10

9.5K 67 0
                                    

Salon pun mulai buka dan aku ditemani Sonia mulai melayani tamu-tamu yang baru datang, adalah tante-tante, seperti ajaran ci Ghea kami pun mengajak ngobrol tante-tante tersebut baik sekedar ngobrol tentang keseharian maupun bergosip, aku juga mendapat beberapa pujian bahwa aku cukup cantik dan manis, itu membuatku tersenyum malu. Hari pun berjalan dan salon semakin rame baik dari jumlah maupun jenis pelanggan, aku pun disuruh menangani seorang bapak-bapak yang berkumis tebal dan berbadan gemuk, setelah beberapa kali ngobrol beliau mengenalkan dirinya sebagai om Suparto, selama aku melayaninya tidak jarang ia berusaha menggoda dan memujiku.

Selesai memangkas rambutnya, kuantarkan om Suparto menuju ke kursi cucian, ya kursi dimana pertama kalinya aku bernafsu dengan ci Ghea, ironis sekali ya sekarang ini malah aku yang beridir sebagai wanita pekerja salon dan mencuci rambut seorang om-om. Kulihat om Suparto begitu menikmati cucian dan pijatan tanganku sehingga kulihat celananya menyembul akibat kontolnya yang berdiri tegang, aku mulai sedikit takut dan cepat-cepat menyelesaikan cucianku. Om Suparto pun berdiri dan memberikanku sejumlah uang sambil mengajakku keluar.

"Yuk cantik, kamu mau ga jalan-jalan sama om."

"Emm, aku kan harus kerja om...lagian kalo ketahuan istri om gimana dong?"

"Gapapa sayangg, om pengen banget berduaan sama kamu hari ini, kalo kamu mau ikut om bakal kasijh apapun yang kamu mau."

Melihat aku yang begitu gugup diganggu ci Ghea pun datang menghampiri kami berdua.

"Duuuh si om enak banget ngajakin karyawan baruku kencannn, aku juga mau ikut donggg."

Om Suparto yang terkejut pun terdiam dan perlahan pergi meninggalkan salon. Aku akhirnya bisa mengambil nafas lega dan bersender di bahu ci Ghea.

"Makasih ciciii udah nolongin eyke, hamper aja eyke diculik hihihi"

"Iya loh sayyy baru hari pertama aja udah ada yang godain, bentar lagi kamu dihamilin lohhh"

Kami tertawa dan melanjutkan pekerjaan kami hingga salon tutup. Selesai membersihkan salon, kami pun duduk ngobrol seperti biasa, aku menceritakan tentang om Suparto kepada Sonia dan Ratna, mereka pun juga mengonfirmasi bahwa tadi memang banyak pelanggan pria baik remaja maupun yang sudah dewasa yang melirik kearah ku, perasaan ku campur aduk, bingung harus senang atau tidak mendengarkan hal itu.

"wah si cantik baru hari pertama udah jadi primadona aja yaaa, bentar lagi bisa nih dapat gandengan."

Goda Ratna

Menjadi WariaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang