Cinta itu apa?
Dalam fersi beberapa orang. Cinta adalah sesuatu yang harus serius menjalaninya. Cinta tak lain dari kata kesetiaan. Cinta tidak bisa berpindah begitu cepat, karena Cinta harus menetap pada orang yang telah lolos seleksi di hati.
Namun dalam fersiku? Cinta dalah sesuatu yang mudah di permainkan. Aku menganggap Cinta itu remeh. Cinta itu, sesuatu yang mustahil bagiku. Dalam kamusku, cinta hanyalah ayangan, yang tak pernah terlihan namun di anggap ada bagi sebagian orang, mungkin.
Aku beberapa kali merasakan getaran di hati. Jantung yang tiba-tiba menggila ketika di hadapkan dengan sosok idaman, mata yang berbinar melihatnya, rasa rindu yang kian melanda, dan perasaan yang tekat untuk memiliki. Semua itu hanya sesaat, sampai aku merasa bosan. Lantas ku buang saja mereka, dan mencari yang baru. Gampang bukan? Mana ada yang namanya cinta?
Sampai akhirnya, ku temukan Sumire.
"Aku suka padamu" entahlah, sejak kapan kata-kata itu keluar dari mulutku. Namun, aku tidak menyesalinya.
"Ah? Kau bercanda yah?" Lantas Sumire tertawa hambar.
"Kupikir, kau juga menyukaiku?"
"Ah? I.. Itu, maaf. Memang benar" katanya canggung, lantas menunduk malu.
"Lalu kau tidak mau menjalin hubungan denganku?"
"TIDAK!! Aku tidak punya niatan untuk memilikimu, seharusnya perasaan sukaku padamu tidak muncul"
"Tapi kenapa kau tidak mau?"
"Aku tidak mau, kalau ujung-ujungnya harus tersakiti. Kau kan playbo, mana ada omonganmu yang benar."
Aku tiba-tiba saja di terjang sesuatu yang aneh. Beda dengan sebelumnya, perasaanku kini lain dari pada yang lain. Jika biasanya, aku terpanah, berdebar, dan berbinar. Tapi kali ini beda.
Aku merasa, tergempar. Bagaikan panah yang meluncur drastis, menusuk jantungku. Rasanya sakit. Seperti suatu hidayah yang tiba-tiba datang membuka pintu hatiku. Secara paksa dan ganas. Aneh, perasaan apa ini?
Dari aku lahir sampai sekarang. Tidak pernah satu pun orang yang berani menusukku dengan kata-kata, "kau kan playboy, mana ada omonganmu yang benar". Sungguh mengharukan. Bahkan biasanya, walaupun mereka tau aku seorang playboy kelas kakap, tapi tetap saja mereka mengatakan suka padaku.
Walaupun begitu. Aku menjadi playboy, karena mempunyai tujuan tersendiri. Aku buakan serta merta memainkan hati perempuan, dan tidak memberikannya jawaban yang pasti. Aku hanya mencoba menguji, apa kah kau bisa bersabar menungguku siap. Sampai aku yang mengatakan suka terlebih dahulu padamu, dan sampai aku mengajakmu ke hubungan yang lebih serius.
Dan kurasa, tamparan kata-kata Sumire lantas membuatku akan bertindak lebih serius.
"Mitsuki..."
"Mitsuki..."
"Mitsuki.. Kun!!"
"Ah? Iya?" Aku tersentak, usai Sumire membangunkanku dari lamunanku. Lantas, aku menoleh padanya.
Bunga sakura terlihat singgah menghiasi surai Violetnya yang beberapa kali terbang tertiup angin. Sensasi ini begitu beda dari pada yang lain. Sudah kubilang sebelumnya bukan?
"Maaf..." katanya lirih.
"Untuk apa?"
"Mungkin, kata-kataku membuatmu tersinggung. Aku ridak bermaksud begitu_"
"Tidak... Justru kau berhasil membuatku sadar" Selaku sambil tersenyum tulus.
"Sadar apa?"
Ku kedipkan kedua bahuku, lantas tersenyum penuh arti.
"Bukan apa-apa."
°°°°
Mitsuki: Sadar akan dosa-dosaku yang telah menumpuk selangit😅
Author: Akhirnya, sadar juga lo Mit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Playboy Mitsuki-kun
Short StoryMitsuki dikenal sebagai lelaki brengsek, yang handal memainkan hati perempuan. Ia hanya bermain-main sebentar, lalu membuangnya. Layaknya boneka, yang di mainkan. Lama-lama menjadi bosan, lantas mencari yang baru. Akankah, Mitsuki menemukan cinta s...