2- Badal

39 5 1
                                    


Kelas 2 Madin

1.Adinda Hanum Safitri
2.Arisya Kayla Akbar

Bagi santri yang namanya tercantum.
Harap menempati kelas 3 Madin nanti sore.

Sekian terima Kasih.

_Kepala Diniyyah Putri_

🍃🍃🍃

"Akhirnya Sya! Kita naik kelas!! Horeee!" Saking senang dan semangatnya, Dinda melompat lompat.untung saja didalam kamar!Coba kalo di luar! apa kata orang? Arisya hanya geleng geleng kepala melihat tingkah sahabatnya ini. Ada ada saja pikirnya.

"Iya kita naik kelas tapi kenapa kamu sangat senang sekali sampai melompat lompat?" Dia sampai heran sendiri kenapa dengan sahabatnya yang satu ini.

"Risya! Jelas dong Aku senang Sya. Kamu kan tau gimana susahnya kemarin kita ujian hah? Susah banget itu! Abah kalo kasih soal gak tanggung tanggung. Dan yang naik kelas 3 itu cuman kita doang Sya! Kebayang gak?dari 24 anak dari kelas 2 Madin yang naik cuman kita Sya! Jelas aku seneng dong!" Cerita Dinda menggebu gebu dan semangat.

"Dan perlu kamu tau Sya! Yang bikin aku sangat senang sekali adalah.." Ucap Dinda menggantung.

"Apaan sih Din?" Tanya Risya penasaran.

"ADA BADAL YANG GANTIIN ABAH!" tak tanggung tanggung Dinda mengucapkannya! Sampai hampir teriakannya melebihi speaker pondk! karna saking senengnya. Hingga Risya sampai menutup telinganya sendiri. Bingung akan tingkah sahabatnya. Biasa aja bisa kan? batinnya.

" Yah malah enggak enak kan enggak diajar Abah!" Arisya heran sendiri kenapa Dinda malah senang? Menurut nya malah enak di ajar Abah karena penjelasan Abah itu panjang tapi Rumit namun bagi dia dapat dipahami jika kita benar-benar mendengarkan. Ye..itu kan kamu aja Sya yang mudah!yang lain pusing 7 keliling! Itu salah satu Ucapan yang terlontarkan Dinda dan yang lain bila tau pikiran Risya.hahaha.

"Ya ampun Sya! Kamu enggak tau?" Ucap Dinda tak percaya.

"Apa sih Din aku aja baru tau kalo ada Badal. Ada apa emang?"

"Itu Sya.. katanya Mbak-Mbak ndalem, yang jadi Badal kita itu Ustadz muda yang sangat tampan rupawan!!"Dinda jadi senyum senyum sendiri sembari mengatakan hal itu. Dan mulai membayangkan seperti apakah rupa sang ustadz tersebut.

"Haduh Din..aku kira ada apa!Badal ya badal aja enggak usah berlebihan gitu dong" ucapan Risya membuat kening Dinda berkerut tanda tidak setuju akan ucapan Risya barusan.

"Ih kan kamu enggak tau gimana ketampanan nya!" Seru Dinda.

"Emang kamu tahu wajahnya? Siapa tau kamu di bohongin!" Tukas Risya membuat Dinda cengengesan.

"Yah..hehehe..aku enggak tau juga sihh" Dinda menggaruk tengkuknya yang tidak gatal itu dan ditambah cengirannya yang menghiasi wajah manisnya itu hingga terlihat jelas gigi gingsulnya.

"Yah tapi Sya kalo beneran kan Alhamdulillah sekali kita. Hehehe" ucap Dinda kekeh mempertahankan argumennya.

"Yah tapi kan belum tentu nanti Ustadznnya yang ngajar Din. Bisa ajha Abah kan untuk hari pertama kita" Risya memberikan alasan yang lain mencoba membuat Dinda percaya.
Tapi Dinda ya Dinda!bukan dinda kalo dia tidak bisa menjawab sampai lawan kalah! hahaha.

"Yah Risya! Kita postink ajha..moga Ustadznya Yang ngajar!" Dinda masih saja berharap kalo nanti malam Abah  jadi untuk digantiin badal.

"Ya sudah Din, terserah kamu aja" putus Risya mengakhiri karna berdebat dengan Dinda adalah pilihan yang salah. Karna dapat dipastikan bahwa yang menang nanti Dinda Hanum Safitri.huh!

🍃🍃🍃

"Ayo Din berangkat! Tadi aja semangat banget" sindir Risya. Pasalnya Dinda saat ini ada di depan Kaca lama banget! Ngapain cobak?


"Uluh Uluh Risya..kamu enggak sabar ya mau ketemu Ustadz nya nanti" goda Dinda sambil tersenyum dan memicingkan matanya pada Risya seraya menggodanya. Apa apaan sihh? Batin Risya. Namun dia diamkan saja dari pada dia sama Dinda yang debat enggak ada habis habisnya.

"Udah ah..aku udah cantik kok yuk!" ucap Dinda PD sembari tersenyum setelah selesai melihat pantulan dirinya dari kaca dan menarik tangan Risya.

"Pelan pelan din, gak sabaran amat sih!" Risya dengan sengaja memutar balikkan omongan Dinda tadi. Sedangkan Dinda? Hanya menyengir saja sembari menarik pergelangan tangan Risya.

Saat melewati Gedung putra Risya di buat risih sendiri. Bukan tanpa alasan. Karna selalu dan selalu saja para santri putra melihat mereka berdua. Bagaimana tidak? Jangan ditanyakan lagi bagaimana wajah mereka berdua Risya yang Cantik Jelita dengan Wajah seperti Bulan Purnama yang membuat damai orang yang melihatnya dengan Mata yang sungguh indah jernih yang dapat memikat orang yang menatapnya nan di tambah sifat nya yang Alim, baik hati maupun prilaku,pintar,sabar dan penyayang. Sungguh idaman! Sedangkan Dinda, Wajah manis dan tambahan Gigi gingsulnya membuat siapa pun yang melihatnya akan tertarik padanya dan juga sifatnya yang sangat lah Aktif dan ceria. Mereka berdua bak Primadona Pesantren. Pintar pula keduanya.

Saat di tengah perjalanan melewati Gedung putra, Mereka_ lebih tepatnya Dinda melihat ada Ihsan_ Santri putra yang juga sangat di idamkan kaum santri putri akan wajah tampannya dan sikap Tawadlu'nya.

" Eh Sya itu ada Kak Ihsan tuh..tapi sama siapa ya dia? Enggak kelihatan, soalnya dia membelakangi kita." Risya hanya menundukkan kepalanya tanpa menghiraukan ucapan Dinda. Baginya sekarang yang terpenting adalah cepat cepat pergi dari sini dan segera ke Kelas.

"Udah ah Din ayok"ajak Risya agar segera pergi meninggalkan tempat itu.

"Eh ..eh Sya!! Ituuuu ituuu...yang sama kak Ihsan dia yang kemarin menanyakan ndalem ...!! Dia ganteng banget subhanallah..teduh kalau dipandang! perawakan nya ber kharisma dan masih muda!!" Ungkap Dinda menggebu gebu saat orang tadi yang sedang berbicara dengan Ihsan menoleh kebelakang sehingga terlihatlah wajah tampan teduhnya yang bisa di bilang melebihi Ihsan. Risya yang jengah karena Dinda menceritakan nya selalu berlebihan. Seperti apa sih emaangnya? Karena sangat jengah dan ingin melihat seperti apa tampang orang yang di elu elu kan Dinda. Dia menolehkan wajahnya memberanikan diri melihat wajah yang kata Dinda sangat lah tampan itu.

1 detik..

2 detik..

3 detik..

Pandangan mereka bertemu. Walau hanya 3 detik dan mereka memutuskan kontak matanya dan mengalihkan pandangan mereka secara bersamaan. Ada desiran yang muncul diantara keduanya saat mereka saling berpandangan yang sangat singkat itu,namun dapat mereka rasakan. Seperti debaran aneh dan muncul gejolak rasa yang hinggap di hati mereka berdua. Hangat dan Nyaman yang mereka rasakan.

"Ayuk Sya" ajak Dinda dan menarik pergelangan tangan Risya.

  Siapa dia?


🍃🍃🍃


Hayoloh sapa ituuu😚
Penasaran..? Pasti kalian udah bisa nebak kan selanjutnya??😪

Silahkan saling menebak apa yang akan terjadi selanjutnya. Sengaja emang buat kalian mudah menebak.karna apa..??

Karna persoalan ceritanya masih puaanjanngg😋😊

Jadi tolong ya vote and Komen kalian tuh 😚😚

Salam Manis,😘😊
NapiesahR-18 Juni 2020

Dear Imamku ❤ •Hiatus•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang