6.

3.8K 432 26
                                    

"Jae.." Doyoung masih terkulai dalam pelukan Jaehyun. Sementara tatapan Taeyong semakin tajam. Jaehyun hanya bisa tersenyum licik menyipitkan matanya pda sosok Taeyong di hadapannya.

"Panas" Doyoung melepas kanci kemejanya tanpa sadar. Taeyong yang melihat itu menarik lengan Doyoung secara paksa. "Hey! Apa yang kau lakukan, Kim! Ayo pulang!"

"Lepas!" Doyoung meronta keras dan kembali terlempar pada tubuh Jaehyun. "Kim!!" Bentak Taeyong. Tapi seolah keberadaan Taeyong tidak pernah di akui, Doyoung hanya memandang ke arah Jaehyun.

"Jae" Kini Doyoung menatap lekat wajah Jaehyun di hadapannya. Tangannya dengan lembut meraba pelan paras Jaehyun "kau tampan" lanjutnya yang dalam keadaan setengah sadar. Jaehyun semakin tersenyum puas. Ternyata rencananya berjalan jauh diluar dugaanya.

"Jung Jaehyun! Keluar kau!"
Mendengar teriakan brutal Taeyong dari dibalik pintu kamar Doyoung, terbesit sebuah rencana dalam benak Jaehyun. Tanpa sepengetahuan Doyoung Jaehyun sempat menjatuhkan dompet miliknya di kamar Doyoung, lalu di membuka pintu kamar itu dan hanya menatap tajam sekilas wajah Taeyong yang sempat berpapasan dengannya lalu berlalu meninggalkan kamar itu dengan senyuman licik di wajahnya. Dia yakin, setelah itu Doyoung pasti akan mencarinya.

Dan, ya.. di sinilah Doyoung sekarang, sudah terjebak rapi dalam perangkapnya.

"Jae.." seru Doyoung lagi dengan suara serak dan cukup berat. Tatapannya semakin lekat dan semakin mendekatkan wajahnya pada Jaehyun. Taeyong yang melihat hal menjijikan dihadapannya semakin tidak bisa mengontrol amarahnya.

"Kim! Ayo pergi dari sini!" Taeyong lagi lagi berusaha menarik lengan Doyoung, tapi lagi lagi dirinya mendapat penolakan keras dari Doyoung.

"Diam!" Doyoung menepis kasar genggaman taeyong pada lengannya. Sementara Doyoung semakin mencondongkan tubuhnya, meraba, mengelus, dan menatap lekat manik hazel Jaehyun di hadapannya. Bibirnya menyunggingkan sebuah senyuman ketika tatapan lekat itu jatuh pada bibir ranum Jaehyun, lalu tanpa ragu Doyoung meraup nafsu bibir manis di hadapannya itu.

"Kim Doyoung!" Doyoung maupun Jaehyun seolah menulikan pendengarannya. Keduanya terbuai dalam ciuman nafsu. Taeyong tidak mungkin diam saja, ini sudah diluar batas nalarnya.

"Jung berengsek!" Taeyong menghantam wajah Jaehyun dengan satu pukulan. Jaehyun terjatuh diatas sofa sementara Doyoung limbung kearah Taeyong. "Kim! Sadarlah" Tanpa memperdulikan Jaehyun yang meringis menahan sakit di wajahnya, Taeyong menyeret Doyoung mencoba membawanya keluar dari ruangan setan ini. Jaehyun yang melihat itu tidak membiarkan Taeyong membawa Doyoung pergi begitu saja. Jaehyun tidak tinggal diam, dia bangkit dan melayangkan satu pukulan pada wajah Taeyong.

"Sial!" Taeyong melepas tanpa sengaja tubuh Doyoung yang kini tersungkur pada lantai. Dia mulai terpancing emosi dan menghantam tubuh Jaehyun hingga Jaehyun kini terjatuh dalam kungkungannya. Taeyong mencengkram keras kerah baju Jaehyun dan menatapnya penuh amarah. "Berengsek kau Jung!" Lagi lagi satu tinju melayang pada wajah Jaehyun. Hingga perkelahian mereka terhenti ketika seseorang memasuki kamar Jaehyun.

"Ada apa ini!?" Yuta membantu memopoh Doyoung yang sudah terkulai di lantai dan memindahkannya ke atas sofa. Sementara Taeil dan Mark yang baru saja masuk langsung memisahkan Taeyong dan Jaehyun.

"Apa apaan ini!?" Lagi lagi Yuta yang bersuara. "Kenapa Doyoung mabuk seperti ini?" Pertanyaan Yuta seolah menghakimi Taeyong dan Jaehgun yang sudah dalam kondisi babak belur. "Dan kalian! Ck!" Seolah paham dengan situasi yang terjadi, Yuta membawa Doyoung keluar dari kamar Jaehyun. Sementara Jaehyun dan Taeyong kini keduanya terduduk diatas sofa dengan amarah yang masing masing belum mereda. Mark dan Taeil mengawasi keduanya dan tidak habis pikir dengan kedua tingkah temannya yang seperti bocah.

"Jadi, siapa yang akan menjelaskan?" Suara Mark memecah keheningan. Jaehyun maupun Taeyong keduanya masih terdiam dengan saling menatap tajam.

"Tidak ada!?" Mark bahkan terlihat lebih dewasa ketika disaat seperti ini. Kenapa kedua hyungnya ini benar benar bertingkah seperti bocah.

"Taeyong hyung? Kau tidak ingin mengumpat seperti tadi lagi?" Entah keberanian dari mana tiba tiba saja Mark berani berkata seperti itu, Taeil bahkan belum mengeluarkan petuah sedikitpun.

"Okey, Kim Jung woo!" Mark sejak tadi memperhatikan seseorang yang bersembunyi dibalik lemari. Rupanya sejak awal Jung woo memang berada di ruangan itu. "Keluar kau!" Taeyong mendongak ketika mendapati Jung woo yang muncul dari balik lemari. "Kau!?" Ini Taeyong yang berteriak, rupanya Jung woo masih terlibat dalam hal ini.

"Jelaskan semuanya!" Tegas Mark

TBC
🎃

About Last Night ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang