Chapter 3 : Weekend

301 199 70
                                    

Ke - 3

"Aku ga butuh uang tapi aku butuh kasih sayang."

BERISIK itulah yang tertangkap oleh indra pendengaran Caroline. Dia mengingat bahwa ini hari minggu waktu yang tepat untuk tidur sampai matanya sendiri yang jenuh untuk tertutup. Caroline baru saja ingin menuju nakas hendak mengambil minum sebelum melanjutkan ritual tidurnya namun gerakannya terhenti saat mendengar derap langkah seseorang hendak masuk kedalam kamarnya.

Tokk tokk

"Sayang udah bangun belum?" teriak seseorang dari luar. Caroline sangat mengenal suara itu dengan cepat ia segera mengambil posisi awal untuk berpura pura tidur.

Tokk tokk

"Sayang mama langsung masuk ya,"
Terdengar suara knop pintu dibuka dan langkah kaki mendekat membuat Caroline bernafas dengan teratur seolah olah sedang benar benar tertidur pulas.
Rani wanita cantik berumur 39 tahun,ibu dari Caroline dan istri dari Hendri ayahnya Caroline.

Rani duduk ditepi ranjang menatap sayu punggung Caroline yang terdiam menikmati aktingnya lalu diusap kepala putri kesayangannya itu.
"Mama sayang olin,"Rani mencium puncak kepala Caroline dan segera beranjak keluar kamar.

" Cepat bangun ya. Mama tau kamu sedang berpura pura,"ucapannya sukses membuat mata Caroline membulat. Bagaimana mamanya bisa tau?
Setelah wanita itu keluar Caroline langsung duduk mencari letak ponselnya.

"Baru jam 8 pagi mager banget buat turun, kemana ya enaknya?" Caroline sedikit mengetuk ngetuk dagunya dengan telunjuk sambil berpikir.

"Gue tau," Caroline membuka whatsapp mencari nama Liana sahabatnya itu.

Kucing garong🐱

[Li hari ini temenin gua yuk]

[Mau kemana lin?]

[Terserah,gue capek dirumah.Gue langsung kerumah lo sekarang ya.]

[Oke,lo kesini dan gue siap siap]

[Ahhsiiap]

Setelah membalas chat Liana, Caroline langsung turun dari atas tempat tidur,mencari handuk lalu masuk kedalam kamar mandi.

***

Caroline duduk didepan cermin,memoles sedikit make up diwajahnya yang putih.Penampilan Caroline sangat natural.Rambut hitam lurus yang dibiarkan terurai sebahu,balutan celana jeans haiwes dan baju kaos polos merah maroon dengan garis hitam dileher dan lengannya.tak lupa sepatu sneakers putih dan sling bag yang menggantung anggun dibahu gadis itu.

Caroline membuka knop pintu lalu keluar kamarnya,ia menarik napas panjang lalu turun tangga hendak lari ke arah halaman depan.namun niatnya harus terhenti karena teriakan Diego.

EMBUNG SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang