Ke - 6
"Hari ini kita dipertemukan lagi.
Ditempat yang sama,
Diwaktu yang berbeda."SINAR matahari pagi menyelusuk masuk dari sela sela gorden.Bau kopi tercium semerbak didalam kamar Caroline.Gadis itu masih setia dibalik selimut purple dengan motif bunga tulip kesukaannya tak lupa boneka babi yang begitu besar dipelukannya.
Krrriiiiinggggg....
Tubuhnya tersentak kaget dengan mata masih tertutup Caroline mencoba mengambil jam beker diatas nakas disampingnya.Tangannya meraba raba dimana letak jam nya tapi masih saja tidak tersentuh,aneh.
"Ya ampun,lo dimana siih.Harus banget gitu gue melek buat lo.mintak diperhatiin banget sih" Grutunya dibalik selimut dengan tangan yang masih setia mencari jam tersebut.
Caroline merasa jam itu semakin kencang berbunyi.
Semakin dekat
Semakin mendekat
Dann
"Aaaaaaaaabanggggggsssaaaaatttt"
Caroline berteriak ketika dengan begitu cepat jam beker itu berada tepat ditelinga kanannya.
Jamnya berjalan sendiri?
Atau jatuh sendiri?Tidak tidak.ini semua ulah Diego,abangnya Caroline sendiri.
Diego tertawa sambil menutup kedua telinganya dengan semua tangannya.Caroline yang semulanya masih berbaring kini telah terduduk dengan raut wajah murka dan rambut acak acakan.Matanya masih begitu mengantuk tetapi abangnya tidak merelakannya untuk sekedar tidur sebentar saja.Ehh salah lebih tepatnya tidur sebentar lagi.
"Apa lo melotot melotot gitu hah?!bangun!SEKOLAH!" tutur Diego dengan menekankan kata 'sekolah'
Tanpa ba bi bu Caroline langsung menarik abangnya membuat sang empunya badan langsung tersungkur diatas kasur Caroline. Dengan cepat Caroline duduk diatas punggung Diego.
"Bangun lo!cepet bangun!" Ucapnya masih setia duduk dibelakang Diego dengan kaki disilangkan dan tangan dilipat di dada.
"Berat dek astaga,lo makan apa sih?Batu ya?!" Cerca Diego dengan posisi yang masih sama "Turun cepet!mati gue lama lama."
"Ga!ga mau!" Caroline menggeleng gelengkan kepalanya bak anak kecil dengan sedikit menekankan kedua kakinya agar semakin terasa berat.
"Password nya dulu dong!" Ucapnya lagi dengan senyum liciknya.
"Apaan dah cepet turun.Abang kuat buat berdiri langsung,tapi awas kalo lo jatuh abang ga tanggung jawab" Tegasnya.Kali ini Diego tidak sedang bercanda.Ia merasa punggungnya sedang diletakkan barble dengan berat 100kg.
"Passwordnya dulu goblok!bilang gini CAROLINE ADIK YANG CANTIK PINTER BAIK HATI DAN TIDAK SOMBONG. Cepett!"Ucapnya dengan setengah berteriak. Membuat Diego semakin geram.
"Lo tu ya,mau turun ga?!"tak ada jawaban dari gadis itu,ia masih setia bertengger diatas punggung Diego.
Diego yang kesal dengan adiknya itu langsung mengepalkan kedua tangannya dan berusaha untuk berdiri.Ternyata tenaga Diego cukup kuat.Dengan tangan yang bertumpu pada kasur membuat Diego merubah posisinya,yang semula tengkurap sekarang seperti orang mau Push Up.Bugh.
Caroline yang merasa keseimbangannya kurang baik langsung jatuh ke arah belakang dengan kepala yang terlebih dahulu mengenai karpet bulu diatas lantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
EMBUNG SENJA
Fiksi Remaja[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "pergi atau gue teriak!" katanya dengan sedikit mengancam, berharap cowok ini segera pergi. "yakin mau teriak? lagian lo cewek sendirian ditempat sepi gini nggak takut diapa apain sama orang? mending ikut gue." "kalo gue iku...