5.

4.6K 471 71
                                    

Jaehyun menutup pintu kamarnya keras. Dia membanting tubuhnya pada ranjang miliknya.

"Argh!" Gerutunya lagi lagi mengingat sikap Taeyong yang membuatnya sangat kesal sekarang. Dia merogoh saku celananya, membawa ponselnya dan menatap lekat layar ponsel yang menampilkan foto Doyoung dengannya "Hyung.. kenapa kau membuatku candu". Suara pintu terbuka membuat atensi Jaehyun teralihkan dan mendapati Jung Woo sudah menatap kesal dirinya.

"Hey! Kau apakan Kim Doyoung!?" Jung woo berkacak pinggang dan menatap tajam Jaehyun yang masih santai berbaring.

"Aku tidak melakukan apapun"

"Kau membuat Taeyong murka dan dia mengusirku sekarang!" Kesal Jung woo.

"Dan kau tau!? Dia memarahiku dan melarangku untuk membawamu ke tempat mereka lagi!"

"Cih!"

"Apa yang sudah kau lakukan sebenarnya!?"

"Aku hanya memasuki kamarnya"

"Dan Taeyong memergoki kalian hingga membuatnya murka!?"

"Dia yang terlalu berlebihan, aku hanya mengunci kamarnya"

"Apa maksudmu dengan mengunci kamarnya Jung bodoh!"

"Aku hanya-"

"Kau terlalu terobsesi dengan si Kim itu! Jaga sikapmu, jangan terlalu gegabah!"

Jaehyun menghela nafas dan mengakhiri pedebatan mereka. Benar juga, dia bahkan tidak mengerti dengan sikapknya tadi yang tiba tiba menyeret Doyoung memasuki kamarnya dan mengunci pintunya. Apakah dia benar benar sudah terobsesi seperti itu kepada sosok Kim Doyoung? Jaehyun kembali berpikir dan mengabaikan Jung Woo yang sudah habis habisan mengomelinya. Bagaimanapun caranya Kim Doyoung harus menjadi miliknya.

🎃

"Haechan!! Dimana sisir rambutku!"
Taeyong mengacak ngacak lemarinya, sebuah benda yang seingatnya pernah dipinjam oleh Haechan itu belum juga terlihat olehnya.

"Ah, aku lupa bilang hyung, sisirnya aku simpan di kamar Doyoung hyung" Haechan membalasnya dengan teriakan tanpa menghampiri Taeyong. Taeyong yang mendengar jawaban itu langsung menuju kamar Doyoung.

Taeyong mengetuk pintu kamar Doyoung, walaupun terlihat terburu buru, dia masih punya sopan santun

"Kim Doyoung! Buka pintunya atau aku langsung masuk?" Teriak Taeyong sambil mengetuk kamar Doyoung. Hening, tidak ada jawaban.

"Hey Kim Doyoung, kau tidur!?" Teriak Taeyong lebih meninggi.

Tidak ada jawaban dari kamar tersebut terpaksa Taeyong membuka pintu kamar Doyoung.

Kosong, tidak ada siapapun di sana. Taeyong nyelonong masuk dan mencari benda yang dibutuhkannya sekarang.

Pertama Taeyong mencarinya diatas lemari pakaian Doyoung, tidak ada. Kemudian Taeyong memfokuskan penglihatannya pada rak disamping lemari pakaian Doyoung, tidak ada. Taeyong menggaruk kepalanya, dia mulai frustasi mencari benda itu, dia menyesal sudah meminjamkannya pada Haechan. Kini dia menghampiri sebuah meja, ada laptop dan beberapa benda kecil yang entah itu apa, mungkin sisirnya terselip diantara benda benda itu. Taeyong mulai memfokuskan pandangannya pada setiap benda yang berada diatas meja. Pandangannya terhenti ketika Taeyong menemukan sebuah foto yang menyelip dibawah laptop Doyoung, Taeyong mengambil foto itu. Tatapan tidak suka terpancar jelas pada raut wajah Taeyong sekarang.

About Last Night ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang