tiga puluh empat

1.2K 148 13
                                    


Suasana rumah menjadi sunyi, tak ada gelak tawa bahkan candaan yang biasa terlontar dari keduanya. Hanya ada suara tangisan si kecil  yang terkadang memecah keheningan.

Sehun marah besar karena Baekhyun benar- benar keterlaluan menurutnya. Bukan hanya membangkang tapi dia juga mengadu, Sehun tak ingin melibatkan ibunya lagi dalam masalah keluarganya.tapi Baekhyun malah menceritakan semuanya hingga sang ibu ikut pusing memikirkan keinginan menantu kesayangaya.

Tanganya memijit pelan pelipisnya perlahan, dia merasa pusing dengan pekerjaan di tambah lagi suasana rumah yang membuatnya merasa tidak nyaman. Sebenarnya bisa saja Sehun memulai pembicaraan namun dia ingin Baekhyun sadar akan kesalahanya.

Telpon berdering, panggilan dari sekertarisnya membuat dia harus bergegas pergi ke kantor. Tak ada senyuman hanya tatapan dingin dan wajah datar yang dia perihatkan.

Baekhyun yang sedang menyuapi Hyuna pun hanya diam  dan sedikit melirik sang suami yang berjalan kearahnya.tak ada lagi kebiasaan pamitan dengan kecupan, Sehun hanya  berpamitan pada anaknya tanpa meliriknya sedikitpun.

Sakit ? Tentu saja. Baru kali ini Baekhyun merasakan di campakan bahkan di anggap tak ada oleh Suami tercintanya. Air matanya terjatuh begitu saja tanpa permisi.

Keadaan keduanya terus memburuk hingga Sehun jarang pulang, dia lebih sering lembur dan tidur di kantornya.
Baekhyun kesal namun khawatir, dia mencoba  terus mengirim pesan meskipun tak pernah di tanggapi.

Baekhyun ingin sekali bertanya pada mertuanya, namun dia urungkan niatnya saat dia ingat Sehun marah padanya karena selalu membawa mertuanya dalam setiap masalah.
Tak banyak yang bisa dia buat, dia hanya bisa terus menghubungi ponsel Sehun meski tidak ada jawaban.

Lama menunggu sampai dia ketiduran di sofa. Jam 03.45 hampir pagi dan akhirnya yang di tunggu pulang juga.
Baekhyun pulas dalam tidurnya hingga dia tak sadar jika Sehun pulang dan memindahkanya ke kamar. Sesungguhnya Sehun tak tega tapi mau bagaimana lagi pikirnya, dia tidak bisa terus menerus memanjakan istrinya.

Lama memandang sang istri yang tertidur pulas, dia mencium keningnya kemudian beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan badanya.

Hari- hari terus saja berulang seperti itu. Keadaan malah tambah memburuk pikirnya. Baekhyun ingin mulai tapi dia masih takut dan bingung harus memulai dari mana. Akhirnya dia memutuskan untuk rapat dadakan dengan kedua sahabatnya.

Disini  di taman dekat apartemenya dia menunggu bersama Hyuna tentunya. Dia termenung sambil memberi susu pada Hyuna. Tak lama Xiu datang dengan teegesa- gesa di susul Kai yang berlari di belakang sambil berteriak memanggil Xiu yang meninggalkanya.

Napasnya tersenggal dia langsung merampas botol susu di tangan Baekhyun dan meminumnya tanpa sadar.

"Yakkkk.. Apa - apaan kau jojong, itu susu Hyuna ! " Teriaknya
Kai melotot, dia melihat botol di tanganya sambil cengengesan.
" Dasar idiot!!"

"Idiot katamu? Yakkk.  Aku menjemputmu untuk bersama kesini tapi kau meninggalkanku di parkiran, kau pikir aku ini supirmu heoh?"

" Lagian lama banget. Pake acara tebar pesona segala. Mending kalo di lirik ini mah boro- boro"

" Dasar jahat, aku sahabat kamu xiu "

"Aisshhhh.. Sudah.. Kenapa malah berantem sih, aku nyuruh kalian kemari bukan buat itu"
Baekhyun murung, dia terdiam sebentar kemudian kedua sahabatnya itu mendekat dan duduk di sampingnya.

"Kenapa lagi kali ini? Jangan bilang kau dan Sehun-"
Baekhyun mengangguk sebelum Xiu menyelesaikan ucapanya.

"Haahhh lagi???"
Kai berteriak jengkel.
Kau menghubungi kami hanya untuk mengurusi persoalan rumah tangga kalian lagi? Astaga boncel belajar dewasa dong jangan apa- apa selalu menyusahkan orang la-"

💝MY LITTLE WIFE 💝Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang