TWENTYSEVEN-Baby Blues?

2K 126 6
                                    

Sudah berapa lama Baby Iel ada di dunia?

Satu?

Dua?

Tiga?

Ahh yah tiga minggu, dan sudah sejak tiga minggu kemarin Fares terlihat murung terus entah karena apa.

"Halo selamat pagi sayangnya Daddy" pagi Gemintang di sambut dengan menyapa putra manisnya itu dirinya juga sudah siap dengan pakaian kantornya, di dekatnya ada Fares yang baru saja terbangun dirinya terlihat sangat lelah sekarang.

Fares memandang sendu, biasanya dia yang di sambut duluan oleh Gemintangnya tetapi kenapa harus Iel duluan?

Dirinya bahkan lelah menghadapi bayi kecil yang hanya terus menangis, yang terus mengambil perhatian nya, yang... Ah sudahlah.

Sadar dengan gejalanya?

Jelas iya, dia baru saja lulus sarjana psikologi dia sudah tau tetapi karena gelarnya sebagai anak psikologi itu membuat dirinya ragu untuk sekedar mengucapkan 'Gem aku cemburu dengan Baby Iel' tidak mungkin kan.

"Hey, hey Fares" Fares tersadar dari lamunannya, dirinya memandang Gemintang yang memanggilnya

"Uhmm yah?"

"Ayok kita makan" Fares mengangguk, tetapi saat ingin terbangun dari tempat tidurnya entah kenapa dirinya tidak rela hanya untuk sekedar meninggalkan bayi kecilnya itu.

Aneh kan?

"Baby sedang tidur sayang, ayo jangan menghayal terus mari kita makan" Fares akhirnya mengangguk menanggapi perkataan Gemintang.

Akhirnya mereka berdua berjalan menuju kearah dapur, disana makanan sudah di sediakan oleh asisten yang bekerja di rumah Fares.

"Sebenarnya apa yang kamu pikirkan akhir-akhir ini?" Gemintang mengangkat pembicaraan, dirinya menatap mata indah kekasihnya yang mulai menyuapkan makanan ke mulutnya.
"Kamu terlihat murung sayang"

"Err-" Fares menggelengkan kepalanya, mana mungkin iya mengatakan kalau dirinya 'cemburu' tidak mungkin kan?
"Aku hanya kelelahan Gege, itu saja"

Gemintang menghela nafas panjang

"Hum yahh" Gemintang mengangguk, dirinya sebenarnya masih curiga tetapi entah apa yang iya pikirkan untuk menahan semua ini.

Akhirnya Gemintang memutuskan untuk hanya makan dengan tenang, mencoba mengabaikan perasaan aneh yang mengganjal di hatinya.

"Oeeekk" oh ayolah sisa satu suapan lagi Fares menyelesaikan sarapannya, tetapi suara bayi dari kamar mereka menggema.

Fares segera berdiri dari duduknya, ingin pergi menuju kamar mereka.

"Hey biar aku saja" setelah itu Gemintang menghentikan langkah Fares yang sedikit lagi beranjak dari duduknya.

"Tidak Gemi, mungkin saja baby butuh susu" tenang, nada yang di keluarkan Fares begitu tenang.

Gemintang menghela nafasnya, hatinya begitu tidak nyaman melihat Fares yang akhir-akhir ini hanya menjadi pendiam, dimana Faresnya yang bawel itu?

Akhirnya Gemintang ikut beranjak dari tempat yang iya duduki, dirinya ikut menyusul kekamar untuk hanya sekedar pamit ke kekasihnya agar iya berangkat ke kantor hari ini.

"Sayang aku berangkat dulu yah" Gemintang memandang ada Fares didalam yang sedang menyusui Baby Iel dengan tenang.
"Hey jagoan Daddy jangan menyusahkan Dadda mu yah" Gemintang sedikit berbisik, dirinya tersenyum melihat kekasih dan anaknya itu.

"Hati-hati Gemi ehm Daddy?" Seyum yang tadinya hanya senyum biasa kini melebar mendengar kekasihnya memanggilnya seperti itu, how cute?

"Iya sayang, ahh sepertinya nanti aku agak terlambat pulang, kamu tidak apa kan?" Fares hanya mengangguk membalas perkataan kekasihnya itu.

Menikah (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang