XXX - "It's about Justice"

1K 143 66
                                    


Setelah Seungwoo bertemu dengan Dokter Park, Seungwoo kembali mendatangi ruangan dimana Byungchan berada. Menjabat tangan sang kasih, dan berusaha tetap ada di sampingnya tanpa ingin beranjak berdiri.

"Chan, banyak yang sayang sama kamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Chan, banyak yang sayang sama kamu. Ayo bangun, Chan." ucapnya mengusap tangan Byungchan lembut. Terasa seperti bukan Seungwoo, namun inilah sosok Seungwoo yang sesungguhnya. Terlihat sangat lembut, halus, dan penuh perhatian. Bukan sebaliknya yang hanya ingin mencari perhatian si manis yang terus membuat orang naik darah menahan emosi.

Jemari itu bergerak pelan. Mencari titik sadar dalam dirinya, dan membiasakan cahaya yang masuk dalam fokus matanya, "Eunghh.." erangnya membuat Seungwoo menatap sosok yang terbaring lemah. Byungchan sadar.

"Chan, udah bangun? Butuh sesuatu?" nada suara Seungwoo terdengar biasa. Berharap membuat Byungchan tak terlalu terkejut.

"Woo-ya.." ucapnya lirih, bersamaan dengan lelehan air mata yang mengalir di sudut matanya. Berlanjut dengan isakan yang juga terdengar lemah tanpa suara.

"Iya, aku di sini. Wooya-nya Chan di sini. Hmhh?" Seungwoo tersenyum. Ia bahagia, entah apa yang harus ia lakukan saat ini. Byungchan mengingatnya. Menyebut nama kecilnya. Memanggilnya sama seperti dulu saat bermain bersamanya.

Seungwoo pun sama. Ia menangis. Air mata bahagianyapun leleh begitu mendengar dan mengilas memorinya dulu bersama si manis.

"Maafin aku, Chan.." balasnya. Namun Byungchan menampik, memilih menggeleng dan menggenggam erat tangan itu semakin kuat.

"Aku yang salah, aku yang nggak tau kamu selama ini. Hikss.. maafin aku."

"Ssttt, udah udah sekarang istirahat dulu, dedek di sini juga butuh istirahat." Seungwoo mengusap perut Byungchan dari luar. Sontak air mata Byungchan yang semula menetes deras, kini tergantikan dengan wajah raut terkejut.

"Sebentar? Dedek? Maksudnya?" Byungchan mencoba duduk dari posisinya saat ini. Selagi mencoba mengartikan maksud dari kalimat Seungwoo yang terdengar ambigu.

"Kamu hamil, Chan. Inget kan waktu itu, kita..hmh.. dan dia udah ada di sini." Seungwoo mencoba menjelaskan perlahan-lahan. Wajah Byungchan lambat laun semakin tidak bersahabat.

Oh tidak!

"Yak!! Jadi gue hamil? Hamil? Heh! Huaaaa.. kan gue masih kuliah? Eh.. festival PASSPORT?" Byungchan benar-benar random saat ini. Tadi ia sangat manis, bahkan meminta maaf berkali-kali dengan Seungwoo sangat manja dan manis, namun seketika berubah bak monster yang memberikannya pukulan-pukulan brutal tiba-tiba dan mendadak. Hingga di detik berikutnya, teringat jika hari ini adalah moment acara puncaknya yang terakhir.

"Auhhh! Sakit Chan.. Shhh, sejak sore udah di take over semua sama Jihoon, bentar lagi tinggal malam puncak kembang api, iya kan?" ucap Seungwoo yang masih mengusap beberapa bagian tubuhnya yang menjadi 'samsak' Byungchan beberapa detik yang lalu.

Períergo [Rated 🔞] - COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang