[Tujuh Belas]

1.7K 99 6
                                    

****

Aku takut kamu berpaling, karena banyak yang tertarik bahkan berusaha mencari perhatianmu.

***

"Yang mana sih, Lang? Sumpah gue penasaran," kata Bobby, masih terus mencari sosok Salshabila. Elang terus mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Emang mau ngapain sih nyariin dia?" tanya Elang, "kenalan lah, kalo perlu habis itu ngajak jalan dia biar lebih deket."

Elang terdiam, temannya itu memang terkenal playboy namun untuk kali ini sepertinya Bobby memang sangat penasaran dengan Salshabila.

"Dia nggak ke kantin, Bob. Udah mau bel masuk, mending kita ke kelas aja." Elang menarik seragam cowok itu.

Dengan pasrah, Bobby mengikuti langkah Elang. Auris mengekor di belakang kedua teman cowoknya itu.

Senyum Auris selalu terpancar. Gadis itu terkenal sangat ramah kepada siapapun, membuat semua orang mengagumi sosok gadis manis itu.

Mata Salshabila tak sengaja melihat kepergian Elang, Bobby, dan Auris. Padahal, ia ingin dekat dengan Elang sama seperti Auris. Namun, itu sedikit mustahil. Harapannya hanya sedikit, hubungannya dengan Elang saja selalu ditutupi entah karena apa.

"Lo liatin siapa, Bil? Kak Elang, ya?" tanya Shinta, mengikuti arah pandang Salshabila. Gadis itu mengangguk, "Kak Elang sama Kak Auris emang deket banget, ya?"

"Iya deket banget, banyak yang bilang sebenarnya mereka berdua pacaran. Tapi belum ada yang punya bukti soal itu," kata Shinta.

"Emang Kak Elang nggak pernah bilang punya pacar apa nggak gitu?" tanya Salshabila, penasaran dengan keseharian Elang.

"Kak Elang terlalu tertutup untuk kehidupan pribadinya," kata Shinta, "Nggak tahu, dia punya pacar apa belum. Makanya banyak yang ngejar dia. Adik kelas sampai mahasiswi kampus yang nggak jauh dari sini juga pada pengen jadi pacar Kak Elang,"

"Segitu terkenalnya Kak Elang?" kata Salshabila sedikit kaget, mendengar penuturan sahabatnya itu. Ia tak menyangka bila kekasihnya banyak yang mengincar.

"Lo beruntung tinggal di rumahnya, banyak cewek yang penting di posisi lo pasti deh," kata Shinta. Salshabila sedikit tersenyum. "Mungkin,"

"Ayo ke kelas, udah mau selesai kan jam istirahatnya?" kata Salshabila, Shinta mengangguk. Mereka berdua bangkit, lalu membayar makanan yang telah dimakan.

Baru saja melangkah, ada yang menghampiri Salshabila.

"Udah mau balik ke kelas ya, Bil? Perlu gue anterin nggak?" kata Angkasa, tersenyum manis kepada gadis itu.

"Nggak usah, Kak. Duluan ya.... " Salshabila menarik tangan Shinta untuk melanjutkan perjalanan menuju kelas. Angkasa melihat kepergian Salshabila.

"Wah... Lo beruntung banget sumpah. Kak Angkasa juga banyak yang suka, dia tadi perhatian banget sama lo," kata Shinta.

"Kak Angkasa emang gitu, cowok perhatian belum tentu bisa bikin cewek jatuh cinta," kata Salshabila, membuat Shinta bingung dengan perkataan sahabat barunya itu.

"Bentar. Lo nggak tertarik sama Kak Angkasa yang super duper ganteng itu, Bil?" kata Shinta.

"Aku nggak tahu, ayo Shinta.... " Salshabila melangkah sedikit cepat karena bel masuk sudah berbunyi.

***

Di kelas, Elang terdiam memikirkan banyak kemungkinan yang akan terjadi pada hubungannya dengan Salshabila.

Auris yang duduknya tak jauh dari bangku Elang sedari tadi diam-diam memperhatikan cowok itu.

Kayaknya Elang ada masalah? Mungkin ada hubungannya dengan Salshabila.

Gadis itu bangkit, lalu berusaha mengajak Elang mengobrol mumpung guru belum datang.

"Lo ada masalah, ya? Kalo iya, bisa cerita sama gue, Lang," kata Auris.

Elang tersadar dari lamunannya, "Auris? Bikin kaget aja sih,"

"Ngelamun mulu sih, nggak sadar ada orang di dekat lo. Lo keliatan kayak ada masalah? Bisa cerita sama gue," kata Auris.

"Nggak kok, Ris. Cuma lagi rada banyak kerjaan di kantor," balas Elang, berusaha menutupi apa yang sebenarnya ia rasakan.

"Ya udah, kalo ada sesuatu bisa curhat ke gue. Siapa tau gue bisa kasih solusi," kata Auris tersenyum. Tanpa sadar, ada memotret kedekatan keduanya.


To be continue....

***

Hai...  Selamat malam Minggu ketemu Elang dan Salshabila.

Gimana bab 17 ini?

Jangan lupa vote dan coment ya. Makasih...

Cilacap, 20 Juni 2020

Salam manis,
NunulChusnul

Love Story [SELESAI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang