Merajuk

533 33 0
                                    





Di ruang tamu/

Rose sedang berada di meja komputer sedangkan jungkook tengah bersantai di ruang tamu

Jungkook masih diam dan menghindari rosé.

Rosé menghampiri jungkook,"jungkook, apa kau tak mau merubah pikiran mu?Aku takkan mengganggumu lagi."

Jungkook kaget,"apa?"

Rosé, "Aku tahu ini sulit bagimu,tapi perceraian ini harus kita tunda dulu.Bagaimana menurutmu?"

Jungkook berteriak "hey!!!Kau bercanda?!!"

Rosé,"Bukan begitu, ini untuk kebaikanmu,Jangan terlalu ambil pusing soal masalah ini. Kita tunda saja dulu perceraiannya. Dan lupakan soal Eunha untuk sementara waktu. Itu yang kumau.
Aigoo,Tapi mungkin tidak berhasil.. kau mau atau tidak? Dan Kenapa Tak mau?"

Jungkook berteriak,"jadi...Selama ini...kau mengetesku?Kau mengetesku?!!"

Rosé bingung menjelaskan, "Bukan begitu."

Jungkook kesal, "hey, rosé! Kau benar-benar mempermainkanku."

Rosé kaget, "apa?"

Jungkook berteriak frustasi,"hey, Kenapa kau begitu padaku?Memangnya apa salahku?!Membuatmu menunggu?!Aku minta maaf soal itu.Aku takkan mengulanginya. Apalagi salahku?!Memanggilmu "Ayam""Unggas"Memanggilmu "penanak nasi"? Apa itu menyakitkan hatimu?Kalau begitu panggil juga aku begitu.Apa lagi? Bersihkan rumah? Kau tak suka?Kalau begitu tak usah kau kerjakan!"

Rosé bingung, "Bukannya begitu."

Jungkook berteriak, "Lalu apa?! Lalu Apa?!!"

Rosé kesal, "apa Kau tak pernah mempermainkanku?"

Jungkook membentak, "Apa!Apa!!HAH! "

Jungkook kesal dan langsung pergi dan rosé kaget mendengarnya. Kali ini giliran rosé malah yang bingung. Hahahaahaa...

Ternyata jungkook masih ngambek.

'Rosé bernyanyi lagu keluarga beruang'

Jungkook balik badan dan menatapnya tajam.

Jungkook marah, "Hey! Tak usah bernyanyi,diam saja! "

Jungkook masih merajuk.

Rosé kesal,"Sudah cukup.Kalau aku salah, aku minta maaf.Tapi jangan begini."

Jungkook masih tetap merajuk

Rosé, "Oke. Kalau begitu pukul saja aku."

Rosé mendekatkan kepalanya minta dipukul.

Jungkook bingung, "apa?"

Rosé berteriak, "Pukul saja sepuasmu."

Jungkook menolak, "Aku tak mau."

Rosé memegang tangan jungkook agar memukulnya.

Rosé memaksa,"Pukul! Pukul saja!"

Jungkook menolak keras, "Kubilang tidak. Kenapa kau ini?!"

Rosé memaksa lagi, "Pukul saja aku!"

Karena tarik menarik tangan,malah wajah jungkook yang tak sengaja kena tonjokan kepalan tangannya sendiri. Tentu saja rosé kaget. Jungkook menatap marah kepadanya sambil memegang wajahnya yang kena tonjok.

Rosé kaget,"Kau tak apa-apa?"

Jungkook memegang wajah sebelah kirinya dengan marah.

Sedangkan rosé malah ketawa melihatnya.

Rosé meledek, "Pasti sakit sekali."

Jungkook masih memegang wajahnya itu dengan kesal, sedangkan rosè memberikannya telur rebus yang masih hangat.

Rosé meledek, "Pakai ini."

Jungkook kesal, "Tak perlu!"

Rosé tertawa geli.

Ternyata memang ada bekas lebam di bawah mata kiri jungkook.

Jungkook, "rosé"

Rosé, "apa?"

Jungkook bertanya, "aku...Apa aku sejahat itu padamu?Sampai-sampai,kau mau kabur dariku? Aku...tak tahu kalau ini juga berat untukmu.Hanya karena...Itu kau. Karena kau rosé. Aku tak tahu bicara apa lagi.Tapi bersamamu...aku merasa berbeda. Mendadak,berpisah seperti itu...aku jadi aneh sekali."

Rosé bingung tapi entah kenapa perasaanya jadi menghangat,"Aneh?"

Jungkook berteriak,"oh...Maksudku menyegarkan...Sangat menyegarkan."

Rosé bingung,"Terus kenapa tadi kau teriak segala?"

Jungkook mengelak, "Maksudku...kita tunda perceraiannya.Belum waktunya.
Kita harus persiapkan itu."

Rosé, "Tapi kita akan tetap bercerai.Untuk apa pakai persiapan? Untuk apa?"

Jungkook khawatir, "Kau selalu mempersiapkannya?Bersiap berpisah?"

Rosé menjawab, "Ya."

Jungkook menjawab,"Aku tahu."

Rosé berkata, "Sekarang sudah beres semuanya.Hati hati mulai sekarang, oke? Mengerti! Kenapa diam saja?Mengerti?"

Jungkook menjawab, "Tidak. Kenapa?"

Rosé meledek, "Apa kau "Ayam"?Kenapa tak mengerti?!"

Jungkook kesal, "Apa?!"

Rosé mengancam, "Kalau kau begitu lagi, awas kau."

Jungkook kesal,"Kau..."

Rosé tersenyum. Melihat senyumnya, kesal jungkook sirna.

Jungkook tak bisa tidur tapi ada senyum tersungging di sudut bibirnya sambil menyentuh luka lebam di pipinya.

Rosé sendiri tampaknya menyesal karena memang tak ada pilihan dia meyakini bahwa ia akan sakit untuk kesekian sekian kalinya. Dia akhirnya mencoba untuk tidur.

Full House ver.RosekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang