fourteen

51 17 2
                                    

Typo bertebaran


"SASA." "VARO." ucap mereka barengan

"Ini sasa bun?" Tanya rio pada reni

"Iya rio." Jawab bunda

"Ga mungkin." Tukas rio "dia rani bun." Ucap rio, ya sekarang mereka berada dirumah rani dan sasa adalah rani, mereka satu orang yang sama.

"Kamu sudah ketemu dia sebelumnya rio?" Tanya bunda

"Kita satu sekolah tan." Rani menjawab canggung

"Varo, ini sasa sama jejen." Ucap ratna bunda rani

"Yasudah kalian ngobrol dulu, biar ayah sama bunda kamu dan bunda sasa ngobrol du tempat lain saja." Ucap ayah setelah itu ayah dan bunda rio pergi meninggalkan rani, rio, dan zena bertiga.

"Sorry gue ada kerjaan jadi kalian ngobrol berdua aja dulu ya, bye." Tinggallah rani dan rio tidak ada satu dari mereka yang membuka suara Samoa akhirnya rio bertanya duluan kepada rani.

"Lo beneran sasa gue?" Tanya rio

"Gue emang sasa tapi gue gak tau ternyata varo itu lo..." Rani menggantungkan ucapannya "dan apaan maksud lo, sasa lo?" Tanya rani

"Iya sasa, sasa yang selama ini gue rindukan, sasa yang selama ini mengganggu pikiran gue dan ternyata orang yang selalu gue cari itu satu sekolah sama gue." Jelas rio "daripada ngobrol disini mending cari tempat lain." Tambah rio

"Yaudah ke belakang aja." Ajak rani lalu mereka pergi berdua menuju halaman belakangan rani, sesampainya mereka di halaman belakang rumah rani mereka duduk di bangku yang ada disana.

"Kok gue masih gak percaya ya ternyata lo itu sasa." Bingung rio, rani hanya mengendikkan bahunya "ran." Panggil rio

"Hm." Dehem Rani

"Gue gapapa kan manggil lo sasa lagi dan lo manggil gue varo gimana." Tawar rio

"Ya." Singkat rani

"Lo kenapa sa?" Tanya rio

"Kenapa apanya?" Tanya balik rani

"Singkat amat daritadi." Ucap rio

"Perasaanku lo aja kali gue emang gini." Jelas rani

"Dulu kita bicaranya pake bahasa aku-kamu ya." Ingat rio

"Terus?" Tanya rani

"Kenapa sekarang gak kayak dulu aja sa." Ujar rio

"Dulu sama sekarang beda ro lagian sekarang lo juga udah pacarnya ica, masa sama gue pakai aku-kamu." Ucap rani

"Iya juga sih." Rio mengiyakan ucapan rani "sa gue kangen lo."

Gue juga kangen sama lo varo, gue kangen lo yang kayak gini tapi sekarang lo punya ica batin rani

"Hm."

"Perasaan gue ke lo masih sama kayak dulu sa bahkan lebih." Ujar rio

Deg

"Tapi ic..."

"Gue terpaksa sama ica." Potong rio

"Maksud lo?" Tanya rani

"Ya gue pacaran dan suka sama ica itu terpaksa." Jawab rio

"Terpaksa gimana sih masa suka sama orang terpaksa kan aneh aja." Bingung rani "lagi pula gini ya kalau lo ngomong lo itu terpaksa kayak gitu ke ica, apa lo gak ngertiin perasaan ica saat dia tau lo itu cuman terpaksa pacaran sama dia, dia pasti sedih varo. Tolonglah ngertiin ica" Protes rani

"Gue dijodohin sama ica." Ucapan rio membuat rani mematung seketika dirinya melemas saat mendengar ucapan rio

"Owh." Rani manggut-manggut saja

"Lo gak cemburu atau ngerasa sakit gitu?" Tanya rio

"Gak." Jawab rani padahal perasaan rani di hatinya sangat sakit mendengarnya tetapi dia tidak mau varo mengetahuinya. "Gue mau nanya serius sama lo." Ucap rani serius

"Tanya aja sa."

"Kenapa lo pergi." Tanya rani

"Gue belum bisa cerita sama lo intinya gue pergi saat itu karena gue ada alasan untuk pergi dan gue gak tau gue akan pergi lagi atau tidak."

"Maksud lo." Ucapan rio membuat rani bingung apa maksud cowok itu

"Suatu saat nanti juga lo tau sa, pokoknya gue minta lo gak akan berubah dan tetap seperti ini ke gue. Gue kangen lo yang ceria, gue kangen lo yang cerewet, gue kangen lo yang manja, gue kangen semua sifat lo yang dulu." Jelas rio

"Gue berusaha untuk tetap menjadi sasa yang dulu." Ucap rani

"Janji?" Rio memberikan jari kelingkingnya ke rani

"Emm janji." Rani tersenyum sambil mengaitkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking rio

"Kalau gitu gue pulang ya." Ujar rio tersenyum dan rani menganggukkan kepalanya sambil tersenyum ke rio sebagai jawaban nya.

🍃🍃🍃

Suasana kelas XI IPA 3 hari ini tidak bisa lagi dikondisikan karena kelas mereka akan kedatangan siswa cowok.

"Assalamualaikum anak-anak." Salam guru memasuki kelas mereka

"Waalaikumsalam bu." Murid serempak

"Hari ini kelas kita kedatangan murid baru, mari nak masuk." Lalu seorang laki-laki masuk ke dalam kelas mereka "silahkan perkenalkan diri kamu." Ujar guru mempersilahkan

"Perkenalkan nama saya Semin Breynial saya pindahan dari vacillia high school." Semin memperkenalkan dirinya

"Apakah ada yang ingin ditanyakan kepada Semin?" Tanya guru pada murid

"Tidak ada bu."

"Baiklah semin kamu bisa duduk di bangku kosong di sebelah sana." Guru menunjuk bangku yang berada tepat di seberang samping bangku Novi

"Iya bu terimakasih." Ucap semin sopan lalu dia berjalan menuju bangku itu sampai dia melirik perempuan yang ada di seberang sampingnya.

Manis batin semin













............
Segini dulu aja
Gimana dengan chapter kali ini?
Nantikan terus chapter selanjutnya
Jangan lupa vote dan comment


RaniyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang