Bobby, Juan sama Echa udah di Rumah Sakit.
Di kamar Tasya rame banget ada Yoga dan sepupu-sepupu mereka.
"Echaaaaaa ..." panggil Tasya waktu Echa muncul dari balik pintu.Echa senyum sambil ngrentangin tangan buat meluk Tasya,
"Kangen, Sya .."
"Samaaaaa," Tasya ngeliat Juan yang lagi nunduk.Tasya ngelepas pelukan Echa,
"Lo nggak kangen gue Ju?" Tasya nanya sambil cemberut."Ya kangen dong, Sya. Sini peluk .."
"Aaaakk Juan, kangeeeeen ..""Kamu tau nggak, sejak kemana-mana sama kamu, Tasya jadi ketularan rakus," ujar Dirga.
Tasya sama Juan ngelepas pelukan mereka."Ih kok aku sih, Kak?" Juan nggak terima dong kalau jadi bad influence, awkarin kali.
"Wah lagi kumpul semua nih," Chandra tiba-tiba dateng.
"Kak Chaaaaan, Kakak ganteeeeng," sapa Tasya.
"Mana pesenan Tasyaaaaa," lagi-lagi tangan Tasya siap menadah.
Chandra senyum sambil ngelus kepala Tasya dan ngasih makanan pesenan dia.
Yang lain cuma menghela nafas karena nafsu makan Tasya nggak habis-habis."Gue mau ngomong sama kalian," ujar Chandra serius sambil ngeliatin Yoga, Niki, Jay, dan Dirga.
"Ada apa Kak?" tanya Juan sambil ngeliatin kakaknya yang ganteng naudzubillah.
Chandra cuma nepuk pundak Juan trus pergi sama yang lain.Di kamar Tasya tinggal Bobby, Juan, Echa dan Tasyanya sendiri.
Mereka jadi canggung karena penasaran sama kakak-kakak mereka. Kenapa pake canggung, orang biasanya mereka juga ngegosip.Nggak lama kemudian karena gabut, Juan dan Echa akhirnya ngegame dari hp, mereka jenguk Tasya tapi tetep mabar jalan terus.
"Udah makan siang?" tanya Bobby satu-satunya pria nggak sibuk.
"Belum," Tasya menggeleng lemas.Bobby akhirnya nyiapin makanan buat Tasya,
seperti biasa, karena manja dia minta disuapin sama Bobby."Tumben mau makan makanan rs?"
"Soalnya menunya lagi enak, Kak,"
Tasya nyengir aja, tapi Bobbynya bengong ngeliatin Tasya."Hai,"
semuanya pada noleh ke arah pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOMETHING
FanfictionBASED ON TRUE STORY beberapa bagian telah dimodifikasi dari cerita asli.