Seminggu berlalu, Nyonya Oh berpamitan pada anak dan calon menantunya untuk pergi ke China selama 2 minggu, Baekhyun yang sebenarnya keberatan tak bisa berbuat apa-apa lagi karena mau mencari alasan apapun benar -benar tak berguna sekarang, dia hanya bisa pasrah karena harus tinggal berdua dengan Sehun, HANYA BERDUA.
"Ahjumma.."
"Panggil aku Eomma sayang, kau kan sudah berjanji kemarin hemm"
'ya ampun ini terdengar seperti aku yang meminta'
"Aahh.. ne.. Eomma,, bisakah Eomma cepat pulang jika urusan di sana sudah selesai?" Ucapanya tertuju pada Nyonya Oh namun tidak dengan matanya, dia terus melirik ke arah Sehun yang memang memperhatikanya dari tadi.
"Sayang, kau bicara pada Eomma apa pada Calon Suamimu?" Goda nyonya Oh
"Ah... He.e. tentu saja pada Eomma" Jawabnya kikuk
"Kau lucu sayang, Eomma akan segera pulang jika semuanya sudah selesai, iaga dirimu hemm, jangan lupa makan dan pulang sekolah tepat waktu"
"Sebenarnya siapa anak Eomma disini?"
"Tentu saja Kau Sehun, kenapa kau menanyakan hal seperti itu?"
"Lalu kenapa Eomma hanya memperhatikanya?"
"Astaga Sehun kau ini, dia ini Calon istrimu, dan ingat selama Eomma pergi kau harus memperhatikan segala kebutuhanya"
"Dengerin tuuuh" Wleeee.. ledeknya
Tatapan tak suka dari Sehun membuat Baekhyun dan Nyonya Oh tertawa, "Yasudah Eomma berangkat "
"Ne Eomma" Lambaian tangan Nyonya Oh sudah tak terlihat lagi, Sehun segera pergi meninggalkan Baekhyun yang masih dadah -dadah tak jelas menurutnya
"Ahjus-.. lah dia kemana?" Matanya mencari Sehun yang tak terlihat lagi, kesal tentu saja bagaimana tidak dia di tinggalkan di bandara sendirian di antara kerumunan orang banyak yang tak dia kenal.
"Aisssshhh.. dia benar- benar meninggalkanku?, Lalu bagaimana caranya aku pulang, bahkan aku tak membawa tasku"
Baekhyun mendengus kesal, dia meraba seluruh sakunya, untunglah masih ada ponsel yang bisa dia gunakan untuk menghubungi Sehun pikirnya.
"Tunggu,, berapa no nya?" Dia memukul keningnya sendiri "Bagaimana bisa aku menghubunginya kalo begini" Dia kemudian menghubungi Xiumin namun tak di angkat, mungkin dia sedang sibuk di cafe, tak ada pilihan lain satu -satunya harapan dia sa'at ini adalah Kai.
Akhirnya dia menghubungi Kai dengan perasa'an cemas, kalo sampai Kai tak mengangkatnya maka tamatlah riwayatnya sekarang, tidak mungkin kan dia jalan kaki untuk pulang / menginap disini.
"Ya tuhaaaan . kau kemana jojong, angkat telponya" Beberapa kali di hubungi tetap saja tak ada jawaban, sialnya batre ponselnya mati sekarang.
"Kenapa hari ini aku benar -benar sial, aisssshhhh"
"Hai Cantik!!" Seseorang menepuk bahu Baekhyun dari belakang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.