"Kak ..." siang itu Echa dengan buru-buru nyamperin Elang yang asik nonton tivi di ruang tengah. Elang menoleh, dia ngeliat muka Echa udah panik.
"Kenapa, Cha?" Elang ikutan panik, walaupun dia nggak tau masalah apa yang dibawa Echa. Masalah Bobby? Nggak mungkin, dari tadi dia tidur di kamar. Masalah Tasya? Nggak kayaknya, kan lagi pergi sama Juan.
Echa nyodorin hpnya, disana terpampang berita yang kesebar di grup angkatannya dengan judul "Elang Pradhana, Mahasiswa Psikologi Angkatan 2008, Diduga Terlibat Kasus Pemerkosaan Mahasiswi Komunikasi Angkatan 2009"
Mata Elang melotot, dia membaca setiap kata-kata yang tertulis disitu. Bagian mengejutkannya adalah "Elang melakukan tindak pemerkosaan terhadap mahasiswi yang diduga berinisial AZ di gudang milik Fakultas Pertanian".
"Cha, AZ itu Tasya bukan?" Elang mendongak ke Echa yang lagi liatin dia dengan tatapan khawatir.
"Setau aku, inisial AZ yaa Tasya, Kak. Tapi pelakunya jelas bukan kakak lah!" Echa yang tadinya kalem jadi ikutan kesel.Elang membaca lagi baris berikutnya,
"Elang diduga melakukan tindakan pemerkosaan bersama dengan salah satu kerabat petinggi kampus. Korban didesak bertunangan dengan oknum tersebut untuk menutupi kasus.""Wah, gila sih ini. Nggak bener. Kamu dapet darimana?" Elang makin geram.
"Dari temen aku, Kak. Dia dapet dari grup sebelah juga katanya."Elang langsung gercep nerusin berita itu ke hpnya sendiri.
"Kamu cari tahu sampe ketemu siapa yang sebarin. Kakak mau bangunin Bobby dulu,"Elang segera beranjak ke kamar Bobby.
"Bob ... Bob .. Lo bangun deh. Ada masalah!"Bobby yang ngerasa terganggu pun cuma nanggepin seadanya.
"Apaan sih, sat!"
Elang berdecak, "Bangun nggak lo?! Gue, Tasya sama Juan kena masalah!"
Denger kayak gitu akhirnya Bobby langsung melek dan duduk."Apaan?"
Elang langsung ngasih hpnya ke Bobby."Ha?" Bobby nyawanya masih belum keisi sempurna jadi nggak begitu paham. Dia baca sekali lagi apa yang ada di hp Elang.
"Lah? Apa-apaan ini? Tasya sama Juan mana?""Kan tadi pamit sama lo mau pergi sebelum lo tidur." Elang makin gemes sama sahabatnya yang otaknya nggak ada satu ons setengah.
Belum sempet Bobby bales jawaban Elang, masuk panggilan telepon ke hp Elang.
"Nah. Joni nelepon gue nih!""Gue angkat sini!" Bobby udah mulai emosi.
"Nggak usah, biar gue yang ngomong."Bobby langsung dengan segera nelponin Tasya, nyuruh Tasya sama Juan buat cepetan pulang.
Elang balik ke kamar Bobby waktu Bobby baru selesai nelepon Tasya."Gimana, Kak?" Echa ikutan nimbrung di kamar Bobby.
"Ini aku dapet info katanya temen aku dapet dari grup Fb, yang ngirim anon. Ini sama anak BEM masih dicari siapa yang punya akun itu." terang Echa."Sialan! Kayaknya Joni nih yang bikin berita kayak gini!" Bobby geram sampe mukanya merah kayak habis upacara di lapangan militer.
"Joni katanya mau kesini. Dia juga kaget waktu dapet berita itu. Tasya sama Juan gimana, Bob?"
"Mereka malah nggak tahu apa-apa. Katanya belum buka hp. Ini tadi gue suruh pulang langsung."
"Kenapa sih tiap Kak Yoyo pergi ada ajaaaa masalah?" keluh Echa.
Bobby, Elang, dan Echa akhirnya lebih milih berkumpul di ruang tengah lantai 1. Mereka bener-bener waswas dan nggak sabar buat segera selesein masalah ini.
"Kata temen-temen grup angkatan kamu gimana, Cha?" tanya Elang.
"Ya mereka ada yang bilang hoax, ada yang percaya dan makin cocoklogy, dan ada yang penasaran siapa AZ dan siapa kerabat petinggi kampus." Echa bercerita sambil mengusap mukanya kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOMETHING
FanfictionBASED ON TRUE STORY beberapa bagian telah dimodifikasi dari cerita asli.