Selamat membaca guys🐼
Ke - 11
"Untuk kedua kalinya manik mataku menangkap dia.
Apakah dia adalah kamu?
Kamu yang selama ini aku tunggu?. "12 MIA 1 kelasnya orang orang berprestasi baik dalam bidang akademik ataupun non akademik. Setelah mendengar ini pasti yang terlintas di dalam pikiran kalian adalah sekumpulan siswa yang selalu belajar tapi ternyata kalian salah telak, bahkan di saat jam kosong tidak ada satu bukupun yang berada didalam genggaman mereka.
Mau dijelaskan sedikit?
Dipojok belakang sebelah kanan, ada para cowok yang sedang duduk di atas lantai menatap lurus ke arah satu ponsel. Dari raut wajah mereka sudah bisa di baca, ada yang tengah tertawa geli, mengulum senyum bahkan ada yang menggigit bibir sendiri. Tidak perlu dijelaskan secara detail kalian pasti tau apa yang sedang mereka tonton saat ini.
Di bagian depan dekat meja guru ada tiga orang yaitu, Lea, miza, dan tarissa. Mereka merupakan otaknya kelas ini, para juara. Mereka tidak belajar dengan membaca buku tetapi dengan saling bertukar pengetahuan lewat cerita.
Jangan lupakan beberapa orang yang tengah konser tidak jelas didekat papan tulis, dengan bermodalkan gagang sapu dan spidol mereka bernyanyi layaknya band terkenal.
Ada juga para siswi yang tengah bergosip ria, bahkan ada yang terang terangan menyebut nama bahan ghibahan dengan begitu lantang.
Ada yang sibuk bermain bekel dan tidur di atas meja dengan tas atau lengan dijadikan bantal.
"Aargghh ... Bosen gue! "
Caroline berteriak, kelas yang awalnya berisik langsung sunyi sejenak. Semua pasang mata menatap kearahnya namun tidak berlangsung lama, satu menit kemudian semuanya kembali ke aktivitas masing masing.
"Li, "
Liana menoleh. "Kenapa sayang? "
"Najis! " cetus Caroline.
Liana hanya tertawa kemudian membuka ponselnya, mengetik sesuatu di sana.
Pasti lagi bales pesan ayang ebeb tu...."Tumben si Reza ga ngapelin lo kesini? Biasanya juga kalo kelas kita jam kos dia langsung otw. " tutur Caroline.
"Bentar lagi kesini, lagi ada urusan sebentar katanya. " jawab Liana.
Caroline mangut mangut mengerti.
"Itu mereka .... " bisik Liana tepat di telinga Caroline dengan jari tangan menunjuk ke arah objek yang tengah berjalan menuju mereka.
Tunggu dulu, nampak Reza tidak sedang sendirian."Ciee yang di apelin Chiko. "
Caroline hanya diam tidak menjawab, matanya memandang Chiko yang berada di sebelah Reza. Terlihat cowok itu tengah sibuk mengotak atik ponsel miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
EMBUNG SENJA
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "pergi atau gue teriak!" katanya dengan sedikit mengancam, berharap cowok ini segera pergi. "yakin mau teriak? lagian lo cewek sendirian ditempat sepi gini nggak takut diapa apain sama orang? mending ikut gue." "kalo gue iku...