[Satu]

8.8K 352 71
                                    

***

Now Playing

🎶"GFriend - Glass Blead"🎶

***

Aku harap kamu bahagia, saat aku berada di dekatmu.

***

Seorang gadis, matanya tak berhenti memperhatikan isi ruangan yang merupakan kamar dari seseorang yang telah memikat hatinya. Senyumnya tak henti-hentinya terukir, rasa bahagia menyelimuti hati yang selama ini telah menunggu masa seperti sekarang ini. Sudah lama dirinya tak bertemu dengan cowok yang sudah menepati ruang hati yang pernah kosong karena disakiti oleh seseorang.

"Sumpah ini suasana kamarnya adem banget, aku jadi pengen cepat-cepat ketemu Kak Elang. Tapi kayaknya, dia masih sekolah." Salshabila, biasa dipanggil Salsha atau Bila. Gadis itu, duduk di ranjang milik Elang. Kekasihnya.

Jangan tanya sekarang rasanya seperti apa, karena dia tak bisa mendefinisikan itu hanya dengan kata-kata. Yang jelas, sangat bahagia.

Salshabila merebahkan tubuh lelahnya di sana, menatap langit-langit kamar itu. Ia baru saja sampai dari perjalanan yang cukup melelahkan, jarak Yogyakarta dengan Jakarta cukup memakan waktu. Saat matanya ingin terpejam tiba-tiba ada seseorang muncul tanpa diduga.

"Cie... Yang lagi bahagia udah bisa ketemu pangeran hati. Tapi harus sabar, dia masih sekolah. Mungkin pulang malem, karena harus bantu pekerjaan di kantor juga," kata seseorang itu, membuat Salshabila kaget, namun ia senang karena sosok cowok itu bisa membuatnya nyaman dan tenang.

"Kak, jangan keras-keras ngomongnya. Nanti kalo ada yang denger gimana? Hubungan aku sama Kak Elang kan dirahasiakan, cuma Kak Matriks yang tau," kata Salshabila, dengan muka cemberut. Gadis itu memanyunkan bibir, membuat Matriks gemas dengan tingkah orang yang ada di depannya itu.

Tanpa diduga, Matriks mengelus kepala Salshabila. Cowok itu, memang sedari dulu sangat dekat dengan gadis itu.

"Kak, jangan acak-acak rambutku dong, jadi berantakan," kata Salshabila, sembari menggembungkan pipinya. Lagi-lagi membuat cowok di depannya itu gemas bukan main.

Matriks tanpa sadar, mencubit pipi Salshabila. Semakin membuat gadis itu kesal.

"Ah... Kak Matriks... Sakit pipiku ih," Salshabila mendengkus sebal, sedang Matriks justru tersenyum.

"Sori, soalnya lo lucu sih. Pantes aja, Elang cinta mati sama lo. Lo ngapain di sini, harusnya istirahat di kamar sebelah," kata Matriks.

"Aku pengen istirahat di sini, boleh kan, Kak? Aku mau nungguin Kak Elang pulang," kata Salshabila.

"Boleh, tapi jangan bikin berantakan kamar ini. Nanti yang punya ngamuk bahaya," kata Matriks, lalu melangkah keluar dari kamar itu meninggalkan Salshabila yang masih setia ada di sana.

"Siap, Kak. Makasih.... " kata Salshabila, dengan mengangkat tangan bergaya hormat kepada Matriks.

Setelah kepergian Matriks, Salshabila kembali berbaring di ranjang Elang. Matanya mulai terpejam, karena tubuhnya sudah tidak bisa menahan kelelahan yang ia alami.

***

Sore menjelang malam hari, Elang baru sampai di rumah. Ia langsung memasukan motor kesayangannya ke garasi. Setelah itu, cowok itu menuju kamarnya untuk membersihkan diri. Betapa kagetnya, saat ia melihat seorang gadis tertidur di ranjangnya. Namun, jujur dalam hatinya ia bahagia bisa melihat wajah cantik gadisnya yang selama ini mengisi renungan hatinya. Akan tetapi, ia tak mungkin menunjukkan perasaan itu secara terang-terangan.

Love Story [SELESAI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang