"Jae?" Doyoung menghampiri Jaehyun yang masih berdiri di samping Jung woo. Jung woo yang melihat itu tersenyum tipis lalu mengajak Haechan memasuki kamarnya. "Haechan, aku ingin main game!" Ajakan Jung woo pada Haechan memang, tapi mata Jung woo melirik intens sekilas pada Jaehyun lalu berlalu menyeret Haechan ke kamarnya. Seketika Jaehyun tersenyum paham dan kembali mengalihkan atensinya pada Doyoung sekarang.
"Kau baik baik saja?" Doyoung dengan refleks menempelkan punggung tangannya pada dahi Jaehyun.
"Apa kau benar benar sakit, Jae?" Jaehyun malas menjawab pertanyaan itu hingga entah kenapa dia tiba tiba saja menyeret Doyoung memasuki kamar Doyoung.
"Hey apa yang kau lakukan!" Doyoung meronta ketika merasakan sakit di pergelangan tangannya karena genggaman Jaehyun yang cukup erat. Sementara itu Jaehyun mengunci pintu kamar Doyoung.
"Jae, lepas!" Doyoung kembali meronta hingga Jaehyun benar benar berhasil melepaskannya.
"Apa yang kau lakukan!?" Bentak Doyoung yang tuntas membuat Jaehyun kini membekap mulutnya dengan tangan lebarnya. "Sst, jangan terlalu berisik hyung!"
Dengan pelan Jaehyun berjalan membuat Doyoung terpaksa ikut berjalan mundur hingga kini dia terduduk di atas ranjangnya. "Jae!" Pekiknya ketika Jaehyun melepaskan bungkamannya. "Sst.." Jaehyun menempelkan telunjuknya pada bibir Doyoung seolah mengunci agar mulutnya itu terdiam.
"Hey, Kim! Kau tidak apa apa?" Seseorang mengetuk kamar Doyoung yang membuat dua orang di kamar Doyoung itu tersentak kaget dan menoleh pada sumber suara. Refleks Jaehyun kembali membungkam mulut Doyoung dan menggelengkan kepalanya seolah memberi kode jika semuanya baik baik saja. Doyoung mengangguk pelan menerima kode itu sehingga Jaehyun kini berhasil melepaskan bungkamannya.
"A-aku baik baik saja hyung!" Teriaknya pura pura jika dikamarnya hanya ada dirinya seorang. Keduanya terdiam sesaat menunggu respon yang orang di luar sana. Namun nihil, tidak ada jawaban. Sepertinya seseorang yang mengetuk kamar Doyoung sudah berlalu.
"Apa yang kau lakukan, Jae!?" Doyoung mencoba mengontrol suaranya agar tidak terlalu keras.
"Maaf hyung, aku hanya merindukanmu"
"Apa?" Doyoung tidak habis pikir dengan temannya yang satu ini.
"Jaehyun! Kau di dalam!?" Lagi lagi suara seseorang dibalik pintu membuat kedua orang dikamar itu tersentak kaget. Terdengar kembali suara ketukan pintu yang sedikit tidak ramah
"Hey! Buka pintunya Kim!" Teriak orang itu di balik pintu.
"Jung Jaehyun! Keluar kau!" Teriaknya lagi yang sontak membuat Jaehyun kini mau tidak mau harus meladeni orang itu, rivalnya sejak dulu, Lee Taeyong.
Jaehyun berdiri dan membuka pintu kamar Doyoung kemudian. Keduanya saling menatap tajam untuk sesaat, namun Jaehyun tidak ingin berurusan lebih dengan orang di hadapannya sekarang, dia melesat pergi dan berlalu meninggalkan kamar Doyoung tanpa kata.
"Kau tidak apa apa, Kim?" Taeyong menghampiri Doyoung yang masih terduduk bingung dengan tingkah kedua temannya. "Apa yang kau pikirkan Hyung? Jaehyun hanya menemuiku, dan kau bertingkah seperti seolah olah aku adalah korban penculikan!" Jawab Doyoung heran.
"Kamarmu terkunci!" Kesal Taeyong dengan raut wajah sedikit khawatir.
"Lalu apa masalahnya, ini kamarku!"
"Aku mendengar kau tadi sedikit berteriak" Taeyong kembali menatap khawatir wajah kelinci dihadapannya itu. Sedangkan yang ditatap hanya mendengus kesal. "Aku baik baik saja"
"Lalu apa yang si Jung lakukan di sini!?" Raut wajah khawatir Taeyong kini berubah menjadi tatapan tidak suka. "Dia hanya menemuiku"
"Dengan pintu kamar terkunci!?" Taeyong bertanya seolah menghakimi, tatapannya terlihat semakin kesal.
"Sudahlah hyung, kenapa kau harus sekesal ini?" Doyoung bangkit dan menyeret pelan Taeyong agar keluar dari kamarnya, dia sudah tidak tahan dengan keributan dikamarnya ini.
"Hey tunggu!" Taeyong meronta dan menahan tubuhnya di ambang pintu.
"Jangan pernah biarkan si Jung itu memasuki kamarmu lagi, Kim!" Tegasnya yang masih berdiri dan menatap tajam manik Doyoung.
"Ini kamarku, bukan kamarmu! Apa hakmu berkata seperti itu hyung!" Kini Doyoung yang mulai merasa kesal.
"Aku tidak menyukainya"
"Itu urusanmu!"
"Aku tidak suka kau dekat dengannya!" Tegas Taeyong
"Itu bukan urusanku!" Doyoung benar benar tidak habis pikir dengan lawan bicaranya yang satu ini.
"Hey Kim! Dengarkan aku!" Taeyong memegang dagu Doyoung dan membawanya mendekat hingga pandangan mereka kini hanya berjarak beberapa centi.
"Kau. hanya. milikku. Kim. Do. young" Taeyong berbicara pelan namun penuh penekanan. Doyoung hanya terpaku mendengar hal itu hingga tanpa sadar kini Taeyong sudah melepaskan tangannya dan berlalu pergi dari kamarnya. Doyoung meremas pangkal bajunya dan mengepalkan tangannya. Degup jantungnya berdetak terlalu kencang sekarang. Apa apaan ini? Apa Lee Taeyong sudah berhasil mencuri hatinya?
"Sial! Lee Taeyong berengsek!"
TBC
🎃

KAMU SEDANG MEMBACA
About Last Night ✔
Fanfiction[Completed] "Sial!" "Jung Jaehyun!" "Berengsek!" semua terjadi karena malam itu. [jaedo] 30. Mai 2020