Períergo [Rated 🔞] - COMPLETED

XXVI - "Another Pandora's Box"

Hari demi hari telah berlalu. Minggu juga kian berganti semakin cepat. Tak terasa waktu ujian juga telah berakhir. Hingga tak terasa musim bunga sakura juga berganti menjadi musim dengan hawa panas dan terik panas matahari yang menyinari hari. Selamat datang Musim Panas.

Tak jarang hujan deras juga mengguyur di siang hari, terkadang berganti di malam hari, begitu terus di waktu hari selama musim panas.

Mahasiswa Universitas Poni juga tak kalah merasakan dampaknya. Namun untungnya, kelas telah selesai. Perkuliahan juga telah berakhir. Kini tinggal mereka menikmati waktu libur musim panas, dan melakukan aktivitas lain di luar jam perkuliahan.

Sama halnya dengan Byungchan, mahasiswa Psikologi yang sekaligus menjadi ketua acara PASSPORT 2020, sebuah acara festival musim panas yang khas diselenggarakan kampus untuk semua mahasiswa yang tengah menyambut libur musim panas.

Selama akhir waktu ini, Byungchan berhasil menyusun dan membagi waktunya dengan cukup teratur. Di luar dari masalah yang akhir-akhir ini dirasakannya, Byungchan bisa menempatkan agenda penting yang sedang menjadi tanggung jawabnya.

Tak jarang Byungchan menjadi lebih aktif dan sibuk ketika festival PASSPORT sudah ada di depan mata.

Terhitung dalam waktu dua hari, semuanya dimulai. Semua tim yang Byungchan bentuk juga sama sibuk seperti dirinya. Memastikan semua event berjalan sesuai rencana, melakukan koordinasi dengan banyak pihak untuk beragam kebutuhan acara juga telah mereka lakukan.

Kabar teman-teman yang lain juga tak jauh berbeda, terkadang Byungchan masih sering berkumpul dengan Sejin dan Wooseok, sesekali akan ada Jinhyuk dan Seungyoun yang ikut menemani bersama sang kekasih. Oh Wooseok sama Jinhyuk, udah jadi.

Seungwoo? Bahkan Byungchan sudah jarang sekali bertemu dengan laki-laki menyebalkan itu. Jika sebelumnya, ia sering bertemu dan tak sengaja bertegur sapa dengan umpatan dan makian. Kini justru, sekalipun ketemu, Seungwoo yang lebih dulu akan berjalan dan bersikap seakan acuh dengannya.

Pernah sesekali, Byungchan berusaha menyapa Seungwoo terlebih dulu. Itupun mereka tak sengaja bertemu di perpustakaan sewaktu keduanya mengembalikan buku pinjaman perpus. Seungwoo sebenarnya sadar jika tepat di sebelahnya adalah Byungchan, namun sama sekali tak ada niat untuk menyapanya sama sekali. Byungchan? Ia sadar ketika ingin berbalik keluar dari pintu perpus. Panggilan nama dari Byungchan, bak sebuah angin lalu yang tak ingin Seungwoo dengar, menurut pikiran Byungchan.