12. sebuah penjelasan

25 3 0
                                    

"okey, sekarang kamu jelasin sama aku maksud dari semua ini." Pinta andini setelah Mario melepaskan pelukannya.

"Dad jodohin aku sama Tari karena bisnis." Ujar Mario sambil menggenggam kedua tangan Andini.

"Terus kamu terima gitu aja?." Desak Andini.

"I'm sorry darling, kalau aku tolak keselamatan kamu jadi taruhannya. Kamu tau kan gimana dady, aku ga mau kamu kenapa-napa. Tapi kamu harus tau aku cuman cinta sama kamu dan itu berlaku untuk selama-lamanya." Tutur Mario sungguh.

Tersentuh dengan penuturan Mario, Andini berhambur ke dalam pelukan Mario kembali.

"I miss you to Rio, aku juga terpaksa menikah dengan Rian." Ucap Andini di sela-sela isak tangisnya.

"Apa? Jadi kamu sudah menikah dengan Adrian temanku?."

"Iya, kita bikin kesepakatan setelah satu tahun menikah kita akan bercerai. Kita menikah hanya untuk menutupi soal Shelena yang kabur di hari pernikahannya  dan aku juga ngikutin ini semua supaya bisa lupain kamu." Jelas Andini panjang lebar.

"NO!!BIG NO!! Darling jangan lupain aku, aku ga ngijinin kamu buat lupain aku." Tegas Mario.

"Rio ini udah terlalu lama sebaiknya kamu kembali kesana sebelum ada yang curiga."

"Oke aku kembali tapi besok kita ketemu di tempat biasa jam 8 pagi." Putus Mario lalu meninggalkan Andini di area kamar mandi.

.
.
.

"Rian." Panggil Andini pada Adrian yang sedang asik mengobrol dengan teman-teman nya.

"Din dari mana aja kok lama sih?." Sahut Adrian langsung menghampiri Andini.

"Kamar mandi."jawab Andini datar.

Adrian mengernyitkan dahinya, lalu mengusap lembut mata sembab Andini.

"Are you okey?." Tanya Adrian khawatir.

"I'm okey, i want back to home." Rengek Andini manja.

"Okey kita pulang sekarang." Putus Adrian membawa Andini keluar dari gedung menuju tempat mobilnya di parkirkan.

.
.
.

Di dalam mobil, Adrian di buat bingung dengan sikap Andini yang tidak seperti biasanya.
Andini terlihat sangat murung, dan tatapannya kosong.

"Din, are you okey?." Tanya Adrian dengan tatapan khawatir.

"I'm okey, kamu tadi udah nanya gitu Rian. Plis dont said again." Ketus Andini.

"Okey i'm sorry."

"No problem."

"Rian, besok aku mau keluar jam 8 pagi." Ujar Andini memberitahu.

"Kemana?." Tanya Rian bingung,

"Bertemu teman lama." Jawab Andini singkat.

"Ya sudah hati-hati, perlu aku antar?." Tawar Adrian.

"Ga usah."

Bandung,
22 September 2020

SUAMI IMPIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang