twenty-one

39 12 0
                                    

Typo bertebaran

°°°
"Salahkah jika kita menunggu kedatangan seseorang"
~raniya cahya angkasa~
__________

Brak

    Zena yang sedang berada di ruang tengah kaget karena pintu di tutup secara kasar oleh rani, zena heran apakah rani tidak melihat dia yang sedang berada disini karena rani langsung masuk saja ke kamarnya. Zena yang melihat sikap rani yang aneh akhirnya ingin menemui Rani. Zena berjalan menaiki tangga menuju kamar rani dan mengetuknya tetapi tidak ada sahutan dari dalam, ternyata kamar rani pun tidak di kunci. Zena langsung menyelonong masuk saja ke kamar rani dan zena melihat rani sedang berada di meja belajarnya dengan memegang sebuah surat.

"Ran" panggil zena

Rani yang sadar dengan keberadaan zena langsung menyimpan surat itu di bawah diary nya.

"Kenapa bang?" Tanya rani

"Lo gapapa? Terus tadi surat apa kok langsung lo simpan" zena menyelidik

"Gapapa dan surat itu juga bukan urusan lo" balas rani

"Tadi pulang sama siapa?" Tanya zena

"Rio" zena mengernyit bingung tumben sekali Rani menyebut dengan sebutan rio

"Tumben rio kok bukan varo" bingung zena

"Karena varo lembut gak kasar"

"Jadi maksud lo rio kasar gitu, emang dia kasar gimana" kepo zena

"Gue terlalu senang karena agam bentar lagi mau pulang, jadi gue nelpon rian lah terus gue gak sadar kalau udah nyampe didepan rumah dan rio marah karena gak dianggap sama gue. Ya gue minta maaf tapi dia cuman jawab "hm", terus dia ngusir gue keluar dari mobil tapi gue belum mau keluar sampai akhirnya dia bentak gue, ya gue kesel lah" jelas rani menundukkan kepalanya

"Varo memang kayak gitu ran kalau emosi" zena memberi tahu

"Dia.bukan.varo" tekan rani

"Oke gak usah bahas Rio, jadi" zena menggantungkan ucapannya "jadi kenapa lo senang kalau agam mau pulang?"

"Ya senang aja"

"Lo suka sama agam?" Tanya zena

"Enggak lah bang"

"Terus kenapa lo selalu pingin mastiin kalau dia udah pulang" bingung zena

"Salahkah jika kita menunggu kedatangan seseorang? Apa salah bang? Gue nanya sama lo, salah gak!"
Kesal Rani

"Buk-"

"Agam itu teman gue bang, lo gak tau apa yang dia rasakan saat ini. Agam sakit bang, dia itu sakit, jadi gue salah ya kalau peduli sama dia" jelas rani

"Dia sakit apa emang"

"Mending lo keluar dari kamar gue, gue mau tidur bang" usir rani

"Oke, good night ran"

"Night"

🍃🍃🍃

RaniyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang