fifteen

51 18 0
                                    

Typo bertebaran

Kring...kring...kring

     Bel pulang berbunyi semua murid bergegas pulang ke rumahnya masing-masing.

"Hari ini kalian sibuk gak?" Tanya syena

"Enggak." Jawab mereka serempak

"Main ke apartemen gue yuk kan udah lama kita gak main bareng bareng kan." Ajak syena

"Boleh juga tuh." Setuju novi

"Gue bilang zena dulu ya." Ucap rani

"Salsa queen gimana mau gak." Salsa dan queen hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawabannya.

"Yaudah ke parkiran cepet." Suruh novi

        Mereka berlima berjalan barengan menuju parkiran sesampainya mereka di parkiran, mereka bertemu dengan zena dan teman-temannya.

"Bang gue izin main ke apartemen syena ya." Izin rani kepada zena

"Kalian main berlima kan mending kita ikut juga jadi kan nambah rame tuh." Usul rizky

"Gimana boleh gak?" Tanya rayhand

"Yaudah." Jawab syena

"Kuy berang..." Ajakan queen terpotong saat ica datang dan memotong omongannya

"Ayok rio pulang." Potong ica

"Lo gak bisa pulang sendirian tah emangnya rio ojek lo ya." Protes syena

"Apa hubungannya sama lo, rio nya aja gak masalah." Balas ica

"Kamu hari ini pulang sendiri dulu ya ca." Rio sebenarnya sudah muak dengan ica yang selalu memaksanya

"Ish emang kamu mau kemana sih?" Tanya ica

"Main." Singkat rio

"Yaudah aku ikut." Mereka membelalakkan matanya saat ica ingin ikut

"Enggak boleh." Cepat syena

"Gak ada urusannya sama lo ya." Ucap ica

"Jelas ada orang main ke apartemen gue." Jelas syena

"Udah mending kamu pulang sendiri ya ca." Tolak rio halus

"Dah ayok berangkat." Ajak rizky

    lalu mereka pergi menuju apartemen syena dan meninggalkan ica yang masih kesal di parkiran. Sampai akhirnya mereka sampai di apartemen syena dan masuk ke dalam, apartemen syena luas dan  sangat rapih ya maklum namanya juga perempuan.

"Yaudah kalian duduk dulu." Syena mempersilahkan mereka duduk

"Luas juga sye." Kagum rayhand, syena hanya tersenyum

"Siapa yang mau ke supermarket?" Tanya queen

"Gue aja." Jawab rani "yaudah gue pergi dulu bye."

"Gue ikut." Cepat rio lalu berjalan ke arah rani dan menggenggam tangan rani membuat teman teman mereka kaget melihatnya, tetapi rio tidak perduli itu dan akhirnya rani dan rio pergi ke supermarket untuk membeli makanan dan minuman yang akan di makan di apartemen nanti.

"Mau beli sebanyak apa lagi sih sa ini tuh udah banyak tau." Protes rio saat rani mengambil banyak makanan.

"Yang makan itu banyak ro gak cuman 4 orang ini mah masih kurang kali." Jelas rani dan rio hanya menganggukkan kepalanya.

     Mereka akhirnya sudah selesai belanja dan langsung bergegas kembali ke apartemen syena lalu langsung masuk saja ke dalamnya, ya karena rani mengetahui apa kata sandi apartemen syena.

"Wah mantep nih makanannya udah dateng, sini gue bantu ran." Rizky berbinar saat melihat makanan dan mereka semua menggelengkan kepala melihat kelakuan temannya ini.

"Kapan kapan kita traveling yuk." Ajak farel di tengah makannya

"Gue sih mau aja gimana yang lain?" Tanya salsa

"Boleh." Mereka kompak

"Eh gue denger katanya kelas lorang ada murid cowok baru ya." Ucap rizky

"Iya." Singkat mereka

"Namanya siapa." Kepo farel

"Siapa sih namanya lupa gue sem semu eh semin ya semin apa sih." Bingung salsa

"Semin Breynial." Novi membalas saat dari tadi hanya diam

"Lah cuman novi doang yang inget, kalian pada gak inget apa kawan sekelas sendiri?" Tanya rayhand, mereka hanya menghendikkan bahunya

"Eh gue kan sebelah novi kan duduknya terus gue ngeliatin semin lah ter..."

"Ngapain ngeliatin cowok lain sih sa." Rio memotong omongan rani

"Ish varo gue kan cuman ngeliat doang kali lagipula tuh ya si semin itu ngelirik novi terus ya gue kepo lah, apa jangan-jangan semin naksir lo lagi nov." Jelas rani

"Jangan sampe lah toh gue gak suka dia." Sanggah novi

"Tapi di antara kita lo sendiri yang hapal nama tuh cowok." Bela syena

"Jiah suka lo ya nov." Tambah salsa

"Gak." Singkat novi

"Kok gue melihat ada yang ke bakar ya." Sindir rizky

"Iya terus mukanya kayak nahan cemburu gitu." Tambah queen

"Siapa?" Tanya rizky

"Zena." Jawab bara

"Anjir lo bar sekali ngomong langsung nyebut gue aja." Protes zena

"Fakta" balas bara

"Gue heran ya queen kok lo bisa pacaran sih sama dia." Bingung zena

"Iya queen apa lo digituin terus sama bara." Ucap rayhand

"Gitu gimana?" Tanya queen

"Dia kan cuek tuh kok lo bisa betah sama dia." Jawab rayhand

"Sama gue gak cuek kok" Balas queen dan bara tersenyum

"Eh bentar bentar kok rani nyebut rio varo dan rio tadi sa? Sa itu apa." Kepo syena

"Sasa." Singkat rio

"Kok lo manggil rani sasa sih." Bingung rayhand

"Ceritanya panjang." Ucap rani

"Sepanjang apa?" Tanya novi

"Sepanjang kenangan gue sama lo." Jawab zena

"Buh zen lo belum move on dari novi ya." Kepo queen

"Bukan urusan lo." Ketus zena

"Yeww dasar."

Pukul 19.30

Zena melirik jam dinding dan ternyata sudah malam, ia memutuskan untuk pamit pulang.

"Udah jam segini nih gue pulang ya." Pamit zena "ayo ran pulang."

"Iya gue juga, kapan kapan lagi kita kumpul kayak gini lagi ya." Usul farel

"Setuju gue." Balas queen

      Lalu mereka semua pamit pulang ke rumah dan tinggallah syena di apartemen sendirian lagi seperti hari harinya.











.........
Segini dulu aja ya
Gimana chapter kali ini?
Nantikan terus chapter selanjutnya
Jangan lupa vote dan comment

RaniyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang