[Epilog]

6.9K 129 14
                                    

***

Kebahagiaanku bertambah saat melihatmu tersenyum karena diriku. Aku harap, ini akan menjadi takdir cinta kita untuk selamanya.

***

Suasana ramai terlihat di SMA Cakrawala, hari ini di mana Elang sudah resmi lulus dari sekolah itu. Ia mendapat predikat siswa terbaik. Senyumnya tak pernah hilang dari bibirnya, terlebih ia sekarang di temani oleh kekasihnya.

"Selamat ya, Kak. Aku bakalan kangen, soalnya kita bakalan nggak satu sekolah lagi," kata Salshabila, memberi sebuket bunga. Dan, seperti biasa merengek sedih. Membuat Elang gemas, ingin mencubit pipi gadisnya itu.

"Makanya belajar dengan giat, biar nanti cepet lulus. Kuliah di universitas yang sama, Bil," kata Elang, mengusap kepala Salshabila.

"Aku udah pintar, Kak. Pokoknya nanti kalo aku lulus dari sini, harus satu kampus sama kamu," kata Salshabila.

"Oke. Aamiin."

"Ekhem... Ngobrolnya berdua mulu sih, sini gue foto kalian. Lumayan bisa buat kenang-kenangan," kata Matriks.

Elang dan Salshabila menurut, mereka berpose. Foto itu memang bisa dijadikan kenangan. Lebih tepatnya, kenangan manis yang harus dikenang.

Matriks memperlihatkan hasil foto itu, ia bahagia melihat orang yang ia sayangi bahagia.

"Makasih, Kak. Gue sebagai adik lo, merasa bahagia banget punya Kakak sebaik lo. Padahal, gue bukan adik kandung lo," kata Elang.

"Iya sama-sama. Lo tetap adik terbaik gue, bahagia terus ya, Lang." Matriks memeluk Elang.

"Siap, Kak."

"Yah... Aku dicuekin," kata Salshabila memasang raut cemberut.

"Sini kita peluk lo," kata Matriks, sedikit melirik Elang. Mencoba menggoda Salshabila.

"Aku cuma mau dipeluk Kak Elang," kata Salshabila, sembari menjulurkan lidahnya kepada Matriks.

"Wah... Parah! Cewek lo makin nyebelin eh... gemesin," kata Matriks, tertawa.

"Yang jelas makin bikin gue jatuh cinta, Kak," kata Elang, membuat Salshabila terdiam. Dan, Matriks tersenyum.

"Makasih, Kak." Salshabila memeluk kekasihnya itu.

"Iya sama-sama." Elang membalas pelukan dari kekasihnya itu.

***

Dalam sebuah hubungan
Pasti ada yang namanya masalah.

Pasang surut, itu adalah bumbu yang akan membuat suatu hubungan menjadi semakin erat atau justru kandas.

Semua ada ditangan kita, mau bertahan atau menyerah.

Cinta tidak bisa dipaksakan. Cinta datang terbiasa.

Bila ada masalah, kita bisa memberi jeda terlebihi dahulu.

Agar, kita bisa tahu. Jalan apa yang bisa mempertahan hubungan itu.

Mencintai adalah anugerah.

Kesedihan atau kebahagiaan itu adalah takdir.

Takdir sudah ditentukan oleh Sang Pencipta.

***

Halo... Alhamdulillah. Akhirnya sampai di bab Epilog. Aku sedih sekaligus bahagia, karena akhirnya bisa menyelesaikan challege menulis 40 hari ini yang diadakan oleh SkyPublisher dan GuratSastraIndonesia

Terima kasih kepada pembaca, yang sudah meluangkan waktu, memberi vote dan coment.

Cilacap, 10 Juli 2020

Salam manis,

NunulChusnul



Love Story [SELESAI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang