Ketauan

3K 312 76
                                    

taeilmoonie
Vote sebelum bacanya kakak~
Komen sesudah bacanya kakak~



Jangan sider ya, makin banyak sider makin terniat aku buat privat banyak part👽


Helaan napas terdengar cukup keras dikarenakan kebosanan melanda wanita bernama Bianca Calista.

Pasalnya ia sedang liburan sebelum masuk kuliah, dirinya sudah daftar di kampus yang ia mau bersama Saga beberapa hari yang lalu, dan juga Saga menyewa apartemen untuknya tinggal disana nanti.

Itu janji Saga.

Ada rasa senang, tapi juga ada perasaan sedih. Masih tentang pil pencegah kehamilan itu.

Apa ia berhenti mengonsumsi dan tidak memberitahu Saga sama sekali kalau ia pernah memakai pil tersebut?

Ia tidak mau Saga kecewa atas perbuatannya yang gegabah, egois dan tidak pikir panjang serta kekanakan.

Semakin lama ia berpikir, jawabannya adalah, ia sudah menikah. Ia tidak bisa egois dengan memutuskan sesuatu hal sepihak.

Saat sedang termenung, tiba-tiba ponselnya berdering. Ia melihat notif.

Keana is calling.

Tanpa basa-basi Bian segera mengangkat telpon nya.

"Astaga pasti lo kangen kan sama gua?"

"Najis. Btw maen kuy, lo kan nanti kuliah diluar kota. Dan pasti susah diajak maen nya"

"Jangankan diluar kota, yang masih tinggal sama kota aja susah ketemunya"

"Siapa?"

"Orang"

"Ngemall kuy mumpung gue baru gajian nih, gue udah ngajak Yana. Gue tau lo lagi gabut sendirian di rumah"

"Cih sombong mentang-mentang udah kerja, yauda itung-itung cuci mata"

"HEH INGET UDAH PUNYA SAGA!"

"HEH! EMANG CUCI MATA NGELIATIN COWO AJA! CUCI MATA NYA CEU YA DISKON 99%"

"Njing. Yauda janjian di mall nya aja, tempat kita suka nongki pas sekolah"

"Key"

Bian pun memutuskan sambungan telpon lalu berjalan ke kamarnya untuk mandi. Karena jujur saja, ia belum mandi sejak pagi, dan jam dinding sudah menunjukan pukul 11 siang.

Kalau tidak ada yang mengajaknya keluar ia bisa tidak mandi seharian, tapi Saga malah betah nempel padanya bak perangko.

Ngomongin Saga, beberapa jam lalu Saga telpon, katanya ada rapat dari jam 10 pagi hingga jam makan siang.

Jadi mungkin Bian akan minta antar supirnya, dan setelah ke mall, ia berniat pergi ke rumah sakit untuk menyudahi pil pencegah kehamilan itu.

Ya, ia mengalah.

Uang yang sudah masuk untuk kuliah dan apartemen? Itu biarkan saja, toh itu uang Saga bukan uangnya.

•••

Tok tok tok.

Sebuah suara ketukan pintu mengalihkan intensitas pria yang tengah sibuk dengan banyak tumpukan kertas dimeja kerjanya.

"Masuk" sahutnya.

Tak lama seorang pria berpakaian kantor rapih masuk kedalam dan menunduk dengan sopan.

"Maaf, pak Saga. Sekertaris bapak yang baru sudah tiba" ucap pria yang tadi mengetuk pintu ruangan Saga.

Saga mengangguk.

My Childish Wife✔ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang