[Dua Puluh Tiga]

1.7K 84 1
                                    

***

Aku harus mencoba, walaupun mungkin akan menyakiti hati.

***

Pulang sekolah, Salshabila pergi ke sebuah pusat perbelanjaan. Niatnya ingin ke toko buku. Namun, sial ia harus melihat keberadaan mantan pacarnya. Ia berpikir, harus secepatnya bersembunyi agar cowok itu tidak menemukannya.

Akan tetapi, cowok itu ternyata sudah melihat Salshabila terlebih dahulu.

"Salshabila.... " teriak Nathan, sembari berlari menuju ke arah Salshabila.

Salshabila sekarang sudah tidak bisa bersembunyi, ia harus menerima nasibnya bertemu dengan Nathan.

"Tunggu... Jangan kabur, gue mau jelasin sesuatu." Nathan mencekal lengan Salshabila, "ngomong aja, aku buru-buru,"

Nathan tersenyum, ia senang gadis itu mau berbicara dengannya.

"Kita nyari tempat yang nyaman buat ngobrol, ya? Nggak enak dong berdiri kayak gini," kata Nathan. Cowok itu melihat sekitarnya, mencari tempat makan atau tempat yang nyaman untuk mengobrol.

Nathan menarik Salshabila ke sebuah restoran, gadis itu hanya pasrah dan menurut.

"Mau pesen apa, Bil?" tanya Nathan, membuat Salshabila mendengkus sebal. Karena, ia tahu hanya trik Nathan untuk mengulur waktu.

"To the point aja, Kak."

Nathan tersenyum, ternyata mantan kekasihnya itu sekarang benar-benar membencinya. Namun, ia tahu gadis itu masih berbaik hati mau bertemu dengannya.

"Makasih Bil, udah mau nyempetin waktu buat tatap muka sama gue," kata Nathan.

Oke fix. Salshabila sudah tidak sabar lagi, cowok itu terlalu membuang waktu.

"Langsung aja deh," kesal Salshabila, menatap Nathan.

"Gue mau minta maaf soal putusnya hubungan kita," kata Nathan.

"Aku maafin, lagian itu udah lama, jangan diungkit lagi," kata Salshabila.

"Gue merasa bersalah karena--"

"Selingkuh? Aku udah lupain itu kok, lagian yang namanya perasaan nggak bisa dipaksain kan, Kak? Jadi, udahlah jangan dibahas lagi," kata Salshabila.

"Gue sebenarnya nggak selingkuh, alasan gue mutusin lo karena harus pindah ke Jakarta. Orang tua pindah ke sini, gue takut lo nggak menjalin hubungan jarak jauh. Jadi, gue terpaksa bilang udah punya pacar selain lo," kata Nathan, membuat Salshabila kaget dan menatap Nathan dengan lekat.

Gadis itu menghela napas, ternyata sedangkal itu pemikiran mantan pacarnya. Andai saja, dulu Nathan bilang yang sejujurnya pasti dia bakalan bisa menerimanya. Berhubungan jarak jauh, tidak akan menjadi penghalang hubungan mereka. Buktinya, gadis itu melakukan itu bersama dengan Elang. Kekasihnya sekarang.

"Aku beneran udah maafin Kakak, kok. Cuma emang nggak nyangka aja, Kak Nathan berpikiran aku bakalan nggak mau LDR-an. Padahal, waktu itu aku sayang banget sama Kakak," kata Salshabila.

"Sekali lagi maafin gue, tapi kita masih bisa deket, kan? Jadi teman? Gimana?" kata Nathan, mengulurkan tangan. Dibalas oleh Salshabila dengan senyuman.

"Iya. Jangan nyakitin cewek lain dengan kata putus alasan selingkuh lagi," kata Salshabila, sedikit menyindir Nathan.

"Nggak kok tenang aja, sampai sekarang aja gue boleh bisa move on dari lo," kata Nathan terkekeh, menular kepada Salshabila.

"Tapi sayangnya aku udah bisa lupain Kakak," balas Salshabila, membuat Nathan kaget.

"Wah... Hebat dong."

"Iya dong," balas Salshabila dengan percaya diri, "kenalin sama gue dong cowok baru lo,"

"Kakak kenal kok," balas Salshabila keceplosan, membuat alis Nathan terangkat.

"Siapa?" tanya Nathan, semakin penasaran.

"Minumannya datang, Kak." Salshabila berusaha mengalihkan pembicaraan. Nathan gemas, melihat sikap mantan kekasihnya yang masih aja terlihat lucu.

"Nggak mau kasih tau, ya udah nggak apa-apa. Baik-baik sama cowok lo ya, Bil?" kata Nathan, tanpa sadar mengelus rambut Salshabila.

Dari luar restoran, ada yang tak sengaja melihat kebersamaan Salshabila dan Nathan.

To be continue....

***

Hai... Ketemu lagi sama Salshabila dan Elang.

Gimana bab 23 ini?

Jangan lupa baca, vote dan coment ya. Makasih...

Cilacap, 28 Juni 2020

Salam manis,

NunulChusnul

Love Story [SELESAI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang