10. DINNER

33 4 0
                                    

Hari ini Andini sudah sangat gugup.
Bagaimana tidak? Bisa dibilang malam ini adalah malam pertama dirinya akan dinner bersama Adrian.

Saat sedang asik mengibas-ngibaskan gaun nya tiba-tiba.

TOK...TOK..TOK...

"Dinnn, udah siap belum aku tunggu di bawah." Ujar seseorang diluar kamar Andini yang pastinya adalah Adrian.

"I-iya tunggu sebentar." Balas Andini ikut berteriak.

5 menit berlangsung akhirnya Andini turun mengahmpiri Adrian yang tengah menunggu seraya melihat jam ditangannya bulak-balik mungkin jenuh menunggu Andini yang sangat lama.

"Ayo." Ujar Andini membuat Adrian menoleh ke arahnya.

"Yaudah a- WOWW."
penampilan Andini yang terbalut gaun putih selutut dengan bahu yang terekspos membuatnya tampak anggun sehingga Adrian tidak sadar memperhatikan Andini sangat lekat.

"Heloo, Rian? Kamu gapapa?." Tanya Andini mengibas-ngibaskan tangannya di hadapan wajah Adrian.

"Cantik." Ungkap Adrian spontan.

"Hah?." Beo Andini.

"cantik." Ulang Adrian.

"Mak-makasih."

"Maksud ku bajunya cantik." Jelas Adrian membuat Andini mendengus kesal.

Adrian dibuat terkekeh geli melihatnya.

"Udah nanti aja ngambeknya, ayo kita berangkat sekarang."

.
.
.

Perjalanan yang memakan waktu hambir 1 jam mengantarkan Adrian dan Andini ke sebuah restoran bintang 5.

Sesampainya di meja yang sudah Adrian pesan,

"Rian." Panggil Andini.

"Hm" jawab Adrian yang sibuk membulak-balik menu yang ada ditangannya.

"Sebenernya ada acara apa sih pake dinner dinner segala." Celoteh Andini.

"Sebenarnya kita double date." Jawab Adrian yang kini sudah mengalihkan wajahnya menatap Andini.

Andini mengernyitkan dahinya menandakan kebingungan.

"Ya teman ku baru pulang dari Singapura dan besok dia akan menikah, dia ngajak double date katanya buat permintaan maaf karena dia gak bisa datang ke acara pernikahan kita."
Jelas Adrian lalu memanggil pelayan untuk memesan makanan.

Selama menunggu pesanan datang, Adrian maupun Andini sibuk dalam dunia ponselnya masing-masing.

Sampai akhirnya mereka disadarkan oleh pelayan yang datang membawa pesanan mereka yang sudah mereka tunggu hampir 20 menit itu.

"Em, Rian." Cicit Andini yang dibalas deheman oleh Adrian.

"Temen kamunya mana? Keburu dingin makanannya." Ujar Andini jujur.

"Ck bilang aja laper." Cibir Adrian membuat Andini mencabikkan bibirnya.

"Yaudah kamu tunggu disini biar aku telfon teman ku dulu." Ujar Adrian seraya bangkit dari kursi nya.

.
.
.

Tak sampai 5 menit, Adrian sudah kembali.

"Kayanya malam ini kita dinner berdua." Ucap Adrian membuat Andini kebingungan.

Seolah paham apa yang ada di dalam fikiran Andini, Adrian duduk ditempatnya semula lalu meletakkan kembali handphone yang dia genggam ke atas meja.

"Mereka tidak bisa datang karena ada masalah sama gedung pernikahan mereka, jadi makan malam ini mereka biayai untuk kita." Jelas Adrian.

Dengan kesunyian mereka akhirnya makan berdua, hanya terdengar suara sendok garpu yang bertabrakan dengan piring.

"Pulang dari sini kita pergi ke butik." Ujar Adrian memecahkan kesunyian.

"Butik?." Tanya Andini.

"Iya, kita fitting baju buat besok ke acara nikahan temen ku." Jelas Adrian.

"Oke."

Di tulis : Minggu, 21 Juni 2020
00.00
Di update : Minggu 21 Juni 2020
19.18


Lanjut ga nih?????
Jangan lupa klik vote ⭐ dan komentar 🗨 yang positif sebanyak-banyaknya ya bep 💛
Satu klik seribu semangat buat aku update 💛

SUAMI IMPIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang