kebetulan 🤨

1.6K 152 1
                                    

"AIRA!?" Aira langsung tersadar dari lamunannya

"Elu kenapa sih ra bukanya jalan malah bengong" Tanya fitri

"Gapapa ko" Jawab Aira, mereka pun kembali berjalan menuju kelas mereka

"Ra tadi itu siapah ganteng banget tau, menurut gue ganteng juga dia dari pada cowo yang namanya dion" Ucap salsa sambil berjalan

"Oh tadi itu temennya bang dafa sama ka dion"

"Elu deket sama dia" Tanya salsa

"Sama siapah?"

"Sama tukang ojek" Jawab salsa asal

"Oh, engga tuh aku gadeket emang kenapa?, mau pulang naik ojek bukan?" Fitri yang mendengar jawaban dari Aira langsung tertawa, sementara salasa sudah terlihat geram melihatnya,Aira hanya menggaruk kepalanya karena bingung

"Maksudnya gue tuh elu deket sama Azzam" Ucap salsa dengan gemas

"Ohh sama ka Azzam, ga terlalu sih cuma karena dia tuh sering kerumah dan sekarang kita tetanggaan aku jadi kenal gitu"

"Kenapa elu ga sama dia ajah" Ucap salsa sambil menyenggol lengan Aira

"Sama siapah" Tanya Aira dengan waja polos nya

"Sama ka Azzam aira, elu tuh yah kita ini lagi ngomongin tentang ka Azzam, jadi elu gaperlu nanya lagi" Ucap salsa sambil mencubit pipi Aira karena gemas

"Awww... Salsa lepasin sakit tau" Ucap Aira sambil melepaskan cubitan ya setelah itu dia langsung mengelus-elus pipinya

"Abisnya elu tuh bikin gua gemes tau ga"

"Yaudah ra sekarang elu jawab pertanyaan salsa"ucap fitri

"Yang mana"

"Kenapa elu ga sama ka  azzam ajah,keliatannya kalian cocok deh"ucap fitri

"Hah? gamungkin lagi, kalian ini suka pada aneh"

"Ra jangan bilang kaya gitu dulu, bisa ajah elu berjodoh nya sama ka azzam, semuannya bakal terjadi kalau Allah udah berkehendak ra " Ucap salsa, aira dan fitri langsung menatap kagum

"Ternyata otak elu masih bener yah sa" Ucap fitri sambil menepuk-nepuk kepala salsa, salsa langsung mengerucut kan bibirnya, sedangkan aira malah tertawa

****
Setelah pulang dari kampusnya aira memutuskan untuk pergi menemui Daffa yang sedang berada di kantornya kantor, aira memang sering pergi ke kantor milik abinya itu

Saat sampai di kantor,Aira berjalan dengan senyum khasnya, sambil menyapa semuah karyawan yang bekerja di kantor abinya, Aira memang tergolong orang yang ramah, dia selalu menujukan sikap ramahnya pada orang-orang

Berbeda dengan sang daffa, dafa akan bersikap dingin pada setiap orang kecuali orang-orang terdekat, mungkin jika mereka tidak mengenal daffa dengan baik mereka pasti akan menilai jika daffa adalah orang yang sombong, tapi nyatanya dia adalah orang yang baik, dan juga jail

"Assalamu'alaikum, ka Arion" Ucap Aira pada sekertaris dafa

"Waalaikumsalam Aira" Jawabnya dengan ramah

"Abang nya ada ga"

"Tadi pak dafa sedang keluar sebentar"

"Emm yaudah deh kalau gitu aku tunggu di ruangannya ajah deh"

Saat sampai di ruangan dafa Aira langsung menghempaskan tubuhnya di sofa empuk milik dafa dan memejamkan matanya sebentar,namij Beberapa menit kemudian Aira langsung tersadar saat mendengar suara langkah kaki,Aira segera bangkit dari sofanya dan berniat untuk menjahili daffa

Ceklek

"Dorrr" Aira langsun muncull di balik pintu

"Astaghfirullahalazim" Ucap daffa

"Aira kamu bikin kaget ajah" Ucap dafa saat melihat Aira sedang berdiri di hadapannya, Aira langsung tertawa saat melihat ekspresi kakanya itu

"Abang bawaa apaan tuh" Tanya Aira saat melihat dafa membawa plastik berwarna putih

"Rahasia" Jawab dafa setelah itu dia berjalan ke arah sofa

"Ga asik ah, main rahasia-rahasiaan" Ucap Aira sambil mengerucutkan bibirnya

"Abang bawa burger" Jawab dafa

"Mau dong, Aira juga laper nih bang" Ucap Aira sambil mengelus-elus perutnya

"Yaudah sini, untung abang beli dua" Ucap daffa sambil memberikan burger nya pada Aira, Aira langsung mengambil burger nya kemudian dia memakan dengan lahap

"O ya ku mu ya" Ucap Aira dengan mulut yang penuh makanan

"Kamu ngomong apa sih, abisin dulu tuh makanan yang ada di mulut kamu" Ucap dafa sambil tertawa meliat Aira, Aira langsung mengunyah makanan itu dengan begitu cepat

"Aku mau naya bang, Abang tau ga" Tanya Aira setelah makanan yang ada di mulut nya sudah di habis

"Gatau"

"Ihhh...dengerin dulu makanya"

"Yaudah apaan"

"Tadi aku liat ka azzam di kampus"

"Terus"

"Aku mau cerita ka, tapi kaka dengerin aku yah"

"Iyaiyaa emang kamu mau cerita apa sih"

"Jadi waktu tadi pagi tuh ka dion dateng nemuin aku, buat ngasih udangan, yaudah aku Terima, setelah itu ka dion pamit buat pulang, setelah ka dion pulang, ka azzam datang terus  tiba-tiba dia nanya ke aku 'kamu gapapa kan' gitu bang"

"Terus, kenapa"

"Ya terus aku ngerasa penasaran ko ka azzam bisa di kampus sih, kan dia pegawai kantoran"

"Yaudah kamu tanya sendiri ajah ke dia"

"Mau nanya gimana orang tadi ka azzam nya langsung pergi gitu ajah"

"Ya kamu sms atau whatsapp ke"

"Aku gapunya nomernya"

Dafa menautkan alisnya merasa ada yang anwh dari azzam,'Aneh perasaan waktu itu dia minta nomer Aira deh' pikir dafa

"Yaudah kalau gitu kamu tanya ajah nanti kalau ketemu lagi"

"Ck.yaudah deh" Jawab Aira, setelah itu Aira kembali makan burger yang sempat tertunda, sementara dafa dia masih terdiam tampa bicara, dafa jadi memikirkan sesuatu

"Ra, kenapa kamu ga sama azzam ajah" Ucap dafa tiba-tiba

"Apanya?" Jawab Aira yang masih fokus makan burger nya

"Nikahnya"

"Uhuk... Uhukkk.... " Aira langsung tersedak saat mendengarkan ucapan kakanya, dafa yang melihat itu langsung memberikan minum dan menepuk-nepuk punggung Aira

"Kenapa sih kamu??" Tanya dafa yang masih menepuk-nepuk punggung Aira

"Abisnya omongan abang tuh sama kaya yang di omongin sama temen-temen aku"

"Kebetulan kali, lagian abang ngomong kaya gini juga karena menurut abang kamu sama azzam tuh cocok, gimana kalau abang nyuruh azzam buat ngehitbah kamu"  Sontak saja Aira langsung memukul lengan dafa

"Abang apaan sih, jangan maksain, gimana kalau ka azzam itu udah punya cewek yang pengen dia nikahin, jangan ngawur deh bang"

"Terus gimana kalau misalnya dia mau pas abang suruh ngehitbah kamu, apa kamu bakal nerima"

"Itu tuh cuma karena perasaan ga enak aja,udah ah jangan ngomongin kaya gitu lagi, suka ngelatih"

Jangan lupa vote yah makasih

INEFFABLE  (selesai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang