TWENTYSIX-Like Daddy Gem

2.1K 126 7
                                    

Fares terbangun dari tidurnya, setelah semalaman dia kelelahan dan akhirnya dia dapat melihat putra kecilnya itu sih kecil saat ini sudah di tempatkan di kamar megah bersama suster yang merawatnya.

"Selamat pagi sayang" Fares menoleh, dia dapat melihat Gemintang yang saat ini tersenyum cerah.

"Baby gimana?" Fares memandang wajah kekasihnya, lalu memindahkan pandangannya ke ranjang bayi di dekatnya itu.

"He's totally fine, ingin menggendongnya sayang?"

Fares mengangguk, dirinya yang lemas belum benar-benar dapat melihat malaikat kecilnya itu.

Gemintang lalu mengangkat bayi kecilnya itu, oh jangan lupa pria itu sudah mempunyai keponakan dari situ dirinya bisa menggendong anak.

"Dia sangat kecil" Fares tersenyum tipis dirinya memandang sih kecil.
"Ahh sangat mirip denganmu Gem" dirinya memegang tangan kecil itu.

"Oeekk oekk" sih kecil menangis lagi, membuat seseorang yang tertidur di sofa terbangun.

Fares sedikit panik, oh ayo lah dia belum benar-benar mengerti masalah bayi.

"Shhh dia lapar" yang tertidur di sofa menghampiri.

"Bundaa" iya dia adalah ibunda nya Gemintang, sedangkan Mamanya Fares tadi pagi kembali ada sedikit urusan yang iya kerjakan.

"Iya sayang, bayi mu ingin menyusu"

Fares menatap heran, dia kan pria?

Tetapi pikirannya dapat mengingat kepada Alan yang menyusui anaknya saat itu.

"Gem, kamu keluarlah dulu untuk makan kamu sedari pagi belum makan, jangan lupa bawakan Bunda juga makanan" Gemintang hanya mengangguk dirinya sempat heran, tetapi akhirnya iya menurut.

"Jangan malu sayang, buka kancing bajumu okay?" Fares mengangguk, lalu dengan pelan babynya mulai menyusu dengan tenang.

So cute.

"Bunda temani Fares" Bundanya mengerti, Fares belum benar-benar paham denga ini.

"Iya sayang" dia mengelus surai halus Fares.

Tidak lama Gemintang kembali, oh dirinya mengerti sekarang kenapa bundanya menyuruh iya mengambil makanan.
Pemandangan apa ini?

Bayi yang sedang menyusui bayi?

"Sttt Gem pelan-pelan anakmu lagi tidur" kali ini Fares yang berbicara, dirinya memandang bayi kecil yang sedang menyusu itu, sangat manis pikirnya.

Gemintang pun menghampiri keduanya.

"Kalian berdua dulu yah, Bunda ingin bersihkan badan" mereka mengangguk, melihat ibunda Gemintang yang sedang masuk ke dalam toilet megah punya rumah sakit mereka.

"Fares" yang di panggil menoleh.

"Kalian sangat imut, lihatlah Baby Iel bahkan tertidur sangat lucu" Gemintang duduk di samping ranjang tempat tidur Fares, dirinya mengelus pipi lembut Fares.

"Iel?"

"Seperti perjanjian sayang"

"Kamu benar-benar memberinya nama Gamaliel?" Fares tersenyum, sebenarnya itu permintaan Fares.

"Humm" Gemintang mengangguk.

"Baby Iel sangat lucu sepertimu" Gemintang lalu mencium pipi lembut Fares lalu mencium tangan kecil anaknya itu.

---

Setelah dua hari berada di kamar megah rumah sakit milik keluarga Leksana, akhirnya mereka saat ini kembali ke kediaman besar miliknya.

Fares sendiri tak ingin tinggal bersama orang tuanya, takut merepotkan katanya alhasil malah orang tuanya dan mertuanya pulang pergi dari kediaman anak itu.

"Halo Iel sayang" Gemintang memegang tangan kecil anaknya, saat ini mereka bertiga sedang berada didalam kamar, Gemintang kini sibuk bermain dengan bayi kecilnya itu.

"Halo Daddy" yang menjawab adalah Fares, dia tersenyum melihat sang bayi yang tersenyum tipis saat meraih pelan tangan Daddynya.

"Halo juga Dadda" Gemintang mengalihkan atensinya ke kekasih manisnya itu.

"Natta sayang" Gemintang menatap mata indah kekasih manisnya itu.

"Humm?"

"Terima kasih yah" yang di ucapkan hanya menautkan alianya heran.
"Terima kasih telah bertahan, sekarang bahkan sekarang malaikat kecil kita telah hadir saat ini" Faresta tersenyum hangat, dirinya mengangguk pipinya terasa panas, bahkan saat ini dirinya memang benar-benar mempunyai anak lelaki kecil yang sangat manis saat ini.

"Sudah ah Gege aku mau tidur" tapi dengan begitu Fares mengecup pelan bibir kekasihnya itu, setelan itu dia langsung tertidur menghadap ke arah malaikat kecilnya.

Gemintang hanya tersenyum dengan perlakuan manis kekasihnya itu.
"Selamat tidur sayangku"

Malam yang indah dengan suasana yang berbeda, kalu ini di tengah-tengah mereka tidurnya di temani dengan bayi manis dan lucu, bayi yang terlihat tampan bak Daddynya dan manis seperti Dadda nya.

02:00

Oke lupakan malam yang indah itu, sekarang kamar luas itu di penuhi dengan tangisan bayi entah apa lagi saat ini.

Fares terbangun, dirinya belum terbiasa oleh semua ini.

"Shhh sayang kamu lapar?" Fares membuka kancing piyamanya, terlihat jelas bayi itu menolak lalu dirinya memegang popok bayi kecilnya itu.

Ahh Fares tau sekarang permasalahannya ada dimana, dirinya lalu menyalakan lampu kamarnya pelan-pelan tak ingin Gemintang ikut terbangun.

Bahkan Gemintang saat ini terlihat sangat lelah, walaupun dia tak masuk kantor dirinya masih mengurus pekerjaannya melalui layar komputer dan laptop yang ada di kamar mereka.

"Oeeeekkk" bayi itu terus menangis, Fares memejamkan matanya lalu menghela nafas.

"Sttt sayang tidur ya, itu popoknya udah Dadda gantikan" Fares tersenyum lalu berkata pelan ke arah bayi kecilnya itu.

Oke Fares, ini sudah hal biasa yang di alami oleh orang tua.

Bahkan iya sudah mempelajari nya di mata kuliah psikologi yang iya ambil kan?

Fares lalu mematikan lampus kamarnya di saat dirinya telah membuang popok bayinya tersebut, dia lalu menyalakan lampu tidur di kamarnya itu.

Terlihat di samping Gemintang tidak terlalu terganggu di tidurnya itu, kentara wajahnya menunjukkan bahwa dirinya penat Fares sendiri tersenyum maklum melihat Gemintang yang sangat sibuk.

Dirinya lalu menyusui bayi kecilnya itu, tak lama saat iya rasa anak malaikat kecilnya itu berhenti menyedot dia pun menaruh sih kecil ke arah tempat tidurnya, lalu Fares kembali tertidur.

Lelah membuat pikirannya yang ribut menghilang, saat mengusap pelan tangan bayinya hatinya menghangat.

Dan kejadian itu selalu terjadi, terkadang Gemintang juga ikut terbangun dan membantu Fares dengan kerjaannya.

Lelah memang, tapi itulah yang mereka rasakan jangan lupakan dengan umur Fares yang cukup muda dalam mempunyai anak.

TBC

Hayolohhh, kalian sadar ga kebawahnya itu ada sedikit spoiler buat selanjutnya?

Wkwkwk aku naro Fares anak Psikologi soalnya waktu buat ini aku belum tau jurusannya Fou, waktu itu kan belum pengumuman yakk jadi yaudah samain aja dengan jurusan ku skrng😀

Menikah (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang