"hyung, ada apa sih? apa kau kenal dengan hyunhee?" tanya chanhee di ambang pintu kamar younghoon
"keluar"
"kau mungkin pernah dendam dengan orang yang mirip seperti hyunhee, tapi hyunhee bilang dia tidak kenal kau"
"cepat keluar"
"jawab dulu! kau benar benar merusak mood kami semua tahu tidak? bakan pizza pun tidak ada yang mau makan karna kelakuanmu itu!" chanhee sedikit menaikan suaranya.
"aku bilang keluar, ya keluar!"
"lagian apa salah hyunhe sampai sampai kau..."
"KELUAR!!!" suara bentakan younghoon melegang di seluruh rumah. bahkan eric yang sedang mencuci gelas di dapur ikut menoleh karna suara bentakan itu.
"benar benar kau ini" suara dentuman pintu terdengar sangat keras. chanhee meninggalkan younghoon, lalu duduk di sofa.
hyunhee pulang tak lama ketika younghoon menghancurkan pizza lalu masuk ke kamar. sunwoo yang mengantarnya kembali, padahal hyunhee sudah bilang ia bisa naik bus sendiri, karna hari pun belum terlalu malam. tapi sunwoo tetap bersikeras ingin mengantar hyunhee. hyunhee hanya bisa pasrah dengan kemauan sunwoo.
selama perjalanan di bus suasananya sangat berbanding balik dengan pertama kali mereka menuju dorm. kali ini perjalanan mereka di penuhi oleh keheningan. sunwoo berusaha mengajak bicara, tetapi hyunhee hanya membalas 1-2 kata saja, bahkan tidak membalas. akhirnya sunwoo hanya diam.
sunwoo tahu pasti hyunhee masih merasa syok atas perlakuan younghoon tadi. sunwoo juga tidak tahu apa yang terjadi dengan younghoon, karna younghoon memang anak yang cukup introvert di antara teman temannya.
hyunhee dan sunwoo turun dari bus lalu berjalan kaki menuju rumah kontrakan hyunhee.
"aku benar benar minta maaf karna telah membuat mood mu rusak" sunwoo berusaha memecahkan keheningan
"tidak apa"
"aku tidak tahu kenapa younghoon-hyung seperti itu tadi. biasanya jika ada tamu dia bersikap wajar, bahkan ramah"
"mungkin dia tak suka aku?"
sunwoo diam. sama sekali bingung harus menjawab apa. "aku tak tahu, mungkin younghoon-hyung sedang ada masalah"
hyunhee membalas dengan anggukan kecil. tak lama sampai lah mereka di depan rumah hyunhee.
"terima kasih sudah mengantarku, kau bisa pulang sekarang. hati-hati" hyunhee menundukan kepalanya sekilas, lalu masuk ke dalam rumah. sunwoo belum sempat membalas ucapannya, tetapi hyunhee sudah masuk duluan. sunwoo hanya menghembuskan nafas nya dengan panjang.
sunwoo kembali berjalan menuju halte bus. menunggu bus sebentar lalu menaiki bus dengan arah yang ia tuju. ia mengambil duduk di samping jendela. mengeluarkan earphone yang selalu ia bawa, lalu menaruhnya di kedua telinganya. sunwoo menyandarkan kepalanya pada kaca jendela bus. melihat ramainya kendaraan pada malam hari, sunwoo sedikit menarik senyumannya, sedikit. sangat sedikit.
sunwoo benci malam hari.
👣
sunwoo turun dari bus. lalu mulai berjalan ke arah yang ia tuju. sudah lumayan lama ia tidak menginjak jalanan ini, terakhir kali ia kesini sekitar 3-4 bulan yang lalu. sungguh ia sangat benci tempat yang akan ia kunjungi. tetapi sunwoo harus melihat tempat itu, sunwoo harus mengunjunginya sesekali.
sampai lah sunwoo di depan rumah yang tak kecil dan tak juga besar. rumah yang dulunya selalu ia anggap istananya, rumah yang selalu menghangatkan, rumah yang selalu menjadi tempat ia kembali. tetapi sekarang, semua itu sirna. kertas yang robek, tidak akan bisa kembali sempurna. kaca yang pecah, tak kan bisa menyatu tanpa bekas.
KAMU SEDANG MEMBACA
E F F O R T ✓ theboyz
Diversos"lihat? kehidupan di antara kita tidak ada bedanya, kita sama sama menyedihkan." di saat rumah adalah tempat untuk kembali, bagi sunwoo rumah adalah tempat untuk dihindari. di saat keluarga saling berpegang erat satu sama lain, keluarga yang chanhee...