Hai bestai ketemu lagi!
Jangan lupa ritualnya.
Dan jangan lupa bersyukur untuk hari ini.
Absen dulu coba!
*Baca ini hari apa?
*Jam berapa bacanya?
MEMANG JODOH
"Bahaya dari menggunakan pensil alis adalah dapat menyebabkan kebutaan jika di colok-colok ke mata."
-Pian kesayangan kalian <3
Di sini lah sekarang Alvin berada, di dalam sebuah ruangan gelap, bernuansa hitam. Jujur ia sangat muak untuk kembali ke sini. Jika orang lain menganggap rumah adalah tempat ternyaman, beda dengan Alvin yang menganggap rumah adalah neraka dunia.
Terlahir dari keluarga yang kaya tak menjamin kebahagiaan selalu berpihak padanya. Jika bisa ia minta, ia tidak ingin harta apapun ia hanya ingin kehangatan keluarga yang seperti dulu.
Ya. Alvin pernah jadi anak paling bahagia, menjadi anak dengan kelengkapan kasih sayang, namun itu tak bertahan lama. Jika kejadian itu tidak pernah ada, mungkin sekarang ia sedang tertawa bahagia.
"Ternyata kebahagiaan emang gak pernah berpihak ke gua." Gumam nya sambil melihat pemandangan Kota lewat jendelanya.
"Wake up! Kenapa lo jadi banci kek gini sih?" ucap nya setelah memukul pipinya sendiri agar sadar.
Alvin benci tangisan, dan Alvin paling benci dengan kebisingan. Datang nya Lia dalam hidupnya akan merubah itu semua atau malah memperburuk keadaan?
Manusia tampan is calling...
Nada dering ponselnya berhasil mengalahkan fokus Alvin, memandang layar ponsel nya dengan bingung pasalnya ia tak pernah menamakan seseorang dengan alay seperti itu.
"WOY ALVIN!"
Oke, dirinya sudah tau siapa pemilik suara itu.
"Hmm?"
"Jadi apa kaga sih lo! Ganti baju aja lama banget. Sok cakep bener hidup lu!"
"Bacot, mulut lo bau sampah!" jawab nya dengan kesal, sudah di bilang kan Alvin tidak suka dengan kebisingan, dan sial nya ia mempunyai sahabat yang sangat berisik.
KAMU SEDANG MEMBACA
RELATIONSHIP
Teen Fiction{FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA} •Mohon dimaklumi bila chapter awal yg masih acak acakan, karena semakin lama mengikuti alurnya, semakin rapi penulisan nya, karena yg bagus Butuh proses untuk maju. WARNING!! Sedikit mengandung bahasa kasar, bagi kali...