tipenya. 

Tapi...

Jika boleh bicara jujur... bagi Sehun, terkadang wanita itu memang terlihat sangat imut. Apalagi ketika dia sedang merasa bersalah, seperti beberapa waktu lalu. Percayalah, saat itu dia benar benar terlihat seperti seorang anak TK yang baru  saja menjatuhkan gelas beling hingga pecah. 

Lugu dan menggemaskan. Kata yang tepat untuk menggambarkan bagaimana keimutan seorang Kim Sejeong. 

"Ya, kau tidak harus melempar bantal. Bukan??" Ia mengeluh, setelah Sehun baru saja melemparnya bantal dengan sangat keras. Tidak sakit, namun itu cukup mengejutkan baginya. 

Ia tidak membalas  keluhan Sejeong, lantaran sebelumnya dia sudah membangunkan wanita itu dengan mulut bukan? Ya.. walaupun dalam keadaan setengah sadar. Selain itu ia juga hanya tak ingin merusak suasana pagi dengan beradu mulut. 

***

Baik Sehun maupun Sejeong, mereka tidak ada yang berangkat ke kantor, karena sekarang adalah hari Minggu. Dan sudah pasti keduanya akan lebih banyak menghabiskan waktu  di dalam rumah dengan melakukan berbagai macam kegiatan. Mungkin workout?

Seperti yang sekarang, akan dilakukan Sehun. 

Ia sudah mengganti pakaian tidurnya dengan kaos hitam polos yang memotong bagian lengannya dan membuat bisep miliknya terlihat dengan sangat jelas. 

Sementara Sejeong... dia juga sudah bangun dan mengganti pakaiannya sejak tadi. Kaos putih polos, dengan celana hitam pendek, akan menjadi outfit untuk workoutnya hari ini.

Jujur. ini adalah kali pertama ia melakukannya, lantaran permintaan sang CEO untuk menemaninya.

Di lima menit pertama mereka melakukan pemanasan terlebih dahulu untuk menghindari cedera saat sedang melakukan workout. Dan setelah selesai pemanasan, gerakan workout pertama  yang mereka lakukan adalah jumping jacks, kemudian wall sit, push up, dan seterusnya. 

Sampai akhirnya pada gerakan sit up, Sehun meminta asistennya tersebut untuk menahan kakinya. Dan Sejeong menurutinya begitu saja, tanpa ada rasa ragu sedikitpun.

Dirinya menahan kaki Sehun erat, dengan kedua tangannya. Ia tidak mengalihkan pandangannya sama sekali. Sehingga setiap kali Sehun sedang dalam posisi duduk, mata mereka saling bertemu.  

Ditengah tengah gerakan sit up, entah kenapa Sehun menghentikan gerakannya dalam posisi duduk, hingga pandangan mereka saling bertemu satu sama lain. Ini dikarenakan, disaat Sehun menghentikan pergerakannya, Sejeong masih setia menahan kakinya tanpa memalingkan pandangannya sedikitpun. 

Careless Assistant [Sehun x Sejeong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang