Pertemuan ini berhasil mengusikku.
Kamukah penyebabnya?
Atau aku yang berlebihan perihal rasa?
.
.
Kang Minyoung
(Blood Line)______________________________________
Pagi itu Minyoung berjalan beriringan menuruni tangga bersama kedua sahabatnya. Angin yang dingin berhembus menyeruak membawa setiap helaian rambutnya ke belakang. Akhirnya ia kembali ke rutinitas biasa. Kuliah dengan aman dan nyaman.
Disana ramai orang yang hilir mudik berjalan dengan kegiatan dan tujuan masing-masing. Seperti biasa semua berjalan dengan baik baik saja.
Hingga beberapa menit berikutnya memecah orang-orang yang berjalan teratur itu hingga berantakan. Sebabnya karena suara sirane kampus.
Suara itu melengking dari setiap speaker yang berada di setiap sudut tempat. Suara peringatan kebakaran itu berhasil membuat semuanya ricuh dan berlarian kesana kemari.
Gadis itu dan teman-temannya pun ikut panik mengikuti insting bahaya yang tertanam dalam otak mereka.
"YAAA KEBAKARAN!! CE-CEPAT KELUAR DARI SINII!!"
"KEBAKARAN!!"
"AHH!!"
"CEPAT-CEPAT KELUAR DARI SINI!!"
Suara teriakan satu persatu orang disana memenuhi tempat itu. Sedangkan Minyoung ia kaku diam tak berkutik.
Ia panik bukan main selama ia belajar didalam kampus ini ia tidak pernah melihat kejadian kebakaran terjadi sekalipun. Ini yang pertama kalinya.
Euna dan Hyeri sudah meninggalkannya lebih dulu berlarian kucar kacir dari sana. Entah mengapa seluruh syaraf kakinya mendadak tidak berfungsi. Lututnya terasa lemas dan sulit sekali digerakkan.
Ia menatap nanar ke kanan dan kiri melihat sekitar namun mereka sibuk pada keselamatan mereka masing-masing. Tangannya gemetar mencengkam erat penyanggah yang berada disamping.
Ditengah matanya yang panik itu obsidian coklat gelap itu menangkap sesosok yang tak asing baginya. Itu pelayan kedai yang waktu itu.
Alisnya berkerut, Kenapa laki-laki itu bisa disini? Apa yang dia lakukan? Berbagai pertanyaan timbul tenggelam dalam benaknya.
Jungkook sama paniknya dengan orang-orang disekitar bukannya melangkah menjauh dari sana ia malah hendak menaiki tangga. Entah apa yang mau ia lakukan. Orang-orang sibuk menuruni tangga tapi ia malah mau menaiki tangga.
Suara sirene terus berdenging hingga memekak telinga dan membuat siapapun yang mendengarnya panik dan semakin panik bukan main.
Badan gadis itu terus didorong paksa oleh siapapun yang berada dibelakangnya tak peduli bahwa gadis didepannya akan terjatuh atau terluka akibat dorongan mereka.
Hingga genggaman tangan dari penyanggah yang menjadi pertahan nya itu terlepas. Tubuh nya ditumbur dan dihentak paksa hingga tubuh kecil itu terhempas jatuh dari tangga.
BRUUKHH
Gadis itu mendarat tepat di tubuh Jeon Jungkook sebagai alasnya. Tubuh mereka berdua menempel bak perangko yang melekat. Jika saja ia tidak menahan tubuhnya dengan tangan di dada Jungkook mungkin saja mereka sudah bersentuhan bibir sekarang.
Gadis itu mengangkat kepala mempersilahkan pemuda yang menjadi alas jatuh tubuh itu memandang wajahnya. Kedua netra obsidian itu bertemu seolah tenggelam dalam pikiran masing-masing.
Surai hitam lembut gadis itu jatuh meluruh hingga mengenai sisi wajah Jungkook sampai harum tubuh dan rambutnya begitu menyejukan dalam indra penciuman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blood Line|Jjk [On Going]
Fanfiction*𝙎𝙡𝙤𝙬 𝙪𝙥𝙙𝙖𝙩𝙚* "Persetan dengan semuanya!" Minyoung menangis dengan kalimatnya. "Aku tak peduli mereka mau bilang kau saudaraku atau anak dari laki-laki tua brengsek itu! Ak-ku aku tidak peduli!" teriak Minyoung kecang hingga suaranya serak...