Pagi ini nggak biasanya Tasya, Yoga, Echa dan Bobby sarapan bareng.
"Oke, karena kalian udah kumpul gini, Kakak mau ngomong sesuatu," Yoga yang udah selesai makan duluan mulai buka usaha. Bukan, buka omongan.
Tasya, Echa dan Bobby yang tadinya fokus sama makanan mereka pada nengok ke Yoga.
"Kakak pagi ini mau berangkat ke Jepang sama Jay sama Niki juga. Kita mau buka restoran disana, jadi kalian bertiga jaga rumah baik-baik. Dirga nggak ikut, jadi kalau ada apa-apa bilang Dirga."
"Emang berapa lama, Kak?" Tasya mulai khawatir kalau musti tinggal sama Bobby dan Echa doang.
"Sekitar sebulan dua bulanan,"
"Haaaaaaaahhhhh," Tasya shock.
"Udah biasa kali Sya, Kak Yoyo mah udah sering pergi ke luar negeri agak lama," kata Echa.
"Ya tapi di rumah sama lo dan Kak Bob doang berasa kayak di neraka," protes Tasya.
Hari ini Tasya dan Echa berangkat kuliah tanpa Juan. Gara-gara kelamaan berenang di hari Jum'at, Juan langsung demam hari Sabtunya.
Tasya kesepian banget waktu di kelas, biasanya ada yang ngajakin ngobrol. Tasya bukan tipe orang yang gampang akrab sama orang asing. Dia cuma sekadar kenal aja sama temen sekelasnya. Kemanapun kelasnya, Apapun mata kuliahnya Juan doang yang nemenin. Temen sekelasnya pada ngira kalau Tasya itu sombong. Tapi begitu ada kerja kelompok, mereka pada minta tuker begitu tau bobroknya Tasya kayak apa.
Kayak sekarang contohnya, waktu lagi presentasi bisa-bisanya dia bilang, "Yak, karena nggak ada pertanyaan, sekian presentasi dari kami. tangan kanan megang kedondong, minta tepuk tangannya dong!" trus dia tepuk tangan sendiri.
Padahal sesi pertanyaan baru aja dibuka, dan ada beberapa temen sekelasnya ngacungin tangan buat ngajuin pertanyaan.
Kelas Echa selesai 5 menit lebih awal sebelum kelas Tasya kelar. Jadi dia nungguin Tasya sambil duduk-duduk godain office boy yang lagi sibuk mondar mandir. Emang Echa kalau nggak gangguin orang nggak enak.
"Echa!"
Echa noleh, dia ngeliat Tasya keluar kelas sambil manyun.
"Kenapa lo? Sakit?" Echa nempelin tangannya ke jidat Tasya."Lapeeeeeerrr," rengek Tasya sambil narik tangan Echa buat jalan ke kantin.
"Lo udah ketularan rakusnya Juan,""Eh, itu si Elang ya?"
"Cakep ya?"
"Iya, tapi lo tau nggak kata kakak tingkat yang sekelas sama gue, si Elang itu kasar, playboy."
"Masa sih?"
"Iya, dia penjahat kelamin juga. Ada beberapa kakak tingkat yang pernah ditidurin dia,"
Tasya dan Echa menoleh ke asal suara, ada beberapa cewek ngobrolin cowok yang lagi ngantri makanan bareng Bobby.Tasya dan Echa liat-liatan trus saling mengendikkan bahu dan melanjutkan makan.
"Mana si Juan?" Bobby dateng duduk di sebelah Tasya dan Elang disebelah Echa. Tasya dan Echa liat-liatan lagi sebelum jawab pertanyaan Bobby.
"Sakit," jawab Tasya singkat. Mendengar jawaban Tasya, Bobby ketawa bareng Echa.
"Tuh anak, padahal yang berendam lama kamu yaa, dek"Sementara Elang masih asik makan sambil sesekali ngeliatin Tasya.
"Ngapain sih Kak ngeliatin Tasya mulu?" Echa sendiri juga risih waktu Elang kayak gitu.
Tasya ngelirik doang nggak peduli, Bobby cuma diem aja karena dia tau kalau Elang suka sama Tasya."Kak Boooob, nanti aku pulang sama kakak dong," Bobby menghentikan makannya.
"Kenapa nggak sama Echa, Sya?"
"Aku ada kelas sampe jam 7, Kak," sahut Echa sambil matanya nggak lepas dari game di hpnya.
"Kakak juga ada kelas sampe jam 8 malah,"
Bobby ngelus rambut Tasya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOMETHING
FanfictionBASED ON TRUE STORY beberapa bagian telah dimodifikasi dari cerita asli.