chapter 2 : Tingkah Yang Berbeda

361 208 127
                                    

Sebagian quotes dihadirkan hanya sebagai pemanis belaka. Selamat membaca semoga kalian suka.

Ke - 2

"Aneh,kamu yang kemarin begitu hangat lalu berubah menjadi dingin."

CAHAYA sang mentari menyelusup masuk kedalam indra penglihatan membuat si empunya mengerjabkan mata beberapa kali.

"Abanggggggggg... Jangan dibuka gordennya, Olin masih ngantuk berat nih" Tangannya menarik selimut sampai menutupi semua bagian kepalanya.

"Cepetan bangun"

"Ga denger!" jawabnya dibalik selimut.

"Bangun cepet,"

Hening,tak ada yang menyahut.

"Olin!"

Masih hening.

Seketika ide jahil Diego muncul. Dengan cekatan ia mencengkram kedua kaki Caroline dan menariknya sampai tubuhnya pun ikut jatuh ke atas ubin yang begitu dingin.

"Dasar anak setannnnnn, awas lo yaa matii lo harini gue bunuh beneran."
Mendengar teriakan Caroline membuat Diego berlari secepat mungkin keluar kamar sedangkan yang dijahili masih diam ditempat sesekali mengusap bokongnya dan meringis kesakitan.

"Makanya kalo udah siang ya bangun. Anak perawan kok gitu, jadi perawan tua lo mampus!"
Ucap Diego yang bersembunyi dibalik pintu kamar Caroline

Tanpa bicara Caroline langsung saja melemparkan bantal yang sempat ikut terjatuh bersamanya ke arah Diego.

"ga kena bodoh! huuu dasar bodoh." seraya menjulurkan lidah ke arah Caroline."Cepetan mandi udah jam setengah 7 ni ntar telat nyalahin gue lagi" lanjutnya sambil berjalan menuruni anak tangga.

Caroline melirik jam weker diatas nakas melihatkan pukul 06.25 pagi. Ia pun bangkit dengan langkah gontai menarik handuk dan segera masuk kedalam kamar mandi.

***

Tak butuh waktu lama Caroline pun siap lengkap dengan seragam sekolahnya. Iapun turun menuju meja makan, disana sudah ada Diego dan mbok Iyem yang menyiapkan sarapan.
Mbok Iyem merupakan salah satu ART dirumah Caroline. Ia sudah sangat lama berkerja bahkan sebelum Caroline lahir makanya ia dinggap seperti keluarga sendiri.

Caroline berjalan mendekat sambil menatap tajam ke arah abangnya. Diego yang sedang makan itupun langsung menoleh "Apa? Mau gue tusuk mata lo pake garpu?" ucapnya sambil menunjukkan garpu yang tengah ia genggam saat ini.

Caroline langsung duduk tidak menggubris pertanyaan abangnya itu, dengan sigap dan secepat kilat Caroline memakan roti dan meminum susu miliknya lalu berdiri sambil berlari ke arah gerbang.

Mbok Iyem hanya tersenyum melihat tingkah keduanya, dia sudah terbiasa dengan keadaan seperti ini.

"Mbok olin berangkattt assalamu'alikum.dahh anak setan! "Caroline melambaikan tangan ke arah Diego

EMBUNG SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang