13. penyelamat

34 3 0
                                        

Pukul 9 malam, Andini sudah terlelap dari tidurnya. Sementara Adrian tengah termenung sendiri di ruang tamu.
Dengan lampu yang di padamkan, Adrian masih bergelut dengan fikiran nya pada Andini yang termenung saat sepulang dari toilet tadi siang.

Adrian mengetahui saat Mario bertemu dengan Andini. Namun, Adrian tidak mengetahui apa yang di bicarakan Andini dan Mario. Karena, Mario menutup akses pintu kamar mandi itu. Dan tentunya hal itu membuat Adrian yakin, kalau ada sesuatu di antara mereka.

"Aku yakin, Andini dan Mario pasti menyembunyikan sesuatu dari aku. Aku harus mencari tahu." Gumam Adrian.

(。♡‿♡。)

Keesokan paginya, Andini sudah siap untuk pergi. Tapi dirinya dibuat bingung dengan LINE dari Mario yang memberitahu tempat untuk mereka bertemu telah di ubah. Dan lokasinya berada di dekat bukit.

Tanpa ada rasa curiga sedikitpun, Andini memesan taxi online menuju tempat yang Mario tentukan.

Sepanjang perjalanan, Andini bergidik ngeri dengan jalan yang ia lalui.
Jalannya begitu sepi, dan sepertinya mulai memasuki daerah perhutanan.

"Maaf neng, Bapa hanya bisa mengantarkan sampai sini saja." Ujar supir taxi online.

"Loh, kenapa pak? Tempatnya kan masih lumayan jauh." Protes Andini.

"Iya neng, tapi kalau dilihat. Mobil bapa kayaknya gak akan masuk deh neng, banyak ranting-ranting tajam neng. Bahaya, nanti mobil bapa bisa baret. Lagian lokasinya gak bisa mendeteksi jaringan, bapa gak berani neng." Kata pak supir lagi.

"Yasudah deh pak, makasih ya." Pasrah Andini seraya memberikan ongkos.

"Sama-sama neng, hati-hati."

Setelah turun dari taxi online, Andini berjalan perlahan menyusuri jalanan sempit dan kotor itu.

"Aduh..... Gimana nih, ini dimana lagi.
Mana gak ada sinyal lagi disini." Gerutu Andini melihat sekililing nya.

Tiba-tiba....BRUK.

Mata Andini menjadi kabur karena pukulan yang berasal dari arah belan.

"Engh... " Erang Andini tersadar dari pingsannya.

"Wow, gadis penggoda sudah bangun ternyata." Ujar seorang wanita yang belum terlihat jelas wajahnya.

"Masih ingat aku? " Tanya wanita ini.

"Sa...kittt." rintih Andini karena rambut nya di jambak dengan keras oleh wanita itu.

"Lo pikir gue gak sakit apa, liat lo dan suami gue pelukan sama cewe di hari pernikahn nya." Teriak wanita itu.

"Tar-tar tarii.." lirih Andini setelah menyadari ternyata wanita di hadapannya adalah istri dari kekasihnya.

Atau lebih tepatnya, istri dari mantan kekasihnya.

"
I

ya, gue Tari. Istri sahnya Mario, gue udah tau kalo Lo dan Mario pernah pacaran. Tapi jangan berharap Mario bakal balik lagi sama Lo." Ancam Tari mengenyahkan dagu Andini dengan kerasnya.


"Aws, Tar-Tari. Asal kamu tau, Aku dan Rio saling mencintai. Dan Rio sama sekali tidak mencintai kamu! Jadi, kami siap-siap aja kalo aku dan Rio akan kembali bersama. Dan Rio pasti akan menceraikan kamu!."

SUAMI IMPIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang